Besi dan Penentuannya secara Spektrofotometri

Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 Dalam metode ini dan untuk pertimbangan penggunaan metode ini, maka kadang-kadang untuk memisahkan kation dengan pengendapan sebagai hidroksidanya atau garam dasarnya terbentuk dari hidrolisis. Sebagai contoh, dalam analisis untuk brang tambang dan batu kapur dan senyawa material seperti ion Fe 3+ dan ion Al 3+ kadang-kadang diendapkan dengan penambahan sodium asetat maupun senyawa ammonium asetat atau bias juga dengan penambahan 2N CH 3 COONa. V.Alexeyev,2001

2.9. Besi dan Penentuannya secara Spektrofotometri

Besi adalah salah satu elemen kimia yang dapat ditemukan hampir disetiap tempat bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada didalam air dapat bersifat : 1. terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe 3+. 2. tersuspensi sebagai butir koloidal atau lebih besar seperti Fe 2 O 3 , FeO, FeOH 3 . 3. tergabung dengan zat organis atau zat padat yang anorganis seperti tanah liat . Salah satu metode yang terbaik dan lebih teliti sensitive untuk penentuan besi yang ada dalam air secara spektrofotometri adalah terbentuknya kompleks FeII dengan orto fenantrolin. Orto fenantrolin adalah suatau basa lemah sehingga di dalam larutan yang bersifat asam berubah menjadi ion fenantrolin. Harjadi,W.,1986. Kurkumin yang mempunyai gugus atom C 4, diapit oleh gugus karbonil, menurut Tonnesemn dan Greenhill, mempunyai sifat reduktor. Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan sifat reduktor kurkumin dan turunannya 4-alkil-kurkumin terhadap ion ferri, yang diuji dengan orto-fenantrolin kompleks. Substitusi pada atom C-4, dengan gugus alkil mempunyai sifat sebagai pendorong elektron akan merubah daya reduksi Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 kurkumin. Perbandingan metoda penerapan kadar zat besi yang berada bersama-sama tembaga dan cobalt secara spektrofotometri dengan menggunakan pereaksi tiosianat dan orto fenantrolin. http:www.ff.unair.ac.idsearch.view.php?hal=216search=

3.0. Penyebab Naiknya Kadar Besi di dalam Aluminium

Alumina Al 2 O 3 yang dipakai sebagai bahan baku dalam industri peleburan aluminium, mempuyai kemurnian lebih dari 98, dengan zat pengotor antara lain Fe 2 O 3 , SiO 2 , Na 2 O, TiO 2 , CaO, P 2 O 5 . Kriolit dengan rumus kimia Na 3 AlF 6 berguna sebagai elektrolit juga sebagai pelarut alumina dalam proses elektrolisa menjadi aluminium. Pada temperature ± 1000 o C, oksida besi akan larut dalam kriolit cair, karena kriolit dapat menurunkan titik lebur alumina tanpa mengurangi kualitas aluminium yang dihasilkan, dan reaksinya adalah : 2Na 3 ALF 6 + Fe 2 O 3 2FeF 3 + 6NaF + Al 2 O 3 Kriolit itu sendiri digunakan sebagai larutan kriolit dalam reaksi alumina karena sifat uniknya, yaitu : • Dapat melatutkan berbagai jenis oksida yang baik • Kemampuan melarutkan alumina sangat baik • Tidak bereaksi dengan alumina dan karbon • Cukup encer sebagai pelarut. O ’ Connor DJ, 1998 Sebab-sebab terjadinya kadar besi Fe yang tinggi pada permukaan cair molten, adalah : 1. Pot Reduksi Pot reduksi yang sudah lama, dimana pot tersebut mengalamai pengaratan, sehingga dapat mengakibatkan kadar Fe naik. 2. Ladle Ladle yang jarang dibersihkan, sehingga kerak molten yang berada di dalamnya dapat mempengaruhi kadar Fe yang ada disekitarnya. 3. Furnance Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 Furnance dapur terbuat dari besi, sehingga apabila dapur tersebut terkikis karena terjadinya peristiwa erosi, maka molten yang berada pada dapur, dapat mempengaruhi kadar Fe nya. Heine Richard W, 1997

3.1. Analisis Secara Spektrofotometri