33
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Klasifikasi Variabel
3.3.1.1 Variabel Bebas
1. Penambahan serat kaca
2. Bentuk reparasi basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas
3.3.1.2 Variabel Terikat
1. Kekuatan Transversal
3.3.1.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran batang uji 2. Jenis gips yang dipakai dalam pembuatan sampel.
3. Perbandingan bubuk gips dan air 4. Waktu pengadukan gips
5. Jenis RAPP yang dipakai 6. Perbandingan bubuk dan cairan RAPP
7. Bentuk, ukuran dan berat serat kaca 8. Teknik penambahan serat kaca
9. Besar penekanan dengan alat bench press 10. Suhu dan waktu kuring
11. Teknik pemolesan
3.3.2 Defenisi Operasional
Tabel 1. Defenisi Operasional Variabel Bebas
Variabel Bebas Keterangan
Penambahan serat
kaca Serat kaca adalah material berbentuk serabut-serabut yang sangat halus
mengandung bahan kaca yang ditambahkan ke dalam RAPP. Jenis
Universitas Sumatera Utara
34
serat kaca yang dipakai dalam penelitian adalah
E-glass
. Reparasi
Basis Gigitiruan Resin
Akrilik Polimerisasi
Panas Membuat bentuk reparasi permukaan sambungan pada basis gigitiruan
yang patah. Bentuk reparasi diantaranya adalah
butt joint
,
bevel joint
,
rabbet joint
dan
round joint
.
Tabel 2. Defenisi Operasional Variabel Terikat
Variabel Terikat Defenisi Operasional
Alat Ukur
Kekuatan Transversal Kekuatan transversal atau
flexural
adalah beban yang diberikan pada sebuah benda berbentuk batang
yang ditumpu pada kedua ujungnya dan beban tersebut diberikan di tengah-tengahnya, selama
batang ditekan maka beban akan meningkat secara beraturan dan berhenti ketika batang uji
patah
Universal Testing
Machine
Tabel 3. Defenisi Operasional Variabel Terkendali Variabel
Terkendali Defenisi Operasional
Ukuran batang Uji Batang uji adalah batang digunakan sebagai sampel penelitian. Batang uji
dibuat berdasarkan ketentuan dari ADA Spec. No 12 65x10x2,5mm. Batang uji terdiri dari 5 jenis yaitu batang uji yang tidak direparasi
sebagai kelompok kontrol dan batang uji berbentuk
butt
,
bevel
,
rabbet
dan
round joint
. Bentuk
Model 1. Batang uji
plain
dimana batang uji ini adalah batang uji utuh yang
Universitas Sumatera Utara
35
Induk tidak dilakukan reparasi sebagai kelompok kontrol.
2. Batang uji bentuk
butt joint
, dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk
butt joint
3. Batang uji bentuk
beve joint
, dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk
bevel
atau membentuk sudut 45º.
4. Batang uji bentuk
rabbet joint
, dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk parallel
5. Batang uji bentuk
round joint
, dimana batang uji ini akan terpisah dalam 2 bagian dan setiap ujungnya akan berbentuk berbeda satu
sama lain, ujung yang satunya akan membentuk cekungan, sedangkan satunya cembung
half moon
. Jenis
gips yang
dipakai Jenis gips yang dipakai dalam proses pembuatan sampel harus seragam
yaitu gips tipe III atau Dental Stone Perbandingan
bubuk gips dan air
P:W ratio pada saat pencampuran gips juga harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan dilaksanakan dengan peraturan yang sama pada setiap
pengadukan. P:W ratio yang dipakai adalah 300gr : 90 ml. Waktu pengadukan
gips Waktu pengadukan gips sama pada setiap pembuatannya supaya tidak
berubah konsistensi dari setiap gips yang diaduk
Jenis RAPP yang dipakai
Jenis RAPP yang dipakai dalam proses pembuatan sampel harus seragam RAPP yang dipakai dalam penelitian ini adalah Resin Akrilik
Polimerisasi Panas
QC
–
20 , England
Perbandingan bubuk
dan cairan RAPP
P:W ratio pada saat pencampuran resin akrilik dan cairan sesuai dengan petunjuk pabrik dan dilaksanakan dengan peraturan yang sama pada
setiap pengadukan.
Universitas Sumatera Utara
36
Bentuk, ukuran dan jumlah
serat kaca
Bentuk serat kaca yang digunakan pada penelitian ini adalah potongan kecil berukuran 2mm.
Cara menghitung berat serat kaca: Polimer : monomer = 3gr : 1,5ml untuk satu buah sampel
Total berat = 3gr + 1,5gr = 4.5gr Volume serat kaca 2 = 2100 x 4.5gr = 0,09gr
Teknik penambahan
serat kaca Serat kaca terlebih dahulu direndam dalam
silane coupling agent
selama 40 menit, dan ditiriskan hingga kering. Kemudian serat kaca
dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 115ºC selama 1 jam. Selanjutnya dimasukkan kedlaam bubuk polimer kemudian
ditambahkan cairan monomer dengan perbandingan 2:1 dan diaduk hingga homogen.
Besar penekanan
dengan alat
press hydraulik Penekanan dengan alat press hydraulik juga dilakukan dengan 2 fase
yaitu Fase I ditekan dengan kekuatan 1000psi selama 5 menit setelah itu dilepaskan baru kemudian fase II dengan kekuatan 2200psi selama
5 menit. Suhu dan waktu
kuring Kuring dilakukan selama 120 menit di dalam waterbath. Fase I pada suhu
70°C selama 90 menit dan Fase II pada suhu 100°C selama 30 menit
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel