Komposisi Manipulasi dan Mekanisme

2.5.2 Komposisi

Komponen utama dari serat kaca adalah silica oksida SiO 2 karena silica oksida memiliki sifat kaku sehingga memiliki fungsi sebagai penguat. 26 Beberapa komposisi lainnya dari serat kaca adalah : 26,28 - SiO 2 52-56 - Alumina 12-15 - CaO 21-23 - Magnesia 0,4 - Boron oksida 7,3 - Titanium 0.4-0.6 - Na 2 O 0.3 - K 2 O 0.2 2.5.3 Bentuk 2.5.3.1 Batang Serat kaca bentuk batang terbuat dari kumpulan serat kaca yang terdiri dari 100-200000 serat kaca menjadi satu untaian panjang yang sukar menjadi stabil dan dibungkus silinder. 26,28 Diameternya berkisar 3-24 µm, dan kekurangannya adalah serat kaca bentuk batang penanganannya lebih sulit dan tidak dapat melekat dengan baik pada resin akrilik. 17,28 Gambar 5. Serat kaca bentuk batang Universitas Sumatera Utara

2.5.3.2 Anyaman

Serat kaca bentuk anyaman diproduksi dari serat kaca bentuk batang kebentuk anyaman. 26 Serat kaca bentuk anyaman ini dipakai untuk mereparasi basis gigitiruan. Serat kaca bentuk anyaman ini sangat baik melekat dengan matriks polimer dan mudah dibasahi cairan monomer. 17,28 Kekurangan serat kaca bentuk ini adalah sulitnya penempatan pada mold. 17 Gambar 6. Serat kaca bentuk anyaman

2.5.3.3 Potongan Kecil

Serat kaca potongan kecil adalah jenis yang paling banyak dipakai untuk memperkuat basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas karena beberapa kelebihannya seperti penggunaan dan manipulasi yang mudah, proses pencampuran antara serat kaca dan resin akrilik polimerisasi panas yang sederhana dan ukurannya kecil sehingga mudah dimasukkan ke dalam mold. 29 Penelitian yang dilakukan Lee 2001 menunjukkan bahwa konsentrsi serat kaca yang ditambahkan pada adonan resin akrilik polimerisasi panas juga berpengaruh pada kekuatan transversal. Serat kaca potongan kecil 3mm dengan konsentrasi 6 - 9 dapat meningkatkan kekuatan transversal. 29 Penelitian Valittu 1996 memperkirakan bahwa ketahanan fatique suatu basis gigitiruan yang Universitas Sumatera Utara ditambahkan serat kaca lebih tinggi dibandingkan yang tidak ditambahkan serat kaca. 30 Gambar 7. Serat kaca bentuk potongan kecil.

2.5.4 Manipulasi dan Mekanisme

Penambahan serat kaca adalah suatu metoda untuk menambah kekuatan pada resin akrilik polimerisasi panas baik itu kekuatan impak, kekuatan transversal, modulus elastisitas dan daya tahan basis gigitiruan. 3 Serat kaca digunakan karena kelebihannya yaitu mudah dimanipulasi dan juga estetik yang baik. 3 Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwasanya penambahan serat kaca pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dapat menambah kekuatan mekanis dari basis gigitiruan. 1,3,8-11,15,21,27,29,30 Penambahan serat kaca ke dalam resin akrilik seringkali menimbulkan permasalahan dalam penyatuan serat ke dalam matriks polimer, sehingga untuk mengatasinya serat kaca dapat direndam terlebih dahulu pada monomer metil metakrilat ataupun pada silane coupling agent . 21,31 Silane coupling agent secara kimia akan mengikat serat kaca matriks jauh lebih kuat daripada monomer. 17,31 Bahan yang paling sering digunakan adalah organosilanes [3- methacryloxypropyltrimethoxy silane γ-MPS] sebagai bahan adhesif untuk meningkatkan interaksi antar molekul pada resin akrilik. Bahan adhesif ini berfungsi untuk mengikat partikel bahan pengisi dengan matrik polimer resin akrilik. 17,31,32 Universitas Sumatera Utara Bahan adhesif akan menambah sifat mekanis dan fisik resin akrilik polimerisasi panas, dan menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan ini akan berkurang ketika resin menyerap air dari penetrasi bahan pengisi resin. Dengan mencampurkan senyawa silane coupling agent maka akan terjadi adhesif optimal antara serat kaca dan matriks polimer resin akrilik polimerisasi panas. 17,31 Adhesi yang terjadiantara serat kaca dengan matriks polimer menyebabkan penyatuan densitas diantara keduanya. Densitas merupakan fungsi dari kerapatan komposisi sehingga dengan menambahkan serat kaca yang nilai densitasnya 2,79 grcm 3 dapat mengisi rongga kosong pada RAPP yang densitasnya berkisar 1,15-1,25 grcm 3 yang relatif lebih rendah sehingga dapat meningkatkan kekuatan transversal RAPP. 17,31 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Teori Bahan Basis Gigitiruan

Metoda Perbaikan Resin Akrilik RA polimerisasi sinar Mudah diproses Estetis baik Kelebihan Sifat - sifat RA polimerisasi panas RA swapolimerisasi Manipulasi Komposisi Kekurangan Biologis Fisis Kemis Mekanis Fraktur Mudah direpasa Butt Joint Bahan Penguat Bevel Joint Rabbet Joint Round Joint Serat Kaca Aramid Karbon Polietilen V - glass S - glass Manipulasi Bentuk Jenis Potongan kecil Anyaman Batang Silane Coupli ng E - glass Reparasi Sambungan Kekuatan Transversal Logam Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kekuatan Transversal Bahan Basisgigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Ketebalan Yang Berbeda Dengan dan Tanpa Penambahan Serat Kaca

2 77 83

Perbedaan Kekuatan Impak Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Termoplastik Nilon

4 44 64

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Compressive Strength Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Penambahan Serat Kaca 1% dengan Metode yang Berbeda

3 82 58

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 2

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 7

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 23

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 4

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 7

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 15