BAB V Analisis Metode Terjemahan Novel

Teks Sasaran: Dengan mendengar bisikan angin, penyair menemukan kegembiraan dan kepuasan, sekaligus kesedihan serta kesengsaraan. Penyair bersedih karena penduduk desa masih saja menganggap sungai itu seram dan menakutkan. Padahal menurut anggapan itu tidak benar. Ia gembira angin membawa kepuasan dan kenikmatan bagi dirinya. Tapi apakah kehidupan para penyair hanya cukup dengan kesengsaraan dan kebahagiaan Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan Adaptasi るΒヘΒΒムゎ るヨィゲゎ Tarjamatun Taky fiyatun, yakni penerjemah dengan bebas menerjemahkan teks sumber メヱΕや ゾレャや Al-na şşu Al-`Awwalu. Sehingga makna dan maksud yang ada pada teks sasaran ゲカΓや ゾレャや Al-na şşu Al- Ã kharu kurang sesuai dengan apa yang ada pada teks sumber メヱΕや ゾレャや Al- na şşu Al-`Awwalu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Sungai itu selalu enggan membacakan atau mendiktekan sesuatu yang tidak disukainya pada si penyair. Dalam hal ini, mendapatkan dalam keengganan dan larangan ini sesuatu yang membuatnya lelah dan rela pada waktu yang bersamaan: lelah karena hal itu menjauhkannya dari apa yang disukainya, dan rela karena hal itu memberikan kesenangan dan kenikmatan tersendiri baginya. Akankah kehidupan para penyair hanya merupakan percampuran kesengsaraan dan kebahagiaan?

3.3.2 BAB V

Teks Sumber: モΒヨィ ヮレΒヨΑ リハ ュゅホ ギホ ゲダボャや ょェゅタ リよや ンゲΒプ ヮシぺケ ゲハゅゼャや ノプゲΑヱ ヱ りヲホ Ζわョや ギホ ∩れやゲヌレャや キゅェ るョゅボャや メギわバョ るバヤトャや ノもやケ ゲヌレヨャや ラぺ メヱゅェ リΑゴエャや ギイャや リョ めセ ベゲゼヨャや ヮヰィヱ ヴヤハ ゲヰニ ヱ ∩ゅデゅゼル Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Wa yarfa‘u al-sy ‘iru ra`sahu fayar ibna s hibi al-qasri qad q ma ‘an yam nihi jam lu al-manzari r `i‘u al-tala‘ati mu’tadilu al-q mati h ddi al- nazr ti, qad imtala`a quwwatan wa nasy tan, wa zahara ‘al wajhihi al- masyriki syaun mina al-jiddi al-haz ni h wala an yakhfiyahu bihaz al- dahaki al-‘ r di al-laz k na yunsyiruhu min haulin f kas rin mina al- takallufi. Teks Sasaran: Penyair mengangkat kepalanya. Ia terkejut ketika Taun Muda, anak pemilik istana itu sudah berdiri di samping kanannya. Wajah anak muda yang tampan itu tampak cemberut, murung dan sedih. Tapi setelah beberapa saat memandangi wajah anak muda itu, si penyair tertawa. Tawanya terdera lepas bagai tak bisa ditahan. Ia melihat ada yang lucu di wajah anak lelaki Tuan Rauf itu. Keduanya kemudian saling berpandangan. Anak muda itu seperti sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan dari si penyair. Penyair membaca semua kegelisahan di wajah anak muda itu. Setelah terdiam sesaat, anak muda itupun lalu menumpahkan semua keluhan dan persoalan yang menggumpal di dalam dadanya. