Laporan Keuangan Kajian Teori .1 Bank

11

2.1.6 Kredit Modal Kerja

Kredit Modal kerja menurut Muljono 2007:26 yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debiturnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Kredit modal kerja dapat membuat operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Kriteria dari modal kerja dilihat dalam neraca suatu perusahaan adalah uang kas ditambah dengan piutang dagang ditambah dengan persediaaan baik persediaan barang jadi, barang setengah jadi, maupun barang dalam proses. Kredit Modal Kerja dalam rangka Keppres nomor 291984 Suyatno, 1995:50 adalah pemberian kredit modal kerja kepada pemborongrekanan yang tergolong pengusahaperusahaan golongan ekonomi lemah, yang memperolah kontrak pembelian pemerintah yang sumber dana pembiayaannya berasal dari Anggaran Belanja Negara, Anggaran Penadapatan dan Belanja Daerah, Badan Usaha Miik Negara, dan bank-bank pemerintah. Mengacu pada pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa untuk memperlancar suatu usaha, pengajuan kredit modal kerja dapat dijadikan sebagai solusi. Kredit modal kerja dapat meningkatkan kinerja keuangan golongan ekonomi lemah.

2.1.7 Laporan Keuangan

Dalam suatu perusahaan, setiap jenis kegiatan usaha memerlukan suatu administrasi untuk mencatat laporan semua kegiatan perusahaan. Untuk keperluan itu perusahaan dibantu oleh sistem pencatatan akuntansi, yaitu seni dari pencatatan, penggolongan, peringkasan peristiwa-peristiwa keuangan yang kemudian dilaporkan dalam suatu laporan yang dinamakan laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri atas neraca balance sheet, laporan laba rugi income statement, laporan perubahan modal owners equity statement, laporan arus kas statement of cash flow. Menurut Myer dalam Munawir, 2002:5 yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk perusahaan. Kedua daftar perusahaan tersebut adalah daftar neraca dan daftar laba rugi. 12 Mengacu dari definisi laporan keuangan diatas dapat dikatakan bahwa secara umum menurut Munawir 2002:13 laporan keuangan terdiri dari neraca dan laporan rugi laba. Neraca adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang aktiva, utang, dan modal suatu perusahaan selama periode tertentu.Laporan rugi laba adalah laporan yang disusun secara sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi atau laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:3 tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1 Tujuan laporan keuangan adalah menyadiakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2 Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pamakai. Namunn demikian, laporan keuangan tidak menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. 3 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat memuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Berdasarkan tujuan laporan keuangan diatas maka dapat diketahui bahwa laporan keuangan memiliki peranan besar dan arti penting bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat bahwa dari laporan keuangan dapat diketahui mengenai kondisi dan kinerja perusahaan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Munawir 2002:13 analisis laporan keuangan merupakan penelaahan atau mempelajari dari hubungan-hubungan dari tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan, hasil opersi perkembangan 13 perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan keuangan terdiri atas semua teknik yang dipakai oleh para pemakai laporan keuangan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan dalam laporan keuangan. Tujuan analisis laporan keuangan ini adalah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi,dan perkembangan dari perusahaan yang besangkutan. Analisis dan interpretasi laporan keuangan dengan menggunakan teknik analisis yang tepat dan sesuai menurut munawir 2002:31 akan dapat mengetahui dan menunjukkan Likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan solvabilitas usaha. Analisis laporan keuangan juga mencakup analisis rasio-rasio keuangan. Analisis rasio merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan tertentu dar pos-pos neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Menurut Riyanto 2001:332, analisis rasio keuangan ini akan dapat mengetahui posisi keuangan calon peminjam kredit. Menurut Fred J. Weston dalam Arief, 2009:68, rasio-rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan memenuhi kewajiban finansial pada saat tagihan. Rasio likuiditas ini adalah salah satunya adalah current ratio, yaitu rasio antara aktiva lancar dengan hutang lancar Riyanto, 2001:332; 2. Rasio aktivitas untuk mengukur aktivitas perusahaan dengan menggunakan sumber-sumber keuntungan.; 3. Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang; 4. Rasio profitabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas , aktiva,dan hutang terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. 5. Rasio Pertumbuhan, bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industry. Dari beberapa rasio keuangan tersebut diatas kita dapat menggali Informasi yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan yang mengajukan 14 kredit. Informasi yang dapat diketahui adalah mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kawajiban perusahaan jangka pendek, aktivitas perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba, maupun mengetahui seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.

2.1.8 Analisis Diskriminan