Pengaruh Perbandingan Mol Sisa CPO dengan Metanol pada Proses

Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K 2 O-CaO, 2010. 9 12 15 18 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 7 9 11 13 15 17 19 yi el d dengan metanol melalui perbandingan mol 1 : 15. pada suhu reaksi 65 o C direaksikan selama 120 menit diperoleh yield sebesar 87,30.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Pengaruh Perbandingan Mol Sisa CPO dengan Metanol pada Proses

Transesterifikasi Heterogen terhadap Yield Metil Ester Besarnya pengaruh perbandingan mol metanol : sisa CPO pada proses transesterifikasi basa menurut analisis data statistik adalah sebesar 93.22 atau menunjukkan korelasi yang sangat kuat. Dari persentase tersebut dapat dijelaskan bahwa perbandingan mol metanol dengan sisa CPO memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan yield metil ester, dengan mengambil dasar jumlah mol sisa CPO adalah 1 mol maka didapat gafik dibawah ini : Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K 2 O-CaO, 2010. Gambar 4.1. Grafik pengaruh perbandingan mol sisa CPO dengan metanol pada proses transesterifikasi basa terhadap yield metil ester pada suhu 65 o C dan waktu reaksi 120 menit Dalam penelitian ini penggunaan perbandingan mol 1:9 dan 1:12 antara sisa CPO dengan metanol menghasilkan yield sebesar 21,29 dan 76,48 menghasilkan konversi metil ester yang tidak sempurna disebabkan tidak tercapainya konsentrasi metanol berlebih untuk menggeser reaksi kesetimbangan kearah pembentukan produk metil ester Yuenmay, 2004. Sedangkan Liu 2008 meggunakan perbandingan minyak kedelai terproses : metanol 1:12 menghasilkan yield yang maksimum karena metanol hanya bertumbukan dengan katalis CaO, sedangkan pada penelitian ini metanol harus bertumbukan lagi dengan K 2 O sehingga memerlukan metanol yang lebih besar. Yield terbesar diperoleh dengan menggunakan perbandingan mol sisa CPO terhadap metanol 1 :15 molmol yaitu sebesar 87,30. Dari data ini dapat diramalkan bahwa besarnya perbandingan mol yang digunakan pada reaksi transesterifikasi heterogen disebabkan adanya tumbukan –tumbukan metanol terhadap CaO dan atau K 2 O yang digunakan dan bereaksi dengan trigliserida yang terdapat didalam sampel sehingga memerlukan metanol yang banyak agar dapat bereaksi secara maksimum. Sedangkan penggunaan perbandingan mol 1:18 antara sisa CPO dengan metanol menghasilkan yield sebesar 47,26, menghasilkan konversi metil ester yang tidak maksimum dan semakin menurun disebabkan oleh penggunaan perbandingan mol yang cukup besar sehingga kandungan katalis menurun sejalan dengan meningkatnya kandungan metanol, disamping itu juga alkohol merupakan partikel yang sensitif terhadap air, sementara itu keberadaan air dan asam lemak bebas menghambat reaksi transesterifikasi yang akan menurunkan konversi produk metil Muhammad Fadli Azmi : Transesterifikasi Heterogen Antara Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Menggunakan Katalis K 2 O-CaO, 2010. 60 62.5 65 67.5 72 74 76 78 80 82 84 86 88 58 60 62 64 66 68 SUHU o C yi el d ester Gerpen, 2005. Perbandingan mol maksimum yang diperoleh melalui penelitian ini adalah 1:15 molmol antara sisa CPO dan metanol dengan hasil konversi sebesar 87,30

4.3.2. Pengaruh Suhu Reaksi pada Proses Transesterifikasi Heterogen