Pembuatan Sampel Cara Penelitian .1 Pembuatan Model Induk

39

3.6.2 Pembuatan Sampel

Sampel disini adalah batang uji RAPP dengan lima bentuk batang uji yaitu: 1. Batang uji plain dimana batang uji ini adalah batang uji utuh yang tidak dilakukan reparasi 2. Batang uji bentuk butt , dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk butt sesuai dengan logam induk 3. Batang uji bentuk bevel , dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk bevel sesuai dengan logam induk 4. Batang uji bentuk rabbet , dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk rabbet sesuai dengan logam induk 5. Batang uji bentuk round , dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk round sesuai dengan logam induk Sampel yang dibuat terdiri dari sembilan kelompok yaitu: 1. Kelompok kontrol plat RAPP A 2. Kelompok sampel sebagai kelompok perlakuan dengan bentuk reparasi dan tanpa penambahan serat kaca - Batang uji bentuk butt joint dan tanpa penambahan serat kaca B - Batang uji dengan bentuk bevel joint dan tanpa penambahan serat kaca C - Batang uji bentuk rabbet joint dan tanpa penambahan serat kaca D - Batang uji round joint dan tanpa penambahan serat kaca E 3. Kelompok sampel sebagai kelompok perlakuan dengan bentuk reparasi dan disertai penambahan serat kaca - Batang uji bentuk butt joint dan disertai penambahan serat kaca F - Batang uji bentuk bevel joint dan disertai penambahan serat kaca G - Batang uji bentuk rabbet joint dan disertai penambahan serat kaca H - Batang uji round joint dan disertai penambahan serat kaca I Universitas Sumatera Utara 40

A. Pembuatan Mold

1. Membuat adonan gips keras , perbandingan gips dengan air adalah 300 gram : 90 ml air untuk kuvet bawah. 2. Adonan gips keras diaduk dengan spatla selama 15 detik sampai tercampur homogen kemudian dengan vacuum mixer selama 30 detik . 3. Adonan gips keras dimasukkan ke dalam kuvet bawah yang telah disiapkan di atas vibrator. 4. Model induk diletakkan pada adonan gips yang akan mulai mengeras yang ada dalam kuvet dimana masing – masing kuvet berisi 3 pasang model induk. 5. Setelah agak mengeras lalu gips dirapikan dan didiamkan sampai mengeras selama 60 menit . 6. Permukaan gips diolesi dengan vaselin kemudian kuvet atas dipasangkan dan diisi dengan adonan gips keras diatas vibrator. 7. Setalah gips mengeras, kuvet dibuka , model induk diangkat , cetakan model yang didapat dituang air panas untuk membuang sisa vaselin sampai bersih. 8. Setelah kering olesi dengan could mould seal , tunggu selama 20 menit sesuai dengan petunjuk pabrik . Gambar 10. Penanaman Model Induk Pada Kuvet Universitas Sumatera Utara 41

B. Pengisian Resin Akrilik Pada Mold

1. Polimer dan monomer diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan 2,5gr : 1 ml sesuai petunjuk pabrik dan ditunggu hingga adonan mencapai fase dough. 2. Mold dari yang telah diolesi separator diisi penuh dengan resin arkilik. 3. Plastik selopan diletakkan diantara kuvet atas dan bawah , lalu ditutup dan ditekan perlahan dengan press hidrolik dengan tekanan 1000 psi 70 kgcm 2 . 4. Kuvet dibuka dan kelebihan akrilik dipotong , kemudian kuvet ditutup kembali , dilakukan pengepresan dengan tekanan 2200 psi 154 kgcm 2 kemudian baut dipasang. 5. Dilakukan proses kuring.

