Usaha Kecil Menengah UKM

BAB 2. TINJAUAN PUSATAKA

Kajian pustaka yang dapat mendukung penelitian ini adalah: 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Bank Pengertian bank menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 pasal 1 Wiroso, 2005:2 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan mengemukakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pada pengertian bank lebih menekankan bahwa bank menghimpun dana dari masyarakat, yang merupakan sumber dana bank yang diwujudkan dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, dan tabungan. Kemudian bank menyalurkannya dalam bentuk kredit yang tidak hanya mementingkan keuntungan tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.1.2 Usaha Kecil Menengah UKM

Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Menegkop dan UKM, bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK, termasuk Usaha Mikro UMI, adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah UM merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp200.000.000 sampai dengan Rp10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” 6 Pada umumnya, usaha kecil mempunyai ciri antara lain sebagai berikut : a. Biasanya berbentuk usaha perorangan dan belum berbadan hukum perusahaan atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi; b. Aspek legalitas usaha lemah; c. Struktur organisasi bersifat sederhana dengan pembagian kerja yang tidak baku; d. Kebanyakan tidak mempunyai laporan keuangan dan tidak melakukan pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan; e. Kualitas manajemen rendah dan jarang yang memiliki rencana usaha; f. Sumber utama modal usaha adalah modal pribadi; g. Sumber Daya Manusia SDM terbatas; h. Pemilik memiliki ikatan batin yang kuat dengan perusahaan, sehingga seluruh kewajiban perusahaan juga menjadi kewajiban pemilik. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa usaha kecil dimiliki oleh perorangan dengan modal sendiri yang cenderung berjumlah kecil dan ditangani oleh manajemen rendah tanpa ada rencana usaha yang matang. Usaha kecil biasanya tidak mempunyai laporan keuangan, sehingga modal usaha dan kekayaan pribadi tidak terpisah. Pengertian UKM berdasarkan penelitian ini adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta usaha yang berdiri sendiri.

2.1.3 Kredit