Penyiapan dan Pengumpulan Bahan Tumbuhan Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Tempuyung

Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.

3.2.6 Larutan Pereaksi Timbal II Asetat

Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang kemudian dilarutkan ke dalam air suling sampai 100 ml Anonim, 1995a.

3.2.7 Larutan Pereaksi Natrium Hidroksida 2N

Sebanyak 8 g kristal natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Anonim, 1995a.

3.2.8 Larutan Pereaksi Asam Klorida 2N

Sebanyak 17 ml asam korida pekat diencerkan dengan air suling sampai 100 ml Anonim, 1995a.

3.3 Penyiapan dan Pengumpulan Bahan Tumbuhan

Penyiapan bahan tumbuhan meliputi pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan dan pembuatan simplisia. Pengumpulan bahan tumbuhan dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan serupa dari daerah lain. Bahan yang digunakan sebagai sampel adalah daun tempuyung Sonchus arvensis L. yang diperoleh dari sekitar Fakultas Farmasi USU Medan. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Biologi, Bogor. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 46 Suliha, 2008. 3.3.1 Pembuatan Simplisia Daun tempuyung yang telah dikumpulkan, dibersihkan dari kotoran. Kemudian dicuci di bawah air mengalir hingga bersih, setelah itu ditiriskan dan disebarkan diatas kertas hingga airnya meresap lalu ditimbang sebagai berat basah. Kemudian dikeringkan di udara terbuka dan terlindung matahari langsung. Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009. Untuk mencegah timbulnya jamur selama pengeringan selanjutnya dikeringkan dalam lemari pengering. 3.4 Pemeriksaan Pendahuluan Serbuk Simplisia 3.4.1 Pemeriksaan Alkaloida Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditimbang kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut: a. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Meyer b. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat c. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff Alkaloida dianggap positif jika terjadi endapan paling sedikit dua dari tiga percobaan diatas Anonim, 1995a.

3.4.2 Pemeriksaan Flavonoida

Larutan Percobaan: Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml metanol lalu direfluks selama 10 menit, disaring panas-panas melalui kertas saring, filtrat diencerkan dengan 10 ml air suling. Setelah dingin ditambah 5 ml n-heksan, dikocok hati-hati, didiamkan. Lapisan metanol diambil, diuapkan pada temperatur 40 o C, sisa dilarutkan dalam 5 ml etil asetat, disaring. Cara percobaan: a. Sebanyak 1 ml larutan percobaan diuapkan hingga kering, sisanya dilarutkan dalam 1-2 ml etanol 96, ditambahkan 0,5 g serbuk seng dan 2 ml asam klorida 2 N, didiamkan selama satu menit. Ditambahkan 10 ml asam klorida pekat, jika dalam waktu Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009. 2-5 menit terjadi warna merah yang intensif menunjukkan adanya flavonoida b. Sebanyak 1 ml larutan percobaan diuapkan hingga kering, sisanya dilarutkan dalam 1 ml etanol 96, ditambahkan 0,1 g magnesium dan 10 tetes asam klorida pekat, terjadi warna merah jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya flavonoida Anonim, 1995a.

3.4.3 Pemeriksaan Tanin

Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan lalu ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.

3.4.4 Pemeriksaan Glikosida

Sebanyak 3 g serbuk simplisia disari dengan 30 ml campuran etanol 96-air suling 7:3, lalu ditambahkan 10 ml HCl 2 N, direfluks selama 10 menit, didinginkan dan disaring. Diambil 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan selama 5 menit lalu disaring. Filtrat disari sebanyak 3 kali, tiap kali dengan 20 ml campuran kloroform:isopropanol 3:2. Pada kumpulan sari ditambahkan natrium sulfat anhidrat secukupnya, disaring dan diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50 C, dilarutkan sisanya dengan 2 ml metanol, kemudian diambil 0,1 ml larutan percobaan di masukkan kedalam tabung reaksi, diuapkan diatas penangas air. Pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 2 tetes pereaksi molish, ditambahkan hati-hati Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009. 2 ml asam sulfat pekat, terbentuk cincin warna ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya ikatan gula Anonim, 1995a.

3.4.5 Pemeriksaan Saponin

Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik, timbul busa yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1- 10 cm. ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2N, bila buih tidak hilang menunjukkan adanya saponin Anonim, 1995a.

3.4.6 Pemeriksaan SteroidaTriterpenoida

Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbul warna ungu atau merah kemudian berubah menjadi biru hijau menunjukkan adanya steroidatriterpenoida Harborne, 1987.

3.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Tempuyung

Pembuatan ekstrak dilakukan secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96. Caranya, sebanyak 500 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana, dimaserasi dengan etanol 96 kemudian diaduk sesekali selama 6 jam. Didiamkan selama 24 jam lalu tampung maserat maserat pertama. Diulangi sebanyak dua kali seperti di atas. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan alat penguap vakum putar diperoleh 120g. Kemudian dikeringkan dengan alat pengering beku freeze dryer pada suhu -40 C pada tekanan 2 atmosfer selama lebih kurang 24 jam dan diperoleh ekstrak kental sebanyak 87 g Sampurno, 2004 Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.

3.6 Penyiapan Bahan Uji, kontrol, dan Obat pembanding