Algoritma Deteksi Zero Forcing ZF V-BLAST

Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008

3.5 Algoritma Pemrosesan Sinyal V-BLAST

Pada bagian antena penerima, prosesor sinyal kecepatan tinggi terlihat pada sinyal dari semua antena receiver secara bersamaan, dengan mengesktrak sub stream terkuat. Kemampuan untuk memisahkan sub stream tergantung pada perbedaan dalam suatu cara dengan rambatan sub stream yang berbeda melalui lingkungan. Dalam lingkungan penyebaran yang kurang baik, V-BLAST harus mampu memberikan kapasitas yang lebih tinggi dan juga arsitektur konvensinal. Demikian juga efisiensi 20 – 40 bit per detik per hertz, sebuah jumlah yang mana tidak dapat dicapai dengan menggunakan teknik standar [11] .

3.5.1 Algoritma Deteksi Zero Forcing ZF V-BLAST

Secara teoritis, deteksi Maximum-likehilood ML akan dioptimalkan untuk deteksi V-BLAST. Walaupun hal ini terlalu sulit untuk dilaksanakan. Misalnya, dalam kasus 6 antena transmit dan modulasi QPSK, total perbandingan 4 6 = 4096 perbandingan dengan kondisi untuk simbol transmisi yang lain. Algoritma deteksi sub optimal kompleksitas rendah, V-BLAST Zero Forcing ZF yang disajikan disini. Pada setiap waktu simbol, mendeteksi lapisan yang lebih kuat, kemudian kanal efek dari layer terkuat dari setiap sinyal yang diterima dan juga untuk mendeteksi lapisan dan sebagainya. Asumsikan receiver mengetahui matriks kanal H, yang kemudian dapat dicapai melalui cara klasik dari estimasi canel yaitu insersi bit, algoritma deteksi V-BLAST ZF yang terdiri dari tiga langkah [8] . Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008 1 . Nulling Masing-masing sub-deretan secara bergantian diestimasi sebagai sinyal yang diinginkan sinyal yang terkuat, sedangkan sinyal yang lainnya sinyal yang lebih lemah dinyatakan sebagai sinyal interferensi, yaitu: 1 1 1 r w y T k k = 3.9 dengan 1 k y = sub deretan data ke k1 1 k w = vektor nulling

2. Slicing

Sinyal yang telah diestimasi, dideteksi untuk mendapatkan bit-bit data, yaitu slice 1 k y untuk mendapatkan : ˆ 1 k a : ˆ 1 1 k k y Q a = 3.10 dengan Q. menyatakan operasi quantisasi slicing yang sesuai dengan konstelasi yang digunakan.

3. Cancellation Sinyal interferensi dari komponen vector simbol ‘a’ yang sudah dideteksi

dikurangkan dari vektor sinyal yang diterima. Asumsikan bahwa 1 1 ˆ k k a a = , cancel 1 k a dari vector terima r 1 untuk menghasilkan vektor terima yang termodifikasi, r 2 . A Error Bookmark not defined. A 1 ˆ 1 2 k k H a r r − = 3.11 Dimana 1 k H menyatakan kolom ke-k 1 dari H. Untuk komponen k 2 , . . . k M dilakukan dengan cara yang sama seperti proses 1 sampai 3, sehingga diperoleh vektor simbol yang diterima, yaitu r 2 , . . .r M. Paniel F. Silitonga : Studi Analisa Unjuk Kerja Sistem V-Blast Dalam Ruangan Yang Menggunakan..., 2008 USU Repository © 2008

3.6 Parameter Delay Spread