kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membimbing tingkah lakunya, kemampuan untuk menekan atau menghalangi impuls-impuls atau tingkah laku
impulsif. Goldfried dan Merbaum dalam Rachdianti 2011 mengatakan kontrol diri adalah proses dimana individu menjadi pihak utama membentuk,
mengarahkan dan mengatur perilaku yang akhirnya diarahkan pada konsekuensi positif. Sedangkan menurut Ghufron 2010 kontrol diri merupakan suatu
kecakapan dan kepekaan individu dalam membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah
laku, dimana pengendalian tingkah laku merupakan suatu hal yang penting pada individu untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum
memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kontrol
diri adalah suatu kemampuan individu untuk mengatur perilaku, membuat keputusan dan melakukan tindakan efektif yang dapat membawa individu tersebut
ke arah konsekuensi positif.
2. Aspek Kontrol Diri
Menurut Averill 1973 terdapat tiga aspek kontrol diri, yaitu kontrol perilaku yang mengacu pada cara melakukan sesuatu, kognitif untuk serangkaian
proses berpikir, dan mengontrol keputusan. a. Kontrol Perilaku
Kontrol perilaku merupakan respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau mengubah kondisi suatu keadaan yang tidak
Universitas Sumatera Utara
menyenangkan yang dapat membawa seseorang kedalam keadaan stress. Kontrol perilaku juga berkaitan dengan kemampuan individu untuk
mengambil tindakan yang nyata untuk mengurangi dampak yang tidak diinginkan.
Kontrol perilaku dibagi menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan regulated administration dan kemampuan memodifikasi
stimulus stimulus modification. Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang
mengendalikan situasi atau keadaan yang sedang dihadapinya, dirinya sendiri atau sesuatu yang ada di luar dirinya. Kemampuan memodifikasi
stimulus merupakan kemampuan untuk mengetahu kapan suatu stimulus yang tidak diharapkan terjadi dan bagaimana cara mengahadapi stimulus
tersebut. Cara yang biasa dilakukan untuk memodifikasi stimulus adalah dengan membatasi atau menjauhi stimulus tersebut
b. Kontrol Kognitif Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengolah
informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif
sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu memperoleh informasi information gain dan
melakukan penilaian appraisal. Dengan memperoleh informasi dan melakukan penilaian, individu dapat melakukan pertimbangaan sebelum
Universitas Sumatera Utara
bertindak dengan terlebih dahulu memikirkan efek dari tindakan yang akan diambil dan dilakukannya. Ketika individu mengetahui bahwa terdapat
kemungkinan yang tidak diinginkan, maka individu dapat menghindari tindakan tersebut. Kontrol kognitif akan semakin meningkat ketika
individu meningkatkan pemahaman tentang suatu hal atau peristiwa serta menyadari resiko-resiko apa saja yang akan terjadi dari tindakan yang
individu lakukan.
c. Mengontrol Keputusan Merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau
melakukan suatu tindakan berdasarkan pada apa yang telah diyakini atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik
dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
C. MAHASISWI 1. Definisi Mahasiswi