Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.
Alkaloida pada umumnya merupakan senyawa padat, berbentuk kristal atau amorf, tidak berwarna dan mempunyai rasa pahit. Dalam bentuk bebas
alkaloida merupakan basa lemah yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut organik. Untuk identifikasi biasanya dilakukan dengan
menggunakan larutan pereaksi yang dapat membentuk endapan dengan alkaloida, misalnya pereaksi Meyer, Dragendorff dan lain-lain Rusdi, 1998.
Tidak satupun istilah “Alkaloida” yang memuaskan, tetapi pada umumnya alkaloida mencakup senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, biasanya, sebagai gabungan dari sistem siklik. Alkaloida merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol dan
digunakan secara luas dalam bidang pengobatan Harborne, 1987.
2.3.2 Glikosida
Glikosida adalah komponen yang menghasilkan satu atau lebih gula jika dihidrolisis. Komponen non gula disebut aglikon, komponen gulanya disebut
glikon Tyler, dkk., 1976. Berdasarkan atom penghubung bagian gula glikon dan bukan gula
aglikon, maka glikosida dapat dibedakan menjadi: 1.
C-glikosida, jika atom C menghubungkan bagian glikon dan aglikon. 2.
N-glikosida, jika atom N menghubungkan bagian glikon dan aglikon. 3.
O-glikosida, jika atom O menghubungkan bagian glikon dan aglikon. 4.
S-glikosida, jika atom S menghubungkan bagian glikon dan aglikon. Gula yang paling sering dijumpai dalam glikosida ialah glukosa
Robinson, 1995; Tyler, dkk., 1976.
Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.
2.3.3 Flavonoida
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar, mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, terutama dalam konfigurasi C
6
- C
3
-C
6
artinya, kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C
6
cincin benzene tersubstitusi yang dihubungkan oleh alifatis tiga karbon.
Gambar 1. Struktur Dasar Flavonoida
Flavonoida mencakup banyak pigmen dan terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai Angiospermae. Sebagai pigmen bunga,
flavonoida berperan jelas menarik perhatian burung dan serangga penyerbuk bunga. Beberapa fungsi flavonoida yang lain adalah: pengaturan tumbuh,
pengaturan fotosintesis, kerja mikroba dan antivirus. Flavonoida dalam tubuh bertindak menghambat enzim lipooksigenase yang berperan dalam biosintesis
prostaglandin. Hal ini disebabkan karena flavonoida merupakan senyawa pereduksi yang baik sehingga akan menghambat reaksi oksidasi Robinson,
1995.
2.3.4 SteroidaTriterpenoida
Inti steroida sama dengan inti triterpenoida tetrasiklik. Steroida alkohol biasanya dinamakan dengan “Sterol,” tetapi karena praktis semua steroida
tumbuhan berupa alkohol seringkali semuanya disebuat “Sterol.” Sterol adalah triterpena yang kerangka dasarnya cincin siklopentana perhidrofenantrena. Dahulu
Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.
sterol terutama dianggap sebagai senyawa hormon kelamin asam empedu, tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin banyak senyawa tersebut yang ditemukan
dalam jaringan tumbuhan Harborne, 1987; Robinson, 1995. Triterpenoida adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C
30
asiklik, yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik, kebanyakan berupa alkohol,
aldehida, atau asam karboksilat. Merupakan senyawa yang tidak berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan optis aktif. Identifikasi
dengan pereaksi Lieberman-Burchard asetat anhidrida + H
2
SO
4
pekat menunjukkan triterpenoida dan steroida memberikan warna hijau biru Harborne,
1987.
2.3.5 Saponin