Kajian Empiris TINJAUAN PUSATAKA

16 Kelompok 0 = Klasifikasi benar untuk kelompok debitur kolektibilitas kredit tidak lancar dan klasifikasi salah untuk kelompok debitur kolektibilitas kredit lancar. Kelompok 1 = Klasifikasi salah untuk kelompok debitur kolektibilitas kredit tidak lancar dan klasifikasi benar untuk kelompok debitur kolektibilitas kredit lancar.

2.2 Kajian Empiris

Penelitian yang dilakukan oleh Susetyo 1994 meneliti tentang klasifikasi perusahaan manufaktur dalam kelompok lancar dan kelompok tidak lancar. Susetyo menggunakan analisis diskriminan dengan hasil ketepatan ketepatan klasifikasi 100. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 24 perusahaan manufaktur. Hasil menunjukkan bahwa rasio-rasio yang membedakan kelompok debitur lancar dan tidak lancar adalah current ratio, cash ratio, time in terest earned ratio, total assets turn over, receiveble turn over, inventory turn over, rate of return, rate of return on net worth, net profit margin, rate of return on total assets, dan operating income ratio. Miftahurrohmah 2002 meneliti tentang kinerja keuangan debitur pada PT Bank JATIM Cabang Jember dengan menggunakan analisis diskriminan. Sampel yang digunakan adalah 20 perusahaan yang memenuhi kriteria pelunasan kredit dari tahun 1990 sampai 2000 yang terbagi ke dalam debitur lancar dan debitur tidak lancar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 rasio yang dapat membedakan kelompok debitur lancar dan tidak lancar. Rasio-rasio tersebut adalah current ratio, cash ratio, quick ratio, working capital to total assets ratio, total debt to total equity ratio, total debt to capital assets ratio, long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage ratio, time interest earned ratio, total assets turn over ratio, inventory turn over ratio, average day`s inventory ratio, working capital turn over ratio, gross profit margin ratio, net profit margin, rate of return on total assets ratio, dan rate of return on total networth ratio. Tingkat ketepatan fungsi diskriminan yang dihasilkan adalah 75. 17 Widiyani 2005 melakukan penelitian mengenai Risk dan Return keuangan bank umum di Indonesia dengan menggunakan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara rasio risk dan return kelompok bank berkinerja tinggi high performence dan bank berkinerja rendah low performance yang ditunjukkan oleh 3 variabel diskriminator yaitu Net Margin, Liquidity Risk, dan Interest Rate Risk. Indikator Risk dan Return yang paling dominan membedakan bank berkinerja tinggi high performence dan bank berkinerja rendah low performance adalah Net Margin degan koefisien sebesar 0,610. Febriyanti 2007 menunjukkan bahwa klasifikasi debitur lancar dan debitur tidak lancar pada PT BRI Persero Tbk. Unit Kota Cabang Sumenep dapat dibedakan dengan tepat melalui pendekatan analisis diskriminan. Tingkat ketepatan yang diperolah sebesar 100. Hasil penelitiannya yaitu dari 13 rasio yang digunakan, 4 diantaranya dapat digunakan sebagai indikator kinerja keuangan yang dapat membedakan kelancaran debitur dalam pembayaran kreditnya. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah Long Term Debt to Equity Ratio LTDER, Quick Ratio QR, Tangible Assets Debt Coverage TADC, dan Rate of Return on Net Worth Ratio RONW. Ariska 2010 melakukan penelitian mengenai hal yang membedakan keputusan pengambil kredit dan bukan pengambil kredit pada PT BRI Persero Tbk. Unit Jenggawah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis diskriminan. Variabel yang digunakan adalah suku bunga, prosedur pengambilan kredit, syarat pengambilan kredit, dan pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelayanan memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelompok bukan pengambil kredit sedangkan variabel suku bunga dan prosedur pengambilan kredit memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelompok pengambil kredit. Amir Hamzahan, Gatot Santosa, dan Wisnu Widiarto 2002 melakukan penelitian mengenai ketepatan pengenalan objek dalam sistem visi computer. Penelitian dilakukan dengan2 metode analisis yaitu metode analisis pohon keputusan biner dan analisis diskriminan. Penelitian ini bertujuan mengkaji sejauh 18 mana unjuk kerja metode analisis diskriminan mampu melakukan pengenalan objek citra dalam suatu sistem visi computer. Hasil penelitian meliputi tersebut adalah klasifikasi objek dengan pohon keputusan biner, meskipun secara komputasi relatif sederhana lebih cenderung tidak valid untuk citra-citra yang mengalami noise cukup tinggi. Klasifikasi objek dengan analisis deskriminan dapat lebih mampu melakukan klasifikasi pada objek-objek yang citranya terkena noise. Klasifikasi dengan pohon biner keputusan tidak dapat digunakan lagi apabila pertimbangan kesalahan klasifikasi dan probabilitas terpilihnya objek dalam medan klasifikasi dimasukkan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan klasifikasi menggunakan analisis deskriminan. Pada tabel 2.2 berikut ini disajikan ringkasan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh: Khusni 2000, Miftahurrohmah 2002, Widiyani 2005, Febriyanti 2007, Ariska 2010 dan Hamzahan 2002. 