Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008
2.1.1.3 Difraksi
Difraksi terjadi saat lintasan dari gelombang elektomagnetik yang berpropagasi dihalangi oleh permukaan yang tidak teratur tajam,kecil yaitu
sebesar 0,5 . Pada frekuensi yang tinggi tampak seperti refleksi, namun tergantung pada geometri objek seperti amplitudo, fase, dan polarisasi gelombang
elektromagnetik.
2.1.1.4 Scattering Penghamburan
Scattering terjadi saat lintasan yang dilalui gelombang elektromagnetik mengandung objek yang berdimensi kecil dibandingkan dengan panjang
gelombang dan dengan jumlah halangan per unit yang besar. Dalam kenyataannya, dedaunan, marka-marka jalan, tiang-tiang lampu dapat
menyebabkan scattering. Fenomena defraksi dan scattering dapat dilihat pada Gambar 2. 3.
Gambar 2.3 Defraksi dan Scattering
2.1.2 Fading
Fading dapat didefinisikan sebagai perubahan fase, polarisasi, atau level dari suatu sinyal terhadap waktu. Fading berkaitan dengan mekanisme dasar dari
propagasi yang meliputi refleksi, refraksi, defraksi, dan scattering dari gelombang
Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008
radio. Fading dibagi menjadi dua macam yakni short term fading dan long term fading.
Short Term Fading terjadi pada periode waktu dan jarak tempuh yang pendek. Jenis fading ini di sebabkan oleh pantulan multipath suatu sinyal yang
ditransmisikan, oleh penghambur lokal seperti rumah-rumah, gedung-gedung, dan bangunan lain serta oleh penghalang lainnya seperti hutan atau pepohonan tetapi
bukan oleh gunung atau bukit yang berada diantara pemancar dan penerima. Sedangkan Long Term Fading dapat dijelaskan sebagai perubahan fase, polarisasi
ataupun amplitudo level dari sinyal pada periode waktu dan jarak tempuh yang panjang. Fading dapat berlaku pada sistem komunikasi bergerak maupun sistem
komunikasi tetap fixed.
2.1.3 Lintasan Jamak Multipath
Multipath dapat didefinisikan secara sederhana sebagai fenomena perambatan dari sinyal yang dikirimkan melalui lintasan yang bervariasi.
Beberapa mekanisme dasar propagasi tersebut dapat menyebabkan terjadinya lintasan jamak atau Multipath pada propagasi gelombang radio dalam ruang.
Karena adanya fenomena ini, maka sinyal yang datang dari Tx akan diterima oleh Rx dengan level daya dan waktu kedatangan yang bervariasi. Dimana sinyal yang
berpropagasi secara LOS langsung akan diterima oleh Rx dengan waktu kedatangan sinyal lebih awal dan level daya yang lebih besar dibandingkan sinyal
yang berpropagasi secara NLOS tidak langsung. Oleh karena itu total sinyal yang diterima oleh Rx merupakan penjumlahan dari masing-masing komponen
sinyal yang melalui lintasan dengan berbagai macam mekanisme. Ini berarti
Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008
bahwa setiap perubahan posisi Tx akan berpengaruh terhadap total jumlah sinyal yang diterima oleh Rx, dan ada kemungkinan terjadi penjumlahan vektor sinyal
yang saling melemahkan ataupun menguatkan. Rumus perhitungan total path loss dapat dihitung dengan Persamaan 2.1.
db G
db G
db P
db P
db PL
r t
r t
+ +
− =
2.1 P
t
db = daya yang dipancarkan P
r
db = daya yang diterima G
t
db = gain dari sinyal yang dipancarkan G
r
db = gain dari sinyal yang diterima
Pada propagasi terdapat 3 mekanisme dasar yaitu refleksi, difraksi dan scattering yang nantinya akan menyebabkan terjadinya lintasan jamak multipath
pada propagasi gelombang radio dalam ruang. Pancaran gelombang elektromagnetik dari antena pemancar Tx ke antena penerima Rx akan
mengalami bermacam-macam perlakuan yang disebabkan oleh media perambatannya. Selain ada energi yang langsung dipancarkan dari Tx ke Rx, ada
juga sebagian energi yang mengalami refleksi, difraksi dan scattering yang dipengaruhi oleh benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Sehingga setiap
perubahan posisi Tx maupun Rx akan berpengaruh terhadap perubahan total penjumlahan sinyal terima.
