Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Ciputat Visi dan Misi SMPN 2 Ciputat Keadaan Siswa dan Guru

41

BAB III PROFIL SMP NEGERI 2 CIPUTAT

A. Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Ciputat

1. Januari 1977 : Mulai berdiri dengan nama SMPN. Kelas jauh dari SMPN. 2 Tangerang 2. April 1979 : Oleh kanwil Jabar di kukuhkan menjadi SMPN. 2 Filial 3. Februari 1983 : SMP berdiri sendiri dengan nama SMPN. 1 Ciputat 4. Januari 1999 : Berdasarkan nomen klatur untuk kecamatan ciputat di bakukan berubah menjadi SMPN. 2 Ciputat 5. Juli 2004 : SMPN. 2 Ciputat membuka program Akselerasi percepatan waktu yaitu 2 tahun selesai 6. Juli 2007 : SMPN. 2 Ciputat menuju Sekolah Standar Nasional SSN

B. Visi dan Misi SMPN 2 Ciputat

Visi : 1. Unggul dalam prestasi 2. Teladan dalam perbuatan 3. Tekun dalam beribadah Misi : 1. Mewujudkan peningkatan kualitas mutu lulusan 2. Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMUSMK Negeri 42 3. Membina sikap percaya diri, semanggat gotong royong dan cintatanah air 4. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan. 5. Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan. 35

C. Keadaan Siswa dan Guru

1. Keadaan Siswa TABEL DATA JUMLAH KELAS ROMBEL DAN SISWA Jumlah Siswa No. Data Kelas Jumlah Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Kelas VII 10 195 199 394 2 Kelas VIII 9 155 186 341 3 Kelas IX 10 189 203 392 T o t a l 29 539 588 1.127 2. Keadaan Guru TABEL MATA PELAJARAN DAN JUMLAH GURU NO MATA PELAJARAN JUMLAH GURU 1 Pendidikan Agama Islam 3 2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 Bahasa Indonesia 8 4 Bahasa Inggris 7 5 Matematika 7 35 Tata Usaha SMP Negeri 2 Ciputat. 43 6 Ilmu Pendidikan Alam 7 7 Ilmu Pendidikan Sosial 5 8 Pendidikan Seni dan Budaya 3 9 Penjaskes 3 10 Tek. Informasi dan Komunikasi 3 11 Muatan Lokal 2 Jumlah 51 Jumlah guru SMP Negeri 2 Ciputat 51 orang dari 11 mata pelajaran yang ada di sekolah tersebut. Tingkat pendidikan akhir dari para guru sangat bervariasi, rata-rata dari mereka adalah Sarjana Pendidikan. Namun dalam pengambilan perannya sebagai tenaga pengajar masih ada beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan keahliannya mis match, seperti guru yang seharusnya mengajar bidang studi Ilmu Pendidikan Sosial tetapi dia mengajar Pendidikan Agama Islam. Dari fenomena ini kita dapat melihat, apakah mungkin seorang guru dapat mendidik dan mengajar secara maksimal tanpa pengetahuan yang cukup di bidang yang dia ajarkan? Rasanya tak mungkin, karena segala sesuatu itu harus diserahkan terhadap ahlinya, apabila tidak maka tunggulah kehancurannya.

D. Prestasi Siswa Dalam Mengikuri Lomba