19 Tabel 2.2 Rangkuman Hasil Penelitian terdahulu Peneliti dan Tahun Variabel yang digunakan Obyek Alat Analisis Keterangan Susetyo 1994 current ratio, cash ratio, time in terest earned ratio, total assets turn over, receiveble turn over, inventory turn over, rate of return, rate of return on net worth, net profit margin, rate of return on total assets, dan operating income ratio. Perusahaan manufaktur Analisis Diskriminan Tingkat ketepatan fungsi diskriminan 100 dengan rasaio terpilih : current ratio, cash ratio, time in terest earned ratio, total assets turn over, receiveble turn over, inventory turn over, rate of return, rate of return on net worth, net profit margin, rate of return on total assets, dan operating income ratio. Miftahurrohmah 2002 Current ratio, cash ratio, quick ratio, working capital to total assets ratio, total debt to total equity ratio, total debt to capital assets ratio, long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage ratio, time interest earned ratio, total assets turn over ratio, inventory turn over ratio, average day`s inventory ratio, working capital turn over ratio, gross profit margin ratio, net profit margin, rate of return on total assets ratio, dan rate of return on total networth ratio. Debitur PT Bank JATIM Cabang Jember Analisis Diskriminan Tingkat ketepatan fungsi diskriminan 75 dengan rasio terpilih: current ratio, cash ratio, quick ratio, working capital to total assets ratio, total debt to total equity ratio, total debt to capital assets ratio, long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage ratio, time interest earned ratio, total assets turn over ratio, inventory turn over ratio, average day`s inventory ratio, working capital turn over ratio, gross profit margin ratio, net profit margin, rate of return on total assets ratio, dan rate of return on total networth ratio. 20 Widiyani 2005 Interest margin, Net margin, assets utilization, leverage multiplier, return on equity, capital risk, liquidity risk, interest rate risk, dan credit risk Bank umum di Indonesia Analisis Diskriminan Rasio yang terpilih dalam model diskriminan adalah Net Margin, Liquidity Risk, dan Interest Rate Risk. Febriyanti 2007 Total debt to total equity ratio, total debt to capital assets ratio, long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage ratio, net profit margin, net earning power ratio, rate of return on total networth ratio, current ratio, cash ratio, quick ratio, working capital to total assets ratio, assets turn over ratio, dan working capital turn over. Debitur PT BRI Persero Tbk. Unit Kota Cabang Sumenep Analisis Diskriminan Tingkat ketepatan fungsi diskriminan 100 dengan rasio terpilih: Long Term Debt to Equity Ratio, Quick Ratio, Tangible Assets Debt Coverage, dan Rate of Return on Net Worth Ratio. Ariska 2010 Suku bunga, prosedur pengambilan kredit, syarat pengambilan kredit, dan pelayanan PT BRI Persero Tbk. Unit Jenggawah. Analisis Diskriminan variabel pelayanan memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelompok bukan pengambil kredit, sedangkan variabel suku bunga dan prosedur pengambilan kredit memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelompok pengambil kredit. 21 Hamzahan 2002 Analisis Pohon Keputusan Biner : diameter terpendek banyak pixel Analisis Diskriminan: diameter terpendek dan luasan lobang objek Mur dan baut Analisis Pohon Keputusan Biner Dan Analisis Diskriminan Klasifikasi objek dengan pohon keputusan biner, meskipun secara komputasi relative sederhana lebih cenderung tidak valid untuk citra-citra yang mengalami noise cukup tinggi klasifi kasi objek dengan analisis deskriminan dapat lebih mampu melakukan klasifikasi pada objek-objek yang citranya terkena noise. Sumber: Dari berbagai skripsi dan jurnal 22 Mengacu pada beberapa penelitian diatas dapat dikatakan bahwa analisis diskriminan digunakan untuk membedakan kelompok populasi yang ada, selain itu juga dipergunakan sebagai kriteria pengelompokan yang dilakukan berdasarkan perhitungan statistik terhadap kelompok yang terlebih dahulu diketahui secara jelas pengelompokannya. Penelitian ini juga menggunakan analisis diskriminan yaitu untuk mengklasifikasikan kelompok debitur Lancar dan kelompok debitur tidak lancar, khusus untuk debitur UKM. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah menggunakan analisis diskriminan dalam pemecahan masalahnya. Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu pada sampel penelitian, objek, dan rasio-rasio keuangan yang digunakan.

2.3 Kerangka Konseptual