Alur Penelitian  METODOLOGI PENELITIAN

 Buat lubang di media MHA yang telah diinokulasikan bakteri menggunakan tabung yang diameter nya disesuaikan seperti cakram disk  Kemudian masukan stok konsentrasi ekstrak daun sirih hijau menggunakan mikropipet ke dalam setiap lubang di media MHA  Diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam  Amati dan ukur diameter zona terang clear zone yang terbentuk di sekitar lubang dengan menggunakan penggaris.

3.9 Analisis Data

Data hasil penelitian efek ekstrak daun sirih pada Staphylococcus aureus dianalisis menggunakan dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk melihat apakah ada perbedaan efektifitas yang bermakna dari masing-masing cakram uji yang mengandung kontrol negatif, berbagai konsentrasi ekstrak daun sirih hijau dan kontrol positif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Data pada penelitian ini berupa variable numerik lebih dari 2 kelompok tidak berpasangan sehingga menggunakan uji One Way ANOVA jika distribusi normal. Jika distribusi data tidak normal maka menggunakan uji nonparametrik yakni Uji Kruskall-Wallis. Kemudian untuk membandingkan, menggunakan Uji T untuk melihat perbandingan antara metode difusi disk dan sumuran. 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dengan metode difusi disk

Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus untuk konsentrasi 25 memiliki nilai mean sebesar 15.000 dengan standar deviasi sebesar 0.000, konsentrasi 50 memiliki nilai mean sebesar 17.6667 dengan standar deviasi sebesar 0.57735, konsentrasi 75 memiliki nilai mean sebesar 19.6667 dengan standar deviasi sebesar 0.57735 dan konsentrasi 100 memiliki nilai mean sebesar 21.3333 dengan standar deviasi sebesar 1.15470. Gbr 4.1 Hasil efek ekstrak sirih hijau dengan difusi disk

4.2 Hasil dengan metode sumuran

Berdasarkan hasil pada penelitian ini, dapat dilihat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus untuk konsentrasi 25 memiliki nilai mean sebesar 25.3333 dengan standar deviasi