Upaya-Upaya Sekolah Membentuk Solidaritas Siswa

45

BAB IV PERAN SEKOLAH DALAM MEMBENTUK

SOLIDARITAS SISWA

A. Upaya-Upaya Sekolah Membentuk Solidaritas Siswa

Orang tua menyerahkan anaknya ke sekolah, supaya sekolah mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya. Orang tua tidak dapat mendidik anaknya sendirian, oleh sebab itu sekolahlah yang diharapkan untuk menyempurnakan pendidikan tersebut. Kehidupan pada masa sekarang sangatlah sulit, persaingan semakin ketat, semua orang dituntut harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk menempuk gelombang kehidupan yang serba ketat ini, baik dari segi keilmiyahannya, amal perbuatan, keagamaan, kesenian, kemasyarakatan dan solidaritas sosial. Untuk mencapai semua itu, pihak sekolah harus bekerja sama untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan membuat program kegiatan yang baik untuk mencapai pendidikan yang sempurna. Sekolah menengah pertama atau SMP Negeri 2 Ciputat, mempunyai banyak kegiatan yang harus diikuti para siswa, mulai dari kegiatan bidang keagamaan, bidang sosial dan ekstra kurikuler. 1. Bidang Keagamaan Masyarakat kaum muslimin merupakan suatu bangunan yang tepat dan logis yang di dalamnya semua orang muslim mempunyai tempat dan melakukan partisipasi yang nyata. Dalam integrasi dengan masyarakat inilah dan berbarengan dengan rasa hormat kepada hukum yang 46 diwahyukan, seorang mukmin menemukan identitasnya. Organisasi kolektif yang diperintahkan oleh doktrin Islam yang diimbangi dengan individualisme yang tertanam dalam perspektif eskatologis, oleh tindakan- tindakan tiap pribadi akan dipertanggung jawabkan pada hari kiamat. Rasa tentang adanya zat yang mutlak, afirmasi tentang keesaan Tuhan dan keyakinan mempuynai kebenaran yang tunggal telah menimbulkan adanya suatu masyarakat yang teoritis yang sangat solider. Kohesi kekompakan sosial adalah akibat ketidak mampuan manusia untuk hidup di luar kelompok. Oleh karena itu, ia mengadakan semacam kontrak sosial yang tidak merupakan hasil kemauannya yang bebas akan tetapi merupakan perintah Tuhan yang diterima oleh manusia. Tidak hanya terbatas dengan itu, solidaritas sesama muslim semakin tampak jelas. Di berbagai tempat, banyak didirikan bangunan masjid dari hasil pengumpulan dana dari masyarakat sekitar atau dengan penggalangan dana. Selain itu, jika ada perayaan hari besar Islam sering kali diisi dengan berbagai bentuk yang berkenaan dengan keislaman. Tablig akbar, berbagai lomba ke islaman pun di adakan. Begitu juga dengan kesenian yang bernuansa islami tidak jarang menarik minat masyarakat untuk ikut serta atau sekedar berpartisipasi. Begitu pun disekolah, berbagai macam kegiatan untuk menyambut hari besar Islam juga cukup mendapat respon yang baik dari para guru dan siswa. Karena sebagian besar keluarga besar sekolah ini SMPN 2 Ciputat beragama muslim, mereka bekerja di sela-sela kesibukan belajar mengajar. Selain perayaan hari besar Islam, sekolah pun selalu mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, guna untuk menambah pengetahuan keagamaan para siswa dan guru. Adapun bentuk-bentuk kegiatan keagamaan tersebut adalah sebagai berikut: 47 a. Tausiah Mingguan Untuk menambah pengetahuan siswa siswi SMP Negeri 2 Ciputat mengenai agama, pihak sekolah mengadakan program tausiah mingguan. Tausiah ini bentuknya ceramah keagaman yang diadakan satu minggu sekali, setiap hari jum’at selama 90 menit. Adapun penceramahnya yaitu guru-guru yang di tugaskan secara bergiliran. Agar para siswa tidak jenuh dalam mengikuti tausiah atau untuk menambah pengalaman baru para siswa, terkadang pihak sekolah mengundang penceramah dari luar untuk mengisi tausiah mingguan. Materi yang disampaikan sekitar keimanan, akhlak, kisah- kisah dan sebagainya yang diilustrasikan pada penomena yang terjadi disekitar siswa. Peserta tausiah tidak hanya diikuti oleh para siswa tetapi para guru pun ikut serta mengikuti tausiah. Alasannya, menurut informasi yang penulis dapat bahwa nilai-nilai solidaritas itu kental pada pendidikan agama terutama Islam. Hal inilah media yang paling pas untuk menginformasikan kepada siswa bahkan guru sekalipun. 