Penyakit Gosong Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung ( Zea Mays l. ) Di Lapangan

Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009

4. Penyakit Gosong

Menurut Dwidjoseputro 1978 jamur penyebab penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Myceteae Divisi : Eumycota Class : Basidiomycetes Ordo : Ustilaginales Family : Ustilaginaceae Genus : Ustilago Species : Ustilago maydis Dwidjoseputro, 1978. Tanaman yang terserang menunjukkan gejala-gejala tongkolnya membengkak, mula-mula berwarna putih, kemudian setelah cendawan membentuk spora, warna putih tersebut berubah menjadi warna hitam. Kelobot pecah, akibat pembengkakan biji jagung yang berada di dalam tongkol tersebut. Pada serangan berat, batang biasanya membengkak, batang itu akan menonjol dan makin lama akan makin besar. Pada bagian epidermis akan keluar cairan lendir seperti blendok yang berwarna hitam Matnawy, 2007. a Gambar 8. Gejala Serangan Penyakit Gosong Pada Tongkol a Sumber : httpwww. vegetabelmdonline.ppath.cornell.edu Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 Dalam kelenjar jamur membentuk teliospora, bulat atau jorong, dengan garis tengah 8-11 µ m, hifa, dengan banyak duri halus. Teliospora berkecambah dengan membentuk basidium atau promiselium lalu membentuk basidiospora atau sporidium. Sporidium dapat berkecambah dengan cara membentuk hifa Semangun, 1993. Jamur dapat bertahan sebagai saprofit dalam bentuk teliospora pada sisa- sisa tanaman sakit, pada pupuk organik, atau dalam tanah. Spora tersebut mempunyai ketahanan yang sangat tinggi sehingga dapat bertahan selama bertahun-tahun. Pada keadaan yang cocok teliospora berkecambah membentuk sporidium yang dipencarkan oleh angin atau air Semangun, 1993. Gambar 9 : Siklus hidup Ustilago maydis Sumber : Internet Penyakit gosong lebih banyak terdapat di daerah pegunungan yan suhunya lebih rendah. Penyakit lebih banyak terdapat di lahan subur dan lembab dimana tanaman jagung tumbuh dengan subur. Makin panjang umur tanaman makin besar kemungkinan terserang penyakit Semangun, 1993. Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 Pengendalian dapat dilakukan dengan mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan cara pengeringan dan irigasi, memotong bagian tanaman kemudian dibakar, benih yang akan ditanam dicampur dengan fungisida secara merata hingga semua permukaan benih terkena Semangun, 1993. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Tanaman Jagung Kesehatan tanaman secara langsung berhubungan dengan serangan hama dan penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur hara akan mudah terserang hama dan penyakit, sebaliknya pemupukan berlebihan juga akan memudahkan tanaman terserang hama dan penyakit. Pemberian pupuk yang berlebihan memberikan daya tarik bagi hama dan mendorong populasi hama berkembang lebih besar, pertumbuhan tanaman akan berlebihan tetapi rapuh terhadap serangan hama Sutanto, 2002 a . Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tidak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan Pranoto, dkk, 2007. Dalam pertanian organik yang sesuai dengan standar yang ditetapkan secara umum adalah sebagai berikut: • Menghindari benihbibit hasil rekayasa genetika. Sebaiknya benih berasal dari kebun pertanian organik, • Menghindari penggunaan pupuk kimia sintetis, zat pengatur tumbuh, pestisida. Pengendalian hama dilakukan dengan cara mekanis, biologis dan rotasi tanaman, Peningkatan kesuburan tanah dilakukan secara alami melalui penambahan pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman legume Husnain dan Syahbudin, 2007. Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan bahan pembenah lainnya. Nilai pupuk yang dikandung pupuk organik pada umumnya rendah dan sangat bervariasi, misalkan unsur Nitrogen N, fosfor P, dan Kalium K tetapi juga mengandung unsur mikro esensial lainnya. Sebagai bahan pembenah tanah, pupuk organik membantu mencegah Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 terjadinya erosi dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Pemberian bahan organik mampu menambah kelembaban tanah Sutanto, 2002 b . Pupuk organik dapat berupa pupuk kandang, kompos dan campuran keduanya. Kunci pokok dalam pemilihan pupuk kandang adalah tingkat kematangan, perbandingan Carbon dan Nitrogen CN dan kandungan unsur hara. Pupuk kandang selain berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah juga sebagai sumber unsur hara walaupun dalam jumlah kecil. Dengan sifat fisik tanah yang baik, maka tanaman menjadi lebih subur karena leluasa dalam pengambilan unsur hara. Sedangkan kelebihan kompos yang dibuat dengan memanfaatkan aktif atau mikroba adalah mengandung mikroba yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit Musnamar, 2003. Di Indonesia, pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang telah sejak lama dipraktekkan oleh petani tradisional. Meskipun tidak ada catatan mengenai sejak kapan petani memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk organik. Pupuk kandang selalu diaplikasikan sebelum atau pada saat tanah diolah sebelum benih atau bibit ditanam. Pupuk kandang setelah menyebar merata di permukaan tanah dibajak dan digaru Pranoto, dkk, 2007. Dari berbagai jenis kotoran ternak, umumnya petani lebih menyukai kotoran Ayam, karena kandungan nitrogennya lebih tinggi dibandingkan kotoran ternak lain. Kotoran Lembu biasanya digunakan dengan dicampur bahan lain dan dikomposkan. Ternak Lembu dewasa, kuda, dan kerbau dapat memproduksi kotoran rata-rata 3 kghari, kambing dan domba 0,5 kghari, dan ayam 200 ghari. Apabila kotoran tersebut dikomposkan maka akan terjadi penyusutan sekitar 50. Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan data populasi ternak pada tahun 2002 maka dalam kurun waktu satu tahun dapat diproduksi kotoran ternak basah 57,88 juta ton. Apabila kotoran tersebut dikomposkan dapat diproduksi sekitar 29 juta ton kompos per tahun apabila kompos tersebut dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik untuk tanaman pangan, maka untuk setiap musim tanam tersedia sekitar 14,5 juta ton kompos pupuk kandang Sofyan, 2007. Pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya disamping mengandung unsur makro seperti nitrogen N, Posfor P dan Kalium K, pupuk kandang juga mengandung unsur mikro seperti Kalsium Ca, Magnesium Mg dan Sulfur S. Unsur Posfor dalam pupuk kandang sebagian besar berasal dari kotoran padat. Kandungan hara dalam kotoran ayam tiga kali lebih besar dari hewan ternak lainnya. Hal ini disebabkan lubang pembuangan ayam hanya satu sehingga kotoran cair dan padat bercampur Musnamar, 2003. Tabel 1. Persentase Kandungan Hara Beberapa Pupuk Kandang Jenis Ternak N P 2 O 5 K 2 O Kambing Lembu Ayam Burung Puyuh Kuda 0,83-0,95 0,10-0,96 1,00-3,13 2,21 233,93 0,35-0,51 0,64-1,15 0,35-0,41 2,35 0,882 1,00-1,20 0, 45-1,00 0,40-2,90 3,321 1,044 Sumber : Musnamar, 2003 dan hasil analisa di laboratorium Banyak petani di Indonesia, khususnya di luar Jawa petani organik karena mereka belum terpengaruh oleh ‘green revolution’ dan meneruskan sistem pertanian secara tradisional. Di daerah lain, akibat krisis ekonomi yang menyebabkan harga-harga melonjak naik, petani tidak mampu lagi untuk membeli obat-obat pestisida dan pupuk buatan. Ini berarti bahwa argumentasi tentang Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 pertanian organik sangat masuk diakal. Beberapa kelompok petani dan LSM melihat pertanian organik sebagai cara protes terhadap dampak kehancuran dari green revolution, dan dengan membebaskan petani dari dominasi green revolution dan ketergantungan pada pupuk kimia, pestisida dan sebagainya Yulianti dan Nidar, 2000. Kotoran Puyuh dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman sayuran, tanaman lain dan campuran bahan pakan konsentrat ternak. Kandungan gizi kotoran Puyuh sangat bervariasa, tergantung ransum, temperatur lingkungan, kandungan air dan cara penyimpanan serta pengolahannya. Kotoran Puyuh dapat diambil setiap hari karena puyuh banyak mengeluarkan kotoran. Pengelolaan kotoran dilakukan dengan mengumpulkan kotoran Puyuh dari dropping board papan penampung tinja di setiap unit kandang. Peneliti yang dilakukan oleh Riza ZA, et al dari Balitvet dan IPB ini menghasilakan kesimpulan sebagai berikut. 