Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
4. Replikasi setiap proses dilakukan pengulangan sebanyak dua kali untuk
masing-masing sampel.
3.2.1. Skema Penelitian
3.2.1.1. Skema Umum
Penelitian ini dilakukan menurut bagan alir yang terlihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :
CPO Transestrifikasi dengan metanol dengan menggunakan
katalis asam H
2
SO
4
p 0,5 bb CPO dengan perbandingan mol CPO : metanol yaitu 1:6 molmol;suhu 60
o
C; waktu reaksi 60 menit dan laju pengadukan 400 rpm
Sampel Gliserol
transesterifikasi dengan metanol dengan menggunakan katalis 10 K
2
O-CaO bb sampel dengan variasi perbandingan mol sampel : metanol yaitu 1:9 , 1:12, 1:15 dan 1:18 molmol, suhu
reaksi yaitu 60
o
C, 62,5
o
C, 65
o
C, dan 67,5
o
C, waktu reaksi yaitu 60 menit, 90 menit, 120 menit dan 150 menit dengan laju pengadukan
800 rpm.
Produk
Metil ester
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
metil ester , metanol didiamkan selama 30 menit didalam corong pisah
dicuci dengan aquadest hangat 10 vv dituang
gliserol Campuran sampel, metanol dan katalis
direfluks pada suhu tertentu,waktu tertentu dengan pengadukan 800 rpm reaksi dihentikan dengan cara quenching menggunakan air es dengan suhu 4
o
C disaring
Katalis 10K
2
0-CaO bb sampel
didespersi didalam metanol dengan pengaduakan 800 rpm
campuran metanol dan katalis dimasukkan berlahan-lahan sampel kedalam campuran
metanol dan katalis
Residu Katalis
Filtrat gliserol ,metanol dan metil ester
Gambar 3.1 . Skema umum reaksi transesterifikasi
3.2.1.2. Proses Transesterifikasi
Proses transesterifikasi secara terperinci ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut :
Analisa Dianalisa koefisien viskositas
Dianalisa dengan GC Dianalisa densitas
Dianalisa kandungan ALB
Hasil
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
ditambahkan N
2
SO
4
anhidrat didiamkan dan disaring
metil ester kering residu
didestilasi pada suhu 65 C
refinat metil ester
destilat metanol
Gambar 3.2. Transesterifikasi Heterogen
3.2.2. Pembuatan Reagen 3.2.2.1.
Larutan Pencuci
Larutan pencuci dibuat dengan melarutkan 10 gram kalium bikromat dalam 200 mL asam sulfat pekat, kemudian ditambah dengan 7,5 mL aquadest, dikocok, disimpan
dalam botol berwarna gelap dan didiamkan satu malam sebelum digunakan.
3.2.2.2. Larutan KOH 0,1N
Sejumlah 2,8053 gram KOH pelet dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 500 mL sampai garis tanda dan dikocok sampai homogen.
3.2.2.3. Larutan Indikator Fenolftalein
Sejumlah 0,5 gram fenolftalein dilarutkan dengan etanol 70 dalam labu takar 50 mL
sampai garis tanda.
3.2.2.4. Larutan Alkohol Netral
Sebanyak 200 mL alkohol 96 , ditambahkan 4 tetes indikator fenolftalein dan dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N hingga larutan menjadi berwarna merah muda
kemudian larutan tersebut didiamkan hingga berubah menjadi jernih kembali.
Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K
2
O-CaO, 2010.
3.2.2.5. Larutan H
2
C
2
O
4
0,1N
Sejumlah 6,3033 gram kristal H
2
C
2
O
4
.2H
2
O dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 500 mL sampai garis tanda dan dikocok sampai homogen.
3.2.2.6. Standardisasi Larutan KOH 0.1N
Dipipet sebanyak 5 mL KOH 0,1N dimasukkan kedalam gelas Erlenmeyer, ditambahkan dengan 3 tetes indikator Fenolftalein, kemudian dititrasi dengan
menggunakan larutan H
2
C
2
O
4
.2H
2
O 0,1N sampai terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda.
3.2.3. Pengambilan Data 3.2.3.1. Seleksi Perbandingan Mol Sampel dengan Metanol