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Penyair mengangkat kepalanya, dan melihat anak pemilik istana itu sudah berdiri di sebelahnyadengan wajah yang tampan, postur tubuh yang mantap, posisi tubuh yang tegap dan pandangan mata yang tajam. Pemuda itu berusaha mengumpulkan tenaga dan semangatnya. Penyair melihat raut kesedihan di wajah Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 pemuda itu yang berusaha disembunyikannya dari penyair dengan tertawa dipaksakan yang ditebarkannya ke sekelilingnya. Teks Sumber: ゅボャや ヴヤハ ヴヘカぺ ろジャヱ ゅヨミ ∩ヴわヘャや やグワ ゲョぺ ヴプ りゲΒエャや ギセぺ ゲもゅェ ヴルぺ むケ ヴプ ヴヤハ ウヤΑ ユヰヤムプ ∧ゅバΒヨィ りヲよゲャや モワぺ ゲョぺ ヴプ りゲΒエャや ギセぺ ゲもゅェ ヴルぺ サゅレャや リョ ロゲΒビ リΒよ ロゴΒヨΑ ヱ ヮよ ヴヨジわΑ ゅヨシや ヮャ ギィぺ ラぺ . Wa lastu akhf ‘al al-q ri‘ianni h irun asyaddu al-hairati f amri haz al-fat , kam an h `irun asyaddu al-hairati f amri ahlu al-rabwati jam ‘an? Fakulluhum yulihhu ‘al f an ajida lahu isman yatasamm bihi wa yumaiyizuhu baina gairihi mina al-n si. Teks Sasaran: Sejujurnya, tak ada maksud menyembunyikan sesuatu dari pembaca. Tapi terus terang, aku memang kebingungan menerangkan perihal Tuan Muda ini, sama seperti saat aku berusaha menggambarkan seluruh penghuni istana. Hal ini mendesakku untuk mencarikan nama yang sesuai untuk mereka. Agar bisa dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Aku tak menyembunyikan dari pembaca bahwa aku bingung, bahkan sangat bingung menghadapi masalah pemuda ini. Sama seperti kebingunganku menghadapi masalah seluruh penghuni bukit ini. Mereka semua mendesakku agar mencarikan nama yang sesuai dengan diri mereka sehingga masing-masing dapat dibedakan. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Teks Sumber: ろプゲハ やクま Ιま ユワキヲィヱ ラヲヤヨムわジΑ Ι チゅガセΕや ラぺ ヴプ ヴヤハ ウヤΑ ユヰヤミヱ キヲィヲャや やグワ リョ ユヰィゲガゎ ヱ ユヰレΒよ ゅヨΒプ ゴΑゅヨわャや ペボエゎ ヴわャや ユワぼゅヨシぺ ヱ ヴャま ∩ュギバャや ヮらゼΑ ングャや ヴヨワヲャや ヲヰプ ∩ネヲホヲャや モミ ゅバホやヱ リムΑ Ιま ∩キヲィ リΒよ めセ めセ ヮレョ るボΒボエャや ヴャま ヴルキぺヱ ∩ユワヲャや ヴャま ヮレョ ノホやヲャや ヴャま ゆゲホぺ ∩ メゅΒガャや ヴャま . リΑゲヰレャや リΒよ やヲセゅハ リΑグャや ¬ゅョギボャや ラぺ ヴプ ヴヤハ ウヤΑ ユヰヤミヱ ユシや ラぺ ラヱゲΑ やヲルゅミ リΒェ リΒゃトガョ やヲルヲムΑ ユャ オΑケゅわャや ケヲダハ ヂバよ ヴプ ∩ヮゎゅΒェ ¬やゴィぺ ゲトカぺ ヲワ モィゲャや Wa kulluhum yulihhu ‘al f anna al-askh sa l yastakmil na wuj dahum illa iz ‘araftu asm `ahum al-lat tuhaqqiqu al-tam yiza f m bainihim wa tukhrijuhum min haz al-wuj di al-wahm al-laz yusyabbihu al-‘adamu, il wuj din, ill yakun w qi‘an kullu al-wuq ‘i, fahuwa syai`in baina syai`in, aqrabu il al-waqi‘i minhu il al-wahmi, wa adn il al-haq qati minhu il al-khay li. Wa kulluhum yulihhu ‘al f anna al-qudam `a al- laz na ‘ sy baina al-nahraini f ba’di ‘us ri al-t r khi lam yak n mukhti` na h na k n yarauna anna isma al-rajuli huwa akhtaru ajz `i hay tihi, Teks Sasaran: Aku yakin keberadaan para pelaku cerita ini takkan diakui oleh pembaca, kecuali jika aku memberi nama yang tepat untuk mengaktualisikan kelebihan mereka dan untuk mengeluarkan dari dunia khayal ke dunia nyata. Karena karya sastra menyuguhkan kenyataan hidup dalam masyarakat. Para sastrawan lama berkata padaku bahwa persepsi orang-orang dulu yang tinggal di sekitar sungai Nil tidaklah salah dan meleset ketika mereka memandang sebuah nama adalah sesuatu sangat penting dalam hidup seseorang. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Mereka semua mendesakku dengan dasar bahwa seseorang tidak akan sempurna eksistensinya kecuali memiliki nama yang dikenal. Nantinya, nama itulah yang membedakan antara mereka dan mengeluarkannya dari eksistensi fiktif yang meyerupai ketiadaan ke bentuk yang nyata. Jika tidak nyata maka ia dikatakan belum jelas atau paling tidak dia harus lebih dekat kepada yang nyata dan hakikat apa-apa yang berbentuk fiktif dan khayalan. Mereka mendesakku atas dasar bahwa orang-orang dulu yang menetap di lembah dua sungai pada masa sejarah tertentu tidaklah salah ketika mengatakan bahwa nama seseorang merupakan hal yang sangat penting dalam hidupnya. Teks Sumber: ラぺ ラヱギボわバΒプ ヲヤピャや リョ めセ ヴャま ユヰよ ょワグΑ ンぺゲャや やグワ ラゅミ リΒェヱ ∩ラゅよゲボャや ヴプ ゅヰボェヱ りゅΒエャや リョ ゅヰヌェ ラやケギイャや ヴヤハ ろゼボル やクま ユヰもゅヨシΕ リムヨΑ ゅョ ノヨイわジゎヱゲダわガゎ ゅヰルΕ ヱぺ ∩ゅヰよゅエタぺ れヲョ ギバよ るΒェ モヌゎ ゅヰルΕ ゅヰよゅエタぺ りゅΒェ リョ ヴボらΑ ラぺ ングャや モィゲャや マセヲΑヱ ∩ラクま ゅワゲトカ ¬ゅヨシΖヤプ Ιぺ ユシや ヮャ ザΒャ やキヲィヲョ ラヲムΑ . Wa h na k na haz al-ra`yu yazhabu bihim il syain mina al-guluwi faya’taqid na anna liasm ihim iz nuqasyat ‘al al-jidar ni hazzuh mina al-hay ti wa haqqah f al-qurb ni, liannah tazullu hayyata ba’da mauti ash bih , au li`annah takhtasiru wa tastajmi‘u m yumkinu an yabq min hay ti ash bih falil`asm `i khataruh izan, wa y syakku al-rajulu al-laz laisa lahu ismun all yak nu mauj dan. Teks Sasaran: Pendapat orang-orang Mesir kuno itu sangat mempengaruhiku dalam memandang sebuah nama. Para sastrawaan Mesir kuno sangat yakin, kebahagian Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 para pelaku cerita akan tampak jika kutulis nama mereka dalam lembaran- lembaran ceritaku dan mereka merasa hak-haknya tidak dikebiri oleh pengarang. Kalau begitu pemberian nama pada mereka merupakan hal sangat penting. Tak diragukan lagi, seorang yang tidak mempunyai nama takkan pernah diakui keberadaannya oleh orang lain. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Ketika keyakinan itu mereka pedomani secara berlebihan, hal ini membuat mereka yakin bahwa jika nama mereka diukir di tembok, itu akan membawa nasib baik dalam kehidupannya dan layak untuk dijadikan persembahan, dan dianggap terus hidup meskipun orangnya sudah mati. Nama juga merangkum dan mengumpulkan segala hal yang memungkinkan untuk diabadikan dalam kehidupan yang punya nama tersebut. Jadi nama sangat penting, tak diragukan lagi bahwa seorang yang tidak mempunyai nama dianggap tidak akan pernah ada. Teks Sumber: ラヲエΑゅダわΑ マャク モィぺ リョ ユワヱ ャ ユヰΒヨシぺ ラほよ リΒらャゅトョ ヮィヱ モミ リョ ヴ ウΒエダャや キヲィヲャゅよ やヲバわヨわジΒャ ユヰもゅヨシほよ . Wa hum min ajli zalika yatas yih na l min kulli wajhi mut lab na bi`an usamm him bi`asm `ihim liyastamta‘ b al-w judi al-sah hi. Teks Sasaran: Dengarkanlah wahai pembaca Saat ini parapelaku ceritaku sedang berteriak-teriak padaku dengan penuh harapan, agar aku memberikan nama yang cocok pada mereka. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan idiomatik るΒェΚトタま るヨィゲゎ Tarjamatun I ş il hiyatun, yakni penerjemah berusaha mereproduksi pesan dalam teks BSu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak didapati pada versi aslinya Arab. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Oleh sebab itu mereka berteriak-teriak kepadaku dari segala penjuru, memintaku untuk menamai mereka agar mereka bisa menikmati eksistensi yang sebenarnya. Teks Sumber: よ やヱギィヲΑ ユャ ユワヱ ラヲエΑ ゅダわΑ ブΒミ ヴレャほジゎ ラぺ ヴピらレΑ ゅョヱ ユヰルみプ ∧ギバ ユヰわエレョ ヴルぺ ヲャヱ ∩ンゲΒビ ギェぺ ヮバヨジΑΙ ソゅカ ヲエル ヴヤハ ラヲエΑゅダわΑ マΒルクぺ ヴャま ヴルクぺ ユヰエΑゅダゎ コヱゅイわΑ ラぺ リムヨヨャや リョ ラゅムャ ユワ¬ゅヨシぺ . Wa m yanbag an tas`alan kaifa yatas yih na wa hum lam y jad ba’di; fa`innahum yatas yih na ‘al nahwin kh ssin l yasma‘ahu ahadun gair , wa lau ann manahtuhum asm `ahum lak na mina al- mumkinu an yataj wazu tas yahahum azn il uzunaika. Teks Sasaran: Pembaca tak berhak untuk bertanya padaku bagaimana cara mereka berteriak-teriak? Teriak mereka bersifat khusus dan istimewa, yang bisa mendengarkan hanyalah aku sendiri, orang lain takkan bisa. Walaupun pembaca berusaha menguping pembicaran kami, tapi tetap tak mungkin bisa mendengar teriakan mereka. Kini aku telah menulis nama mereka. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Anda tak perlu bertanya bagaimana cara mereka berteriak-teriak meminta nama padaku, karena mereka belum ada. Sesungguhnya mereka berteriak-teriak dengan cara-cara yang khusus yang tidak bisa didengar oleh siapapun selainku. Jika aku memberi nama kepada mereka mungkin saja teriakan mereka akan melampaui telingaku ke telingamu. Teks Sumber: リョ ロケヲダわゎ ラぺ ろバトわシや ングャや ギΒェヲャや ゾガゼャや ラぺ ゲムレゎ マレニぺ ゅョヱ ヴルゅわジらャや ゾガセ ヲワ ゅヨルま ラΓや ヴャま マよやヱゲョ リΑグャや るダボャや ログワ ソゅガセぺ ∩ラゅヨんハ ヮわΒヨシ ングャや Wa m azunnuka tunkiru anna al-syakhsa al-wah du al-laz istata’ta an tatasauwarahu min askh si hazihi al-qissati al-laz na marr bika il al- na innama huwa sakhsu al-bust ni al-laz sumiyathu ‘usm n, Teks Sasaran: Baiklah, akan kupernalkan para pelaku cerita ini. Pertama kuperkenalkan seorang lelaki yang saat ini sedang berjalan menuju si penyair. Lelaki ini adalah tukang kebun, bernama Usman. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan Adaptasi るΒヘΒΒムゎ るヨィゲゎ Tarjamatun Taky fiyatun, yakni penerjemah dengan bebas menerjemahkan teks sumber メヱΕや ゾレャや Al-na şşu Al-`Awwalu. Sehingga makna dan maksud yang ada pada teks sasaran ゲカΓや ゾレャや Al-na şşu Al- à kharu kurang sesuai dengan apa yang ada pada teks sumber メヱΕや ゾレャや Al- na şşu Al-`Awwalu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Saya yakin kamu tidak akan memungkiri bahwa satu-satunya tokoh yang dapat kamu bayangkan di antara tokoh-tokoh ceritaku saat ini adalah sosok tukang kebun yang kunamai Usman. Teks Sumber: ゅョ りゲんミ ヴヤハ ゲハゅゼャや ゾガセ ラΓや ヴャま リΒらわゎ ユャ マルぺ ゅヨミ ヮΒャま ろヘッぺ リョ マャ ろヘタヱ ゅョ ヴヤハ ベケゅトャや ヴわヘャや やグワ ゾガセ Ιヱ ∩れゅヘダャや リョ ゲャや ヮわバヤデヱ モΒヨイャや ロゲヌレョ や ¬ゅッヲャや ベゲゼヨャや ヮヰィヱヱ ヮわバも . Ι ユヰプ ユヰもゅヨシほよ ユヰΒヨシぺ ラほよ ヴレルヲらャゅトΑ リΒェ フゅダルΗや ラヱコヱゅイわΑ . やクゅョ リムャヱ ヴヤボハ ヴレハヱゅトΑ Ι ∩¬ゅヨシΕや ケゅムわよゅよ ゅボΒッ サゅレャや ギセぺ ゅルぺヱ ノレタぺ Βカ Ιヱ ∩モΒゃツャや ゑらバャや リョ ヲエレャや やグワ ヴヤハ モΒヤムャや ヴャゅ . るヰィ リョ ゅルぺ ユを ゅヰャ ¬ゅヨシぺ ケゅわカぺ ラぺ ヴゼカぺ ヴルΕ ∧¬ゅヨシΕや ケゅわカぺ ラぺ ロゲミぺ ンゲカぺ ユワぼゅよへ