1 Penyimpana kotoran puyuh selama 6 bulan dapat meningkatkan kadar air, kalsium klorida KCL, kalsium Ca, kalium K, magnesium Mg dan natrium Na 2 Penyimpanan selama 2 bulan meningkatkan nilai C organik dan N total. 3 Kadar fosfat P yang paling besar diperoleh tampa penyimpanan. Oleh sebab itu, pemanfaatan kotoran puyuh sebagai pupuk tanaman harus memperhatikan lama penyimpanannya agar unsur hara yang diperlukan tersedia secara maksimal Kafrawi, 2007. Penambahan pupuk kandang ke dalam tanah disamping bermanfaat bagi tanaman, juga dapat meningkatkan aktivitas dan kompetisi mikro organisme di dalam tanh termasuk penekanannya terhadap penyakit tanaman Cook dan Baker, Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 1983: Voland dan Epstein 1994: Hoitink dan fahy, 1986. Menurut Rahardjo et al 1998 bahwa media tanam dari pupuk kandang dicampur dengan tanah, intensitas serangan penyakit rebah semai lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanpa perlakuan pupuk kandang Vandyk, 2007. Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat berada pada ± 25 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Desember 2007. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih Jagung Hibrida Jaya 3, pupuk kandang dari kotoran Ayam, pupuk kandang dari kotoran Lembu, pupuk kandang dari kotoran Kambing, pupuk kandang dari kotoran Burung Puyuh, pupuk kandang dari kotoran Kuda, air dan bahan pendukung lainnya. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, gembor, papan sampel, papan nama, tugal, timbangan, mikroskop, meteran, alat-alat tulis, tali plastik dan alat pendukung lainnya. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK non faktorial yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah sebagai berikut : P0 : Kontrol Tanpa Pupuk P1 : Pupuk Kandang dari kotoran Ayam 15kgpetak perlakuan Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 P2 : Pupuk Kandang dari kotoran Lembu 15kgpetak perlakuan P3 : Pupuk Kandang dari kotoran Kambing 15kgpetak perlakuan P4 : Pupuk Kandang dari kotoran Burung puyuh 15kgpetak perlakuan P5 : Pupuk Kandang dari kotoran Kuda 15kgpetak perlakuan Model linear Rancangan Acak Kelompok RAK non faktorial adalah : Y ij = µ + i + j + ij ; dimana : i = 1,2,..,5 j = 1,2,3,4 Y ij = Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan Ulangan ke-j µ = nilai tengah umum rataan i = pengaruh efek perlakuan ke-i j = pengaruh efek ulangan ke-j Sastrosupadi, 2000. Jumlah Ulangan ada 4 diperoleh dari : t - 1 r - 1 ≥ 15 6 - 1 r - 1 ≥ 15 5r - 1 ≥ 15 5r ≥ 20 r ≥ 4 Selanjutnya bila hasil Analisa sidik ragam menunjukkan hasil yang berbeda nyata maka perlu dilakukan Uji Jarak Duncan untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan Sastrosupadi, 2000. Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 Pelaksanaan Penelitian Pengolahan Lahan Pengolahan lahan dimulai dengan pembersihan areal, setelah areal bersih dilakukan pencangkulan tanah sedalam 20 cm – 30 cm, menghancurkan bongkahan tanah dan meratakan tanah yang telah dicangkul dan sekaligus membuat petak-petak percobaan dengan ukuran 2,5 m x 2 m sebanyak 24 petak. Jarak antar petak 0,5 m dan jarak antar blok adalah 1 m. Kemudian yang terakhir dilakukan adalah penggemburan tanah kembali dan dicampur dengan pupuk kandang sesuai dengan masing-masing perlakuan dan dibiarkan selama seminggu. Penanaman Benih Benih yang ditanam adalah benih yang sehat dan seragam. Sebelum benih ditanam, dibuat lubang tanam pada setiap plot percobaan dengan menggunakan tugal. Kedalaman lubang tanam antara 3 – 5 cm dengan jarak tanam 70 cm x 20 cm. Setiap lubang tanam diisi dengan 3 biji Jagung lalu lubang ditutupi tanah. Perlakuan Pemupukan Pemupukan dilakukan pada saat tanah diolah sebelum benih atau bibit ditanam. Pupuk kandang dari kotoran Ayam, Pupuk Kandang dari kotoran Lembu, Pupuk Kandang dari kotoran Kambing, pupuk kandang dari kotoran burung Puyuh, pupuk kandang dari kotoran Kuda disebar merata di permukaan tanah per perlakuan sebanyak 15 kg per petak dan dibiarkan selama 1 minggu. Kemudian tanah digemburkan dan pupuk kandang dicampur merata pada saat pengolahan lahan kembali. Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 Rekomendasi dosis pemupukan untuk tanaman jagung adalah sebanyak 20-25 tonha untuk pemakaian pupuk kandang Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan Tanaman meliputi penyiraman, penyulaman , penjarangan, penyiangan gulma, pembumbunan tanaman dan pengendalian hama. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, jika terjadi hujan penyiraman cukup dilakukan di sekitar akar tanaman. Penyulaman dilakukan apabila tanaman mati, persentase pertumbuhan kurang dari 100. Waktu penyulaman dilakukan pada waktu tanaman berumur 7 – 14 hari. Penjarangan dilakukan setelah tanaman berumur 14 hari. Hal ini dilakuka n apabila disetiap lubang tanam, tanaman tumbuh lebih dari satu dan tanaman yang dibiarkan tumbuh adalah tanaman yang pertumbuhannya lebih baik. Pembumbunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah disekitar barisan tanaman yang bertujuan untuk menutup akar yang terbuka dan membuat tanaman menjadi tegak. Pengendalian hama dilakukan secara mekanis yaitu dengan mengutip hama yang tampak dan mengumpulkannya kemudian dimatikan. Panen Panen dilakukan setelah tanaman berumur ± 3 – 4 bulan. Ciri jagung yang siap dipanen yaitu umur panen adalah 86 - 96 hari setelah tanam, tongkol atau kelobot mulai mengering yang ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 bagian lembaga dan biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas. Parameter Pengamatan Intensitas Serangan Pengamatan Intensitas serangan dilakukan pada saat tanaman terinfeksi pertama kali di lapangan dan diamati satu minggu sekali sebanyak enam kali pengamatan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 100 x NxZ nxv I ∑ = Dimana: I : Intensitas Serangan Penyakit n : Jumlah bagian tanaman yang terserang helai V : Nilai skala daun yang terserang N : Jumlah seluruh daun yang diamati Z : Skala tertinggi dari kategori skala serangan Kategori Skala Serangan : Skala Keterangan Tidak terdapat gejala serangan sehat 1 1 - ≤ 15 luas permukaan daun terserang 2 5 - ≤ 25 luas permukaan daun terserang 3 25 - ≤ 50 luas permukaan daun terserang 4 50 - ≤ 75 luas permukaan daun terserang 5 75 - ≤ 100 luas permukaan daun terserang Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 P P e e r r s s e e n n t t a a s s e e s s e e r r a a n n g g a a n n p p e e n n y y a a k k i i t t b b u u l l a a i i d d i i g g u u n n a a k k a a n n r r u u m m u u s s : : : : 100 a P x N = D D i i m m a a n n a a , , P P = = P P e e r r s s e e n n t t a a s s e e S S e e r r a a n n g g a a n n a a = = J J u u m m l l a a h h t t a a n n a a m m a a n n a a t t a a u u b b a a g g i i a a n n t t a a n n a a m m a a n n y y a a n n g g t t e e r r s s e e r r a a n n g g N N = = J J u u m m l l a a h h t t a a n n a a m m a a n n a a t t a a u u b b a a g g i i a a n n t t a a n n a a m m a a n n y y a a n n g g d d i i a a m m a a t t i i T T i i n n g g g g i i T T a a n n a a m m a a n n Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 2,5 bulan dan dilakukan sekali saja. Tinggi tanaman diukur dalam satuan centimeter cm. Produksi Pengamatan produksi tanaman dilakukan saat panen. Ini dilakukan dengan cara menimbang berat bersih pipilan jagung dan perpetak perlakuan dalam Kilogram kemudian dikonversikan kedalam ton perhektar dengan rumus : L X Y = Y = Produksi dalam ton ha X = Produksi dalam Kg plot L = Luas Plot m 2 Maristella Simamora : Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Penyakit Penting Tanaman Jagung Zea Mays l. Di Lapangan, 2008. USU Repository © 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang terhadap perkembangan penyakit penting pada tanaman Jagung Zea mays L. di lapangan adalah sebagai berikut :

1. Persentase Serangan Peronosclerospora maydis Rac. Shaw