C. Kuring

Proses kuring dilakukan dengan memakai waterbath . Pengontrolan waktu dan suhu dilakukan selama kuring sebagai berikut: 1. Pada tahap I suhu 70ºC selama 90 menit 2. Pada tahap II suhu dinaikkan menjadi 100ºC selama 30 menit 3. Biarkan sampai mencapai suhu kamar

D. Penyatuan Bagian Batang Uji dengan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

Dari proses diatas maka didapatlah: a. 5 jenis sampel batang uji utuh plat RAPP. b. 5 pasang 10 buah berbentuk butt . c. 5 pasang 10 buah berbentuk bevel . d. 5 pasang 10 buah berbentuk rabbet e. 5 pasang 10 buah berbentuk round Universitas Sumatera Utara 42 Setelah didapatkan sampel tersebut, maka lakukan kembali pembuatan mold menggunakan model induk yang utuh sebagai tempat menyatukan kembali bagian yang terpisah. Cara menyatukan kembali bagian yang terpisah adalah sebagai berikut:

1. Penyatuan Bagian Tanpa Penambahan Serat Kaca

- Setiap sepasang batang uji diletakkan ke dalam mold model induk utuh. Dimana setiap ujungnya dipertemukan. - RAPP diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan 2,5gr : 1 ml sesuai petunjuk pabrik dan ditunggu hinnga adonan mencapai fase dough. - Sepasang batang uji yang sudah diletakkan ke dalam mold kemudian ditengah bagian terdapat jarak sekitar 1 mm sebagai ruang untuk meletakkan RAPP untuk menyatukan kedua bagian yang terpisah. - Plastik selopan diletakkan diantara kuvet atas dan bawah , lalu ditutup dan ditekan perlahan dengan press hidrolik denagan tekanan 1000 psi 70 kgcm 2 . - Kuvet dibuka dan kelebihan akrilik dipotong , kemudian kuvet ditutup kembali dilakukan pengepresan dengan tekanan 2200 psi 154 kgcm 2 kemudian baut dipasang. - Lakukan proses kuring seperti sebelumnya. 2. Penyatuan Bagian dengan Penambahan Serat Kaca - Serat kaca berukuran 2 mm direndam dalam cairan silane coupling agent selama 40 menit kemudian tiriskan - Serat kaca dimasukkan kdalam oven dengan suhu 115ºC selama satu jam. - Serat kaca ditimbang sebanyak 2 dari total berat polimer resin akrilik. - Serat kaca dimasukkan dalam bubuk polimer resin akrilik yang telah disiapkan dalam pot perselen - Setiap sepasang batang uji diletakkan ke dalam mold model induk utuh. Dimana setiap ujungnya terdapat jarak 1 mm. Universitas Sumatera Utara 43 - RAPP polimer yang sudah dicampur serat kaca dan monomer diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan 2,5gr : 1 ml sesuai petunjuk pabrik dan ditunggu hingga adonan mencapai fase dough. - Sepasang batang uji yang sudah diletakkan ke dalam mold kemudian ditengah bagian terdapat ruang kosong diletakkan adonan RAPP dengan penambahan serat kaca untuk menyatukan kedua bagian yang terpisah. - Plastik selopan diletakkan diantara kuvet atas dan bawah , lalu ditutup dan ditekan perlahan dengan press hidrolik dengan tekanan 1000 psi 70 kgcm 2 . - Kuvet dibuka dan kelebihan akrilik dipotong , kemudian kuvet ditutup kembali dilakukan pengepresan dengan tekanan 2200 psi 154 kgcm 2 kemudian baut dipasang. - Lakukan proses kuring seperti sebelumnya.

E. Penyelesaian Akhir

Batang uji dikeluarkan dari kuvet, kemudian dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser. Batang uji kemudian dihaluskan dengan kertas pasir waterproof dengan nomor 400 , 600 dan 800 di bawah air mengalir kemudian diberi tanda pada garis tengahnya dengan spidol.

3.6.3 Pengukuran Kekuatan Transversal

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kekuatan Transversal Bahan Basisgigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Ketebalan Yang Berbeda Dengan dan Tanpa Penambahan Serat Kaca

2 77 83

Perbedaan Kekuatan Impak Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Termoplastik Nilon

4 44 64

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Compressive Strength Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Penambahan Serat Kaca 1% dengan Metode yang Berbeda

3 82 58

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 2

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 7

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 23

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 4

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 7

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

0 0 15