Tabel 16 Kategorisasi Perilaku Konsumtif
Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  subjek  yang  memiliki  tingkat perilaku konsumtif yang rendah sebanyak 20 orang 5 , subjek  yang memiliki
tingkat  perilaku  konsumtif  yang  sedang  sebanyak  347  orang  86.75  ,  dan subjek  yang  memiliki  tingkat  perilaku  konsumtif  yang  tinggi  sebanyak  33  orang
8.25 .
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan terhadap 400 sampel mahasiswi yang sedang aktif menjalani  perkuliahan  di  Universitas  Sumatera  Utara.  Dalam  penelitian  ini,
sampel yang digunakan hanya mahasiswi saja karena pada penelitian sebelumnya dikatakan  terdapat  perbedaan  gaya  hidup  konsumtif  antara  mahasiswa  laki-laki
dan  perempuan,  dimana  mahasiswa  perempuan  dikatakan  memiliki  tingkat  gaya hidup  konsumtif  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  perilaku  konsumtif
mahasiswa laki-laki Utami 2008 dan Saputro 2012. Pada penelitian ini sampel
Interval Kategori Perilaku
Konsumtif Frekuensi
Proporsi rendah
20 5
sedang 347
86.75 tinggi
33 8.25
Universitas Sumatera Utara
dibagi  menjadi  dua  kelompok  yaitu  kelompok  mahasiswi  kost  dan  kelompok mahasiswi yang tinggal dengan orangtua.
Berdasarkan  pengujian  hipotesis  dengan  menggunakan  uji  ANCOVA diperoleh  suatu  kesimpulan  bahwa  ada  perbedaan  perilaku  konsumtif  pada
mahasiswi  kost  dan  yang  tinggal  dengan  orangtua  ditinjau  dari  kontrol  diri. Dimana  dikatakan  bahwa  mahasiswi  kost  cenderung  lebih  sering  melakukan
perilaku  konsumtif  daripada  mahasiswi  yang  tinggal  dengan  orangtua.  Pada penelitian  sebelumnya  juga  dikatakan  bahwa  mahasiswi  kost  cenderung  lebih
sering  melakukan  perilaku  konsumtif,  hal  ini  dikarenakan  mahasiswi  kost mengalami  perubahan  lingkungan  dari  lingkungan  keluarga  menjadi  lingkungan
kost.  Adanya  perubahan  lingkungan  tempat  tinggal  membuat  keinginan  untuk mengetahui  isi  kota  yang  merupakan  tempat  baru  bagi  mahasiswi  kost  membut
mereka melakukan perilaku konsumtif yang lebih tinggi daripada mahasiswi yang tinggal  dengan  orangtua  dan  memang  telah  mengenal  kota  yang  telah  lama
menjadi tempat tinggal mereka selama ini Novitasani, 2014. Berbeda  dengan  mahasiswi  yang  tinggal  dengan  mahasiswi  kost,
mahasiswi yang tinggal dengan orangtua tidak mengalami perubahan lingkungan tempat  tinggal  sehingga  mereka  cenderung  lebih  rendah  melakukan  perilaku
konsumtif.  Hal  ini  sejalan  dengan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Rahayu 2013  yang  mengatakan  bahwa  peran  orangtua  berpengaruh  terhadap  perilaku
konsumtif.  Selain  peran  orangtua,  salah  satu  faktor  yang  cukup  mempengaruhi gaya  hidup  konsumtif  dikalangan  mahasiswi  kost  adalah  lingkungan  dan  juga
pertemanan baik teman kampus maupun teman kost.
Universitas Sumatera Utara
Selain perbedaan tempat tinggal antara kost dan tinggal dengan orangtua, terdapat  satu  variabel  yang  juga  turut  mempengaruhi  perilaku  konsumtif
mahasiswi, yaitu kontrol diri. Variabel kontrol diri yang berlaku sebagai kovarian terbukti  mempengaruhi  perilaku  konsumtif  mahasiswi  F  =  70.721  ;  p    0.01.
sumbangan efektif kontrol diri terhadap perilaku konsumtif mahasiswi adalah 15.1 persen.
Hurlock  1994  mengatakan  bahwa  kontrol  diri  adalah  kemampuan  yang dimiliki  seseorang  untuk  membimbing,  mengatur,  dan  mengarahkan  bentuk-
bentuk  perilaku  melalui  pertimbangan  kognitif  sehingga  dapat  membawa  kearah konsekuensi  positif.  Kontrol  diri  merupakan  salah  satu  faktor  yang  berperan
penting  dalam  mengendalikan  perilaku  konsumtif  mahasiswi.  Kecenderungan mahasiswi  utuk  menggunakan  emosional  ketika  melakukan  perilaku  belanja
menyebabkan  pentingnya  peran  kontrol  diri.  Hal  ini  dikarenakan  kontrol  diri berkaitan  dengan  bagaimana  individu  mengendalikan  emosi  serta  dorongan-
dorongan dari dalam dirinya Hurlock, dalam Ghufron 2010. Pada  tabel  9  diatas  dapat  dilihat  nilai  Corrected  Model  dengan  nilai
signifikansi    0.05.  Berdasarkan  nilai  tersebut  maka  dapat  disimpulakan  bahwa kontrol diri dan tempat tinggal mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswi. Dari
tabel  diatas  ditemukan  nilai  R  square  sebesar  .169,  artinya  variabel  kontrol  diri dan  tempat  tinggal  mempengaruhi  perilaku  konsumtif  sebesar  16.9  persen,
selebihnya perilaku konsumtif dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Menurut  Sumartono  2002  ada  banyak  faktor  eksternal  yang  dapat
mempengaruhi  perilaku  konsumtif  seseorang.  Keluarga,  kelas  sosial,  dll
Universitas Sumatera Utara
merupakan  faktor  eksternal  yang  turut  berperan  dalam  menentukan  perilaku konsumtif  seseorang.  Hal  serupa  juga  dikemukakan  oleh  Engel,  Blackwell,  dan
Miniard  dalam  Wahyudi,  2013  mengenai  faktor-faktor  penyebab  perilaku konsumtif seperti kelas sosial, keluarga, kelompok referensi, situasi, dll.
Selain  hasil  utama  penelitian,  terdapat  beberapa  hasil  tambahan  dalam penelitian  ini.  Pada  penelitian  ini  dapat  dilihat  bahwa  nilai  korelasi  antara
konsumtif  dan  kontrol  diri  adalah  -0,393.  Nilai  negatif  menunjukan  bahwa hubungan  antara  variabel  kontrol  diri  dan  perilaku  konsumtif  bersifat  negatif,
yang semakin tinggi kontrol diri seseorang, maka terdapat kecenderungan perilaku konsumtif menurun.
Hal  ini  juga  sejalan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Chita  2015  yang mengatakan  bahwa  ketika  kontrol  diri  seseorang  semakin  tinggi  maka  perilaku
konsumtif yang dimiliki juga akan semakin rendah, sebaliknya ketika kontrol diri yang dimiliki oleh seseorang rendah maka perilaku konsumtif yang dimiliki akan
semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada  bab  ini  akan  dipaparkan  kesimpulan  dan  saran-saran  sehubungan dengan  hasil  yang  diperoleh  dari  penelitian  ini.  Pada  bagian  pertama  akan
diutarakan kesimpulan dari penelitian ini dan kemudian akan dilanjutkan dengan saran-saran  praktis  dan  metodologis  yang  diharapkan  dapat  berguna  bagi
penelitian yang akan datang yang berhubungan dengan penelitian ini.
A. KESIMPULAN
Berikut ini disampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis data yang telah dilakukan :
1.  Terdapat  perbedaan  perilaku  konsumtif  mahasiswi  kost  dan  mahasiswi yang  tinggal  dengan  orangtua.  Secara  rata-rata,  tingkat  konsumtif
mahasiswa yang tinggal kost lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumtif mahasiswa yang tinggal dengan orang tua.
2.  Terdapat  perbedaan  kontrol  diri  mahasiswi  kost  dan  mahasiswi  yang tinggal dengan orangtua ditinjau dari kontrol diri.
3.  Terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara  tempat  tinggal  dan  kontrol  diri terhadap perilaku konsumtif mahasiswi.
4.  Pada  umumnya  semakin  tinggi  tingkat  kontrol  diri  mahasiswi  maka perilaku konsumtif yang dimiliki semakin rendah. Namun perlu diketahui
Universitas Sumatera Utara
bahwa  selain  kontrol  diri  ada  banyak  faktor  eksternal  yang  dapat mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswi.
B. Saran
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  diperoleh,  maka  dapat dikemukakan beberapa saran metodologis maupun saran praktis yang diharapkan
dapat  berguna  bagi  penelitian  selanjutnya  yang  berhubungan  dengan kesejahteraan psikologis lansia ditinjau dari bentuk dukungan teman sebaya.
1. Saran metodologis