Multipath merupakan hal yang seharusnya dihindari dalam system komunikasi wireless, hal ini dikarenakan dapat memberikan kerugian dalam
sistem transmisi. Fenomena multipath dapat kita amati dalam kehidupan sehari-
Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008
hari misal pada alat telepon seluler kita. Gambar 2.4 merupakan ilustrasi terjadinya multipath. Dari gambar terlihat bahwa dengan adanya lintasan jamak
tersebut akan mengakibatkan sinyal informasi yang dikirim dari Transmitter Tx ke Receiver Rx akan diterima berulang kali dengan level daya yang berbeda dan
dengan jeda waktu yang berbeda pula. Dengan adanya multipath, maka komponen sinyal yang diterima pada sisi Receiver Rx dapat berupa sinyal yang datangnya
secara direct path yaitu sinyal yang dalam perambatannya langsung ke arah penerima dan ada yang berupa sinyal indirect path yaitu sinyal yang datang ke
penerima tidak secara langsung melainkan melewati pantulan, pembiasan, ataupun scattering seperti pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Ilustrasi terjadinya multipath
Sinyal yang direct path datang pada sisi penerima paling awal daripada komponen sinyal indirect path dengan level daya paling besar karena path loss
nya paling rendah sebab melewati lintasan terpendek. Hal ini berbeda dengan sinyal Indirect path yang datangnya terdapat jeda dan level daya berkurang karena
rugi-rugi lintasan path loss, sinyal indirect path akan tiba ke penerima dengan waktu yang bervariasi.
Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008
Untuk propagasi dalam ruang, efek multipath ini sangat tergantung dari ukuran luas suatu ruangan dan kondisi suatu ruangan. Ruangan dengan luas yang
sempit akan menghasilkan efek multipath yang berbeda dengan ruangan yang luas. Begitu juga dengan ruangan yang didalamnya terdapat perabot yang
kebanyakan terbuat dari kayu akan menghasilkan efek multipath yang berbeda pula dengan ruangan yang didalamnya terdapat perabot yang kebanyakan terbuat
dari logam atau metal. Efek multipath ini merupakan suatu hal yang merugikan dalam sistem komunikasi wireless terutama dalam sistem propagasi indoor. Salah
satu dari efek negatif dari multipath adalah terjadinya pelemahan sinyal yang diterima pada sisi receiver yang diakibatkan karena adanya perbedaan phase
sinyal, hal ini dimungkinkan karena sinyal yang mangalami refleksi akan mengalamai pergeseran phase yang besar.
Selain itu perubahan fase dan amplitudo komponen lintasan jamak multipath yang tidak teratur acak dapat menyebabkan terjadinya Inter Simbol
Interference ISI. Berdasarkan lintasannya sinyal yang diterima oleh Rx dibedakan menjadi dua yakni diterima secara langsung LOS dan diterima secara
tidak langsung NLOS. Propagasi Line of Sigth LOS disebut juga propagasi gelombang langsung
dimana gelombang dipancarkan langsung oleh antena Tx ke antena Rx, dan mempunyai keterbatasan pada jarak garis pandang sehingga faktor ketinggian
antena merupakan hal yang sangat perlu dipertimbangkan.
Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008
2.2 Sistem MIMO
Teknik yang menggunakan susunan antena pengirim dan penerima yang lebih dari satu dapat menawarkan kapasitas tinggi untuk sistem komunikasi
nirkabel saat ini dan masa yang akan datang. Sistem multi input multi output MIMO memberikan peningkatan linier dari kapasitas dengan jumlah elemen
antena dan juga menawarkan peningkatan sistem dibanding dengan over single input single output SISO.
2.2.1 Sistem multiple antena konvensional
Ada beberapa sistem multiple antena konvensional yaitu SISO, SIMO, MISO, dan MIMO.
2.2.1.1 Single Input Single Output SISO
Sistem ini banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Sistem ini menggunakan antena pemancar dan penerima tunggal untuk mentransmisikan
sinyal melalui kanal komunikasi. Model sistem SISO dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 SISO Channel