Berdasarkan tabel 10 dan tabel 11 diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan mahasiswi kost memiliki tingkat perilaku konsumtif yang lebih
banyak daripada mahasiswi yang tinggal dengan orang tua. Tetapi pada tingkat kontrol diri tinggi dan perilaku konsumtif sedang, mahasiswi yang tinggal dengan
orangtua justru lebih konsumtif daripada mahasiswi yang tinggal dikost.
b. Analisis Hubungan antara Kontrol diri terhadap perilaku Konsumtif
Pada penelitian ini dapat juga dilihat bagaimana hubungan antara kontrol diri terhadap perilaku konsumtif mahasiswi.
Tabel 12 Correlations
Nilai konsumtif Kontrol diri
Nilai konsumtif Pearson Correlation
1 -.393
Sig. 2-tailed .000
N 400
400 Kontrol diri
Pearson Correlation -.393
1
Universitas Sumatera Utara
Sig. 2-tailed .000
N 400
400 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil analisis korelasi pada Tabel 12, diketahui nilai korelasi antara konsumtif dan kontrol diri adalah -0,393. Dari tabel tersebut diperlihatkan
bahwa nilai korelasi bernilai negatif. Hal ini berarti hubungan antara variabel kontrol diri dan perilaku konsumtif bersifat negatif, dimana semakin tinggi
kontrol diri seseorang, maka terdapat kecenderungan perilaku konsumtif menurun. Begitu pula sebaliknya ketika semakin rendah kontrol diri seseorang maka
kecenderungan perilaku konsumtif meningkat. Diketahui korelasi tersebut signifikan. Hal ini dapat dilihat terdapat tanda bintang pada nilai korelasi dalam
Tabel 12.
c. Nilai Empirik, Hipotetik dan Kategorisasi 1. Nilai Empirik, Hipotetik dan Kategorisasi Skor Kontrol Diri
Proses kategorisasi skor kontrol diri dapat diperoleh dengan melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empirik dan mean skor teoritik Azwar,
2000. Skala kontrol diri dibuat dengan menggunakan 28 buah aitem yang terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan rentang mulai dari 1 hingga 4. Dari skala kontrol
diri ini diperoleh mean hipotetik sebesar 70 dengan standar deviasi 14. Sementara mean empirik diperoleh sebesar 79.675 dengan standar deviasi sebesar 8.888018.
Hasil perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa secara umum kontrol diri subjek penelitian yang diteliti lebih tinggi dibandingkan
dengan populasi pada umumnya.
Tabel 13 Distribusi Frekuensi Kontrol Diri
Empirik Hipotetik
Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
50 104
79.675 8.888018
28 112
70 14
Dari mean hipotetik sebesar 70 dan standar deviasi 14, dapat dibuat kategorisasi skor kontrol diri seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 14 Kategorisasi Kontrol Diri
Interval Kategori Kontrol Diri
Frekuensi Proporsi
rendah 1
0.25 sedang
285 71.25
tinggi 114
28.5
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki tingkat kontrol diri yang rendah sebanyak 1 orang 0.25 , subjek yang memiliki tingkat kontrol
Universitas Sumatera Utara
diri yang sedang sebanyak 285 orang 71.25 , dan subjek yang memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi sebanyak 114 orang 28.5 .
2. Nilai Empirik, Hipotetik dan Kategorisasi Skor Perilaku Konsumtif