38 Selain itu, dalam mengikuti tausiah, para siswa siswi diharuskan memakai pakaian muslim, bila laki-laki menggunakan baju koko berwarna putih dan perempuan memakai baju panjang dan berjilbab. b. Peringatan Maulid Nabi Saw Dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul awwal, para siswa-siswi SMP Negeri 2 Ciputat yang dibantu oleh para guru mengadakan tablig akbar dengan mengundang penceramah dari luar kota, acara ini adalah acara rutin yang menjadi agenda tahunan SMP Negeri 2 Ciputat. Beberapa bulan sebelum acara, dibentuk kepanitiaan bersama, dibawah tanggung jawab guru dan kepala sekolah. 38 Wawancara pribadi dengan H. Nurhadi, tanggal 11 September 2008 48 c. Shalat Jum’at Bersama Tujuan utama diadakan shalat jum’at bersama dilapangan sekolah, untuk menjalin kebersamaan antara guru dan siswa. Adanya persamaan antara guru dan siswa sebagai makhluk ciptaan Allah untuk selalu bersujud dan beribadah kepada-Nya. Selain itu untuk menanggulangi para siswa untuk tidak meninggalkan shalat jum’at. 2. Bidang Sosial a. Bakti Sosial Bakti sosial merupakan kegiatan sosial yang sudah menjadi program sekolah secara berkala. Kegiatan ini dilakukan oleh para siswa dibawah pengawasan guru dan kepala sekolah. Tujuannya agar siswa bisa berinter aksi langsung dengan warga sekitar, melihat keadaan saudaranya yang kurang beruntung dibanding dengan dirinya. Disini menanamkan rasa syukur siswa atas segala nikmat yang ia miliki dan menanamkan rasa kepedulian dan perhatian siswa terhadap saudaranya sebagai sesama makhluk Tuhan dan makhluk sosial. Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan dan para manula. Janda anak yatim piatu adalah bagian dari masyarakat yang harus diperhatikan, mengingat beban hidup yang semakin berat karena krisis ekonomi yang berkepanjangan, harga minyak dunia yang semakin melambung yang berdampak pada kenaikan harga bahan pokok sehingga kita perlu menyantuni janda, jompo dan yatim piatu untuk mengurangi beban hidup mereka dan sekaligus mambuka mata para siswa untuk selalu menumbuhkan rasa sosial dan kemanusiaan mereka. Ketika berita tanjung priuk dan poso seolah-olah hati ini menangis mengingat penderitaan saudara kita yang berada di tanjung priuk dan poso menggugah hati kami keluarga besar SMP Negeri 2 49 Ciputat untuk bergerak menggalang sumbangan baik berupa dana maupun barang untuk disumbangkan kepada para korban. b. Pengumpulan Dana Spontanitas SMP Negeri 2 Ciputat memiliki nilai tambah, walaupun sekolah ini sekolah umum, nuansa agamanya sangat kental sekali sehingga kebiasaan-kebiasaan akhlaqul karimah, persaudaraan, kebersamaan, persatuan dan kesetiakawanan, sangat dianjurkan dengan pembiasaan. Misalnya jika ada musibah orang tua wali, siswa dianjurkan untuk mengumpulkan uang ta’ziyah, begitu pun apabila ada musibah-musibah lain seperti ada yang sakit dan sebagainya. c. Infaq Infaq merupakan perilaku baik sebagai perwujudan sistem solidaritas. Namun sistem solidaritas bukan semata memberikan bantuan finansial dalam bentuk apapun. Pemberian finansial hanyalah salah satu bentuk bantuan yang dimaksudkan dalam konsep solidaritas sosial Islam. Syahid al Islam, Ustaz Sayyid Quthb mengatakan: “ Sebenarnya sistem solidaritas sosial dalam Islam merupakan sistem paripurna. Unsur dari sistem ini mencakup perilaku baik ihsan, sedekah, dan tindakan-tindakan baik lainnya”. 