Tindak Pidana Narkotika di Polsek Delitua

B. Tindak Pidana Narkotika di Polsek Delitua

Masalah penyalahgunaan narkotika saat ini bukan saja merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian bagi Negara Indonesia saja, melainkan juga bagi dunia Internasional.Memasuki abad ke-20 perhatian dunia internasional terhadap masalah narkotika semakin meningkat, salah satu dapat dilihat melalui Single Convention on Narcotic Drugs pada tahun 1961. 40 Meskipun narkotika sangat bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan sesuai dengan standar pengobatan, terlebih jika disertai dengan peredaran narkotika secara gelap akan menimbulkan akibat yang sangat merugikan perorangan maupun masyarakat khususnya generasi muda bahkan dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi kehidupan dan nilai-nilai Masalah ini menjadi begitu penting mengingat bahwa obat-obatan narkotika itu adalah zat yang dapat merusak fisik dan mental yang bersangkutan, apabila penggunaannya tanpa resep dokter. Peredaran penyalahgunaan narkotika yang terjadi di Indonesia sangat bertentangan dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya yang adil, makmur, sejahtera tertib dan damai berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera tersebut perlu peningkatan secara terus menerus usaha-usaha dibidang pengobatan dan pelayanan kesehatan termaksud ketersediaan narkotika sebagai obat, disamping untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 40 Kusno Adi, Kebijakan Kriminal Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak, UMM Press, Malang, 2009, hlm.30. budaya bangsa yang pada akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional. Peningkatan pengendalian dan pengawasan sebagai upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sangat diperlukan, karena kejahatan narkotika pada umumnya tidak dilakukan oleh perorangan secara berdiri sendiri, melainkan dilakukan secara bersama-sama yaitu berupa jaringan yang dilakukan oleh sindikat yang terorganisasi secara rapi dan sangat rahasia. Perkembangan penyalahgunaan narkotika sudah sangat memperihatinkan.Kalau dulu, peredaran dan pecandu narkotika hanya berkisar di wilayah perkotaan, kini tidak ada satupun kecamatan, atau bahkan desa di republik ini yang bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap obat terlarang itu.Dulu peredaran dan pecandu narkotika hanya berkisar pada remaja dan keluarga mapan, kini penyebarannya telah merambat kesegala penjuru strata sosial ekonomi maupun kelompok masyarakat dari keluarga melarat hingga konglomerat, dari pedesaan hingga perkotaan, dari anak muda hingga orang tua. 41 Seperti di wilayah Kepolisian Polsek Delitua yang menaungi kecamatan Medan johor, Medan tuntungan dan kecamatan Delitua. Menurut Bapak AIPTU. D.P.Ginting, penyidik pembantu pada Satuan Polsek Delitua, bahwa wilayah naungan Polsek Delitua memiliki tingkat penyalahgunaan Narkotika yang cukup tinggi. Tiap-tiap desa mempunyai titik rawan 41 F. Agsya, Undang-Undang Narkotika dan Undang-Undang Psikotropika, Asa Mandiri, Jakarta, 2010, hlm. 6. peredaran gelap narkotika, tetapi kawasan yang paling rawan adalah daerah kawasan Kampung Baru. 42 NO Adapun data pengungkap kasus narkotika yang berhasil diungkap Polri di wilayah Hukum Polsek Delitua pada tahun 2014 dapat dinyatakan dalam tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Jumlah Kasus Penyalahgunaan Narkotika di Wilayah Hukum Polsek Delitua PELAKU JUMLAH 1. Tersangka Pengedar 13 2. Tersangka Pemakai 48 TOTAL 61 Sumber : Data Sekunder, Diolah januari 2014 sampai Januari 2015 Dari tabel diatas dapat dinyatakan bahwa pemberantasan penyalahgunaan narkotika yang berhasil diungkap oleh Polri di wilayah Polsek Delitua pada tahun 2014 pelaku penyalahgunaan narkotika di Wilayah Hukum Polsek Delitua adalah terdapat 61 pelaku yang terdiri dari tersangka pemakai dan pelaku pengedar. Dimana data tersebut menunjukkan bahwa tersangka pemakai pada wilayah Delitua lebih tinggi dibandingkan dengan tersangka pengedar.

C. Pelaksanaan Perlindungan Saksi Pelapor dalam Tindak Pidana