Berdasarkan uraian diatas, mahasiswi adalah kelompok remaja yang berjenis kelamin perempuan dan sedang aktif mengikuti pelajaran di Perguruan
Tinggi.
2. Mahasiswi Kost
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kost merupakan jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat tinggal untuk ditinggali dengan
sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu umumnya per bulan atau per tahun. Jadi mahasiswi kost adalah mahasiswaiyang tinggal pada sebuah
kamar atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode.
3. Mahasiswi Yang Tinggal Dengan Orangtua
Sedangkan mahasiswi yang tinggal dengan orangtua adalah mahasiswi yang tinggal dan menetap bersama orangtua ayah danatau ibu dan saudara
abangkakakadik dirumah yang telah disediakan oleh orangtua.
D. PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI KOST DAN YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA DITINJAU DARI KONTROL
DIRI
Menurut Sumartono 2002 perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya
Universitas Sumatera Utara
keinginan yang sudah mencapai taraf yang tidak rasional lagi, dimana hal ini dilakukan bertujuan hanya untuk memenuhi hasrat kesenangan semata.
Perilaku konsumtif yang sering dilakukan mahasiswi ini terjadi karena konsumen perempuan cenderung lebih emosional dalam berbelanja. Selain
menggunakan emosi dalam berbelanja, perempuan ternyata memperoleh respon yang menyenangkan dan menggembirakan disetiap pengalaman berbelanja yang
mereka lakukan Schiffman dan Kanuk, 2008. Salah satu faktor yang berperan penting dalam mengendalikan perilaku
konsumtif adalah kontrol diri. Kecenderungan mahasiswi yang lebih emosional saat berbelanja akan dapat berkurang jika mereka memiliki kontrol diri yang
tinggi. Hal ini dikarenakan kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya Hurlock,
dalam Ghufron 2010. Seseorang yang memiliki kontrol diri yang tinggi, akan mampu membuat pertimbangan prioritas dalam membeli, memilih antara yang
penting dan tidak penting sebelum membuatkeputusan untuk membeli. Sebaliknya, mahasiswi mempunyai kontrol diri yang rendah maka akan membeli
suatu barang tanpa mempertimbangkan prioritasnya Anggraeni, 2014. Mahasiswi sendiri ada yang memilih tinggal dengan orang tua dan ada
pula yang memilih untuk tinggal di kost. Pada mahasiswi yang tinggal di rumah, adanya kontrol dari orang tua terhadap uang saku mereka sehingga mereka tidak
bisa secara sembarangan membeli sesuatu Rahayu, 2013. Namun hal ini tidak dialami oleh mahasiswi yang tinggal di kost. Minimnya peran dan kontrol
Universitas Sumatera Utara
orangtua menyebabkan tingginya perilaku konsumtif pada mahasiswi kost dibandingkan dengan mahasiswi yang tinggal dengan orangtua Hanuning, 2011.
Berdasarkan penjelasan diatas terlihat bahwa perilaku konsumtif dipengaruhi oleh kontrol diri mahasiswi. Semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki
oleh mahasiswi maka perilaku konsumtif akan semakin rendah demikian pula sebaliknya kontrol diri yang rendah akan menyebabkan tingginya perilaku
konsumtif. Selain kontrol diri, perbedaan tempat tinggal juga turut mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswi. Perubahan-perubahan lingkungan dan cara
mengelolah keuangan menyebabkan mahasiswi yang tinggal kost rentan memiliki perilaku konsumtif yang lebih tinggi daripada mahasiswi yang tinggal dengan
orangtua. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan perilaku
konsumtif mahasiswi kost dan yang tinggal dengan orangtua ditinjau dari kontrol diri.
E. HIPOTESA PENELITIAN