Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
Gambar 2.4. Reaksi transesterifikasi antara trigliserida dan metanol
Dalam hal ini R
1
, R
2
, dan R
3
didalam trigliserida merupakan alkil dari C
8
sampai C
20
. Transesterifikasi juga menggunakan katalis dalam reaksinya. Tanpa adanya katalis,
konversi yang dihasilkan meskipun maksimum namun reaksi berjalan dengan lambat Mittlebatch,2004.
2.4. Biodiesel
Biodiesel merupakan metil ester asam lemak yang diperoleh dengan cara transesterifikasi trigliserida dari minyak tumbuhan dengan metanol Meher, 2004.
Indonesia dikenal memiliki khazanah kekayaan hayati yang beraneka ragam. Sumber lemakminyak tumbuhan di Indonesia dapat diperoleh dari minyak sawit palm oil,
minyak kelapa coconut oil, minyak inti-sawit palm-kernel oil, minyak kacang tanah, lemak ternak fats, minyak jarak pagar physic-nut oil, minyak nyamplung
laurel-nut oil, minyak kelor horse radish oil, minyak kasumba safflower oil, minyak saga utanpohon corail tree oil, minyak nimba, lemak rambutan, minyak
kapokrandu kapok oil, minyak randu alas, dan lain-lain. Pengembangan palm biodiesel yang berbahan baku minyak kelapa sawit terus
dilakukan karena selain untuk mengantisipasi cadangan minyak bumi yang semakin terbatas, produk biodiesel juga termasuk produk yang ramah lingkungan Tim
Peneliti PPKS Medan. Biodiesel juga bersifat biodegradable dan tidak beracun, disamping itu juga
biodiesel memiliki flash point temperatur terendah yang dapat menyebabkan uap biodiesel dapat menyala yang tinggi daripada diesel normal, sehingga tidak
menyebabkan mudah terbakar. Biodiesel juga menambah pelumasan mesin, menambah ketahanan mesin dan mengurangi frekuensi pergantian mesin. Keuntungan
lain dari biodiesel yang cukup signifikan adalah sifat emisi yang rendah dan mengandung oksigen sekitar 10-11 Lotero, 2004.
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
BAB 3
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah merupakan penelitian yang dilakukan di laboratorium expriment laboratory
dan termasuk kedalam kategori field research.
3.1. Bahan – Bahan dan Alat – Alat Penelitian
3.1.1. Bahan – Bahan Penelitian
Bahan dasar dalam penelitian ini adalah CPO dari PT. Palmcoco Laboratories dengan Kandungan air 0,19 dan komposisi trigliserida terlihat pada tabel 3.1 dan data ini
diambil dari hasil analisis Gas Kromatografi CPO lampiran 13 sebagai berikut :
Tabel 3.1. Komposisi asam lemak CPO
Nomor Metil Ester
CPO Rumus
Nama Konsentrasi
1 12:0
Asam Laurat 0.17
2 14:0
Asam Myristat 1.02
3 16:0
Asam Palmitat 42.24
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
4 18:0
Asam Stearat 4.21
5 18:1
Asam Oleat 37.70
6 18:2
Asam Linoleat 13.88
7 18:3
Asam Linolenat 0.45
8 20:0
Asaml Arakidat 0.33
100
Adapun komposisi Trigliserida sisa CPO dari hasil analisis gas kromatografi lampiran 14 sebagai sampel terlihat pada tabel 3.2. sebagai berikut :
Tabel 3.2. Komposisi Trigliserida sisa CPO
Nomor Metil Ester
SISA CPO Rumus
Nama Konsentrasi
1 12:0
Metil Laurat 0.13
2 14:0
Metil Myristat 0.76
3 16:0
Metil Palmitat 38.65
4 18:0
Metil Stearat 4.80
5 18:1
Metil Oleat 44.30
6 18:2
Metil Linoleat 10.46
7 18:3
Metil Linolenat 0.48
8 20:0
Metil Arachidat 0.42
100
Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan terlihat dalam tabel 3.3. sebagai berikut :
Tabel 3.3. Bahan-bahan penelitian Nama Bahan
Spesifikasi Merek
Alkohol 96 Teknis 96
Bratachem
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
Fenolftalein p.a. 96
E. Merck H
2
SO
4 p
p.a. 95 - 97 E. Merck
CaO
s
p.a. 97 E. Merck
Metanol p.a. 99,9
E. Merck n-Heksana
p.a. 99 E. Merck
Na
2
SO
4
.anhidrat p.a. 99.5
E. Merck K
2
CO
3
.anhidrat p.a. 99,9
E. Merck H
2
C
2
O
4
.2H
2
O p.a 99.
E. Merck KOH
Pelet E. Merck
3.1.2. Alat – Alat Penelitian
Sedangkan alat – alat yang digunakan disusun dalam tabel tabel 3.4.
Tabel 3.4. Alat-alat penelitian Nama Alat
Spesifikasi Merek
Instrumen Kromatografi Gas Kolom: SGE BPX70
Detektor : FID Agilent
Technologies Labu Leher Tiga
250 mL Pyrex
Neraca Analitis presisi
± 0.0001 gr Mettler AE-200
Swiss Oven
30 – 200
o
C Precision Scientific
Pemanas dan Pengaduk -
Fisher Scientific Pendingin Liebig
- -
Pengaduk Magnet -
- Piknometer
2 mL Pyrex
Rotari Evaporator 30 – 100
o
C Heidolph WB 2000
Termometer 0 – 110
o
C Silber Brand
Viskosimeter Oswald -
Pyrex
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
3.2. Desain Penelitian
Penelitian ini didesain sebagai berikut :
A. Preparasi Katalis
Bahan yang digunakan adalah CaO produksi Merck CAS-No. 1305-78-8 dan K
2
CO
3
produksi Merck CAS-No.584-08-7.
Preparasi Kalsium Oksida, CaO
CaO harus dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan lumpang dan alu yang terbuat dari porselin sampai terbentuk serbuk, kemudian serbuk CaO
tersebut diletakkan diatas permukaan cawan penguap dengan ketebalan ± 1 mm. Untuk menghilangkan kadar air yang masih terkandung didalam CaO maka
serbuk CaO dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan pada suhu 110
o
C selama 60 menit, kemudian disimpan dalam desikator.
Preparasi Kalium Oksida, K
2
O
Preparasi kalium oksida dengan meletakkan K
2
CO
3
diatas cawan penguap dengan ketebalan ± 1 mm kemudian dikalsinasi pada suhu 700
o
C didalam tanur selama 5 jam untuk menghasilkan K
2
O kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 110
o
C selama 60 menit untuk menghilangkan kadar air yang masih terkandung
didalamnya kemudian dimasukkan kedalam botol dan disimpan dalam desikator.
B. Populasi
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai populasi adalah sisa CPO Crude Palm Oil
yang diperoleh melalui reaksi transesterifikasi asam menggunakan CPO yang diperoleh dari PT. Palmcoco Laboratories, Medan, yang kemudian akan
dikonversi menjadi metil ester atau biodiesel. Populasi yang digunakan bersifat homogen.
c. Variabel-Variabel