39 Infaq merupakan bentuk refleksi penanaman sikap sosial terhadap para siswa siswi SMP Negeri 2 Ciputat. Infaq ini dikumpulkan setiap hari jum,at setelah para siswa 3. Pembinaan Ekstra kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler merupakan suatu kegiatan pembelajaran tambahan, yang dilakukan di luar jam pelajaran. Banyak sekali kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah, para siswa di wajibkan untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah tersebut dan para siswa bebas memilih kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan 39 ‘Abd Allah Nashih ‘Ulwan, Indahnya Hidup Bersama: Solidaritas sosial dalam Islam, terj. Asy’ari Khatib, h. 30. 50 minat dan bakatnya. Kebebasan memilih ini tujuannya agar siswa tidak merasa terpaksa dan enjoy dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah menjadi program ekstra kurikuler yang ia pilih tersebut. Dengan demikian para siswa lebih mudah untuk dibina, dibentuk untuk menyalurkan bakat yang dimiliki oleh para siswa. Selain itu melalui pembinaan ekstra kulikuler ini, salah satu bentuk untuk menanamkan nilai- nilai solidaritas terhadap siswa, agar siswa bisa lebih saling mengenal, bekerja sama, disiplin, saling menghargai dan bertanggung jawab. Walaupun demikian keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan ekskul ini mempunyai berbagai motif, ada yang sekedar untuk memenuhi kewajiban atau sekedar mengikuti aturan sekolah ada juga yang benar- benar ingin mendapatkan pengalaman berorganisasi. Suci misalnya, aktif di OSIS ingin menambah wawasan tentang organisasi seperti yang diungkapkannya: “Tujuan saya aktif di OSIS adalah untuk menambah wawasan keorganisasian, lebih dikenal teman dan guru, serta mengembangkan potensi yang saya muliki agar berkembang dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar”. 40 Senada dengan Suci, Rangga Putra Nugraha yang aktif dalam kepramukaan untuk menambah pengalaman dan belajar sosialisasi, ungkapnya: “Motivasi saya ikut pramuka, selain untuk menambah pengalaman juga untuk belajar bersosialisasi dengan teman, guru, orang tua dan masyarakat sekitar tempat saya tinggal”. 41 Aktifitas kegiatan dalam sebuah ekskul sangat bervariasi, manfaat yang didapat memang tidak bisa langsung dirasakan. Beberapa siswa yang aktif di OSIS, seperti Suci misalnya, menyatakan: 40 Wawancara pribadi dengan Suci , pada tanggal 13 September 2008. 41 Wawancara pribadi dengan Rangga Putra Nugraha, pada tanggal 13 September 2008. 51 “Bagi saya aktif di OSIS dapat memberikan manfaat yaitu dapat menambah wawasan tentang keorganisasian, lebih dikenal teman dan guru dan dapat mengembangkan potensi yang saya miliki”. 42 Begitu pula Rangga Putra Nugraha yang aktif dalam kepramukaan mengemukakan manfaat berorganisasi, ungkapnya: “Manfaat yang saya rasakan dalam mengikuti kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi saya mengenai berorganisasi, bsosialisasi saya dengan teman dan guru lebih baik, jujur pada awalnya saya adalah orang yang sedikit pemalu, setelah aktif dipramuka ini saya lebih berani dan luwes terhadap teman. Berbagai motif siswa dalam mengikuti kegiatan ekskul, semua ini tidak terlalu mejadi perhatian pihak sekolah, karena ini merupakan program sekolah yang harus di ikuti siswa sebagai upaya menanamkan nilai-nilai solidaritas sosial, dan hal ini sangat bermanfaat bagi para siswa dimasa yang akan datang, ini merupakan motif sekolah. Selain itu, melalui kegiatan ekstra kurikuler, sekolah dapat menunjukkan kredibilitas terhadap masyarakat. Dengan mengikuti turnamen-turnamen baik ditingkat nasional maupun internasional. Kegiatan ini, biasanya di sambut antusias oleh para siswa, guru dan orang tua murid. Melalui kegiatan ini pula dapat mempererat emosional antara anggota keluarga besar sekolah SMP Negeri 2 Ciputat. Adapun jenis ekstra kurikuler ekskul yang ada di SMP Negeri 2 Ciputat bisa dilihat pada bab III.

B. Efektifitas Pendidikan Solidaritas di Sekolah