Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.
kepala katub kira-kira 45 ke arah kiri atau kanan sesuai dengan posisi reservoir
itu dihubungkan, alirkan beberapa kali dengan memutar kepala katub untuk menghindari gelembung udara. Atur batas air sampai mendekati garis merah
bagian atas pada sel. Alat dihidupkan maka tampilan grafik akan menyala dan menunjukkan logo Ugo Basile, hangatkan alat kira-kira 2-3 menit.
Kaliberasi Alat:
Tekan F1 dari menu utama maka akan ditampilkan angka 0 secara otomatis kemudian tekan kembali F1 yang akan menunjukkan angka 0,5 ml, tekan
kembali tombol F1 yang akan menunjukkan angka 1,0; 2,0; 4,0; 8,0 ml. Setelah itu, pilihlah probe kaliberasi 2 ml dan tekan F2 untuk konfirmasinya. Masukkan
probe volum ke dalam sel, tunggu beberapa detik hingga nilai yang ditunjukkan stabil. Alat siap digunakan untuk pengukuran kaki tikus.
3.10 Prosedur Pengujian Inflamasi
Sebelum pengujian, tikus dipuasakan selama 18 jam dengan tetap diberi air minum. Tikus dikelompokkan ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol
negatif suspensi CMC 0,5, kelompok bahan uji tiga dosis suspensi ekstrak etanol daun tempuyung, dan kontrol positif indometasin.
Pada hari pengujian, masing-masing hewan ditimbang dan diberi tanda pada kaki kirinya, kemudian kaki kiri tikus dimasukkan ke dalam sel yang berisi
cairan khusus yang telah disiapkan sebelumnya sampai cairan naik pada garis batas atas, pedal kemudian ditahan, dicatat angka pada monitor sebagai volume
awal Vo yaitu volume kaki sebelum diberi obat dan diinduksi dengan larutan karagenan. Masing-masing tikus diberi suspensi bahan uji secara oral sesuai
dengan kelompoknya. Satu jam kemudian, kepada masing-masing telapak kaki
Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.
tikus disuntik secara intraplantar dengan 0,1 ml larutan karagenan 1. Setelah 30 menit, Dilakukan pengukuran dengan cara mencelupkan kaki tikus ke dalam sel
pletismometer yang berisi cairan khusus sampai larutan mencapai garis batas atas, dan pedal ditahan. Dicatat angka pada monitor. Perubahan volume cairan yang
terjadi dicatat sebagai volume telapak kaki tikus Vt. Pengukuran dilakukan setiap 30 menit selama 360 menit. Dan tiap kali pengukuran larutan sel tetap
dicukupkan sampai garis tanda atau garis merah bagian atas sel dan pada menu utama ditekan tombol 0, juga kaki tikus dikeringkan sebelumnya.
Volume radang adalah selisih volume telapak kaki tikus setelah dan sebelum disuntikkan karagenan. Pada waktu pengukuran, volume cairan harus
sama setiap kali pengukuran, tanda batas pada kaki tikus harus jelas, kaki tikus harus tercelup sampai batas yang dibuat Juheini, 1990.
3.11 Penghitungan Persen Radang
Persen radang dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: Persen radang =
100 x
Vo Vo
Vt −
Dimana : Vt = Volume radang setelah waktu t
Vo = Volume awal kaki tikus Persen inhibisi radang dihitung dengan rumus di bawah ini:
Persen Inhibisi Radang =
100 x
a b
a −
Dimana : a = Persen radang rata-rata kelompok kontrol
b = persen radang rata-rata kelompok perlakuan bahan uji atau obat pembanding Mansjoer, 1997.
Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 53.
Linnon Bastian Lumbanraja : Skrining Fitokimia Dan Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Tempuyung Sonchus arvensis L. Terhadap Radang Pada Tikus, 2009.
3.12 Analisis Data