51
“Bagi saya aktif di OSIS dapat memberikan manfaat yaitu dapat menambah wawasan tentang keorganisasian, lebih dikenal teman dan guru
dan dapat mengembangkan potensi yang saya miliki”.
42
Begitu pula Rangga Putra Nugraha yang aktif dalam kepramukaan mengemukakan manfaat berorganisasi, ungkapnya:
“Manfaat yang saya rasakan dalam mengikuti kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi saya mengenai berorganisasi,
bsosialisasi saya dengan teman dan guru lebih baik, jujur pada awalnya saya adalah orang yang sedikit pemalu, setelah aktif dipramuka ini saya
lebih berani dan luwes terhadap teman.
Berbagai motif siswa dalam mengikuti kegiatan ekskul, semua ini tidak terlalu mejadi perhatian pihak sekolah, karena ini merupakan
program sekolah yang harus di ikuti siswa sebagai upaya menanamkan nilai-nilai solidaritas sosial, dan hal ini sangat bermanfaat bagi para siswa
dimasa yang akan datang, ini merupakan motif sekolah. Selain itu, melalui kegiatan ekstra kurikuler, sekolah dapat
menunjukkan kredibilitas terhadap masyarakat. Dengan mengikuti turnamen-turnamen baik ditingkat nasional maupun internasional. Kegiatan
ini, biasanya di sambut antusias oleh para siswa, guru dan orang tua murid. Melalui kegiatan ini pula dapat mempererat emosional antara anggota
keluarga besar sekolah SMP Negeri 2 Ciputat. Adapun jenis ekstra kurikuler ekskul yang ada di SMP Negeri 2
Ciputat bisa dilihat pada bab III.
B. Efektifitas Pendidikan Solidaritas di Sekolah
Kemerosotan nilai-nilai sosial yang melanda masyarakat kita saat ini tidak terlepas dari tingkat keefektifan penanaman nilai-nilai moral, baik
dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan solidaritas yang berlangsung disekolah masih bersifat global,
belum sampai titik yang sangat krusial. Hanya sebatas pengetahuan- pengetahuan yang harus dilakukan oleh seorang siswa terhadap teman, guru,
42
Wawancara pribadi dengan Suci, pada tanggal 13 September 2008.
52
orang tua dan orang-orang yang lebih tua dari dia. Oleh karena itu sering menjadi perdebatan, bahwa sekolah bukanlah tempat transfer nilai-nilai
solidaritas. Kunci utama agar anak mempunyai sikap solidaritas yang tinggi adalah keluarga dan masyarakat. Karena nilai-nilai solidaritas yang
ditanamkan di sekolah baru menyentuh aspek-aspek kognitif pengetahuan, belum pada aspek edukatif dan implementasi. Solidaritas merupakan sikap
yang perlu dimiliki oleh setiap manusia, karena sebagai makhluk sosial dia tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu penanaman nilai-nilai solidaritas
menghendaki adanya kebiasaan yang istiqamah dari setiap individu pendidik dan peserta didik. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan di sekolah semaksimal
mungkin, karena justru waktu peserta didik dan pendidik lebih banyak di rumah dan di masyarakat.
Meskipun waktu peserta didik lebih banyak di rumah dan keluarga merupakan tempat yang paling tepat dan efektiv membangkitkan dan
mengatur perasaan-perasaan mendasar yang sederhana dan lebih umum lagi perasaan-perasaan yang berkaitan dengan hubungan-hubungan pribadi yang
paling sederhana, namun keluarga bukanlah lembaga yang didirikan untuk mendidik anak untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan masyarakat. Oleh
karena itu sekolah adalah tempat yang tepat untuk menanamkan sikap solidaritas.
Usia anak masuk sekolah adalah tahap dimana anak mulai meninggalkan lingkungan keluarganya dan memasuki lingkungan yang lebih
luas. Tahap inilah saat kritis dalam pembentukan sikap solidaritas. Karena sebelum anak memasuki usia sekolah usia anak tersebut masih sangat
terlampau muda, perkembangan intelektualnya masih labil. Kehidupan emosionalnya masih terlalu sangat sederhana dan belum berkembang. Ia
belum mempunyai dasar intelektual yang diperlukan untuk memahami gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang cukup kompleks yang mendasari
solidaritas. Oleh karena itu pada tahap inilah anak mulai ditanamkan nilai-nilai solidaritas, walaupun pendidikan yang diberikan masih bersipat umum.
53
Dalam implementasinya pendidikan atau penanaman nilai-nilai solidaritas sebagai pendidikan sikap atau perilaku yang menuntut keteladanan.
Di sekolah akan lebih efektif jika terdapat contoh dan keistiqamahan dari para pendidik. Sikap dan perilaku sosial yang dilakukan oleh pendidik akan lebih
mudah diikuti oleh siswa. Jika para pendidik telah melakukannya, maka pendidikan solidaritas atau penanaman nilai-nilai solidaritas sudah dimuali dan
Insya Allah akan berhasil dengan baik.
C. Manfaat Penanaman Solidaritas di Sekolah