Bagan Penelitian METODE PENELITIAN

Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 - Dijabarkan T absorban dengan rumus : A = - log T - Dibuat kurva kalibrasi A vs ppm dari deret standar - Diplot harga ppm larutan contoh dari kurva tersebut. Catatan : Kadar aluminium oksida diperoleh dari pengurangan kadar seskuioksida dengan kadar besi oksida.

3.4. Bagan Penelitian

3.4.1. Penyediaan sampel Dihaluskan sampai berbentuk tepung Diayak dengan ayakan 100 mesh Diambil 10 g bagian yang lolos dari Ayakan dan dimasukkan ke dalam botol timbang Limbah aluminium Padat 10 g Limbah aluminium Kering Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 Dikeringkan dalam oven listrik pada Suhu 100 C – 105 C Didinginkan didalam eksikator 3.4.2. Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 3.4.2.1. Preparasi sampel Dimasukkan kedalam gelas beaker 250 ml Dibasahi dengan akuades Ditambahkan 25 mL HCl 25 Ditutup dengan kaca arloji Dibiarkan sampai larut Limbah aluminium Padat 0,5 g Limbah aluminium Kering Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 Dipanaskan diatas api selama ± 10 menit Ditambahkan 50 ml akuades Disaring dengan kertas saring Whatman No.41 3.4.2.2. Penetapan Kadar Seskuioksida R 2 O 3 Dimasukkan ke dalam labu takar 250 m Diencerkan dengan akuades hingga garis tanda Dihomogenkan Filtrat Sampel Residu Filtrat Sampel Filtrat encer Larutan Bening Kejenuhan Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 Dipipet 50 ml kedalam gelas beaker 400 mL Ditambahkan 10 ml amonium klorida 10 Dipanaskan sampai hampir mendidih Dibubuhi 2-3 tetes Indikator Metil Merah Dinetralkan dengan amonia 10 berlebih Dibiarkan ± 15 menit Disaring dengan kertas saring whatman No. 41 Dicuci dengan amonium nitrat 2 Dikeringkan dalam oven listrik Dipindahkan kedalam cawan porselin yang Telah diketahui bobotnya setelah pemijaran Dipijarkan pada suhu 1000 C selama 4 jam Didinginkan dalam desikator Ditimbang Catatan : Pemijaran dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh bobot tetap

3.4.2.3. Penetapan Besi Oksida Fe

2 O 3 Dipipet 50 ml kedalam labu ukur 100 mL Ditambahi 5 mL larutan hidroksil amonium Klorida 10 dengan menggunkan pipet Larutan Kuning Larutan Putih Residu Putih Kristal Seskuioksida Hasil Filtrat Sampel Larutan Putih Frofidierman Sonik Purba : Penentuan Kadar Aluminium Oksida Al 2 O 3 Dalam Limbah Pengolahan Aluminium, 2009. USU Repository © 2009 Diatur pH antara 3-6 dengan menambahkan larutan Natrium asetat Ditambahkan 5 mL larutan O-fenantrolin 0,25 Diencerkan dengan akudes hingga garis tanda Dihomogenkan Dibiarkan selama ± 20 menit Diamati transmitansinya pada panjang Gelombang maksimum 520 nm Catatan : Dilakukan hal yang sama untuk larutan satndar 0,2 ppm, 0,4 ppm, 0,6 ppm, 0,8 ppm, 1,0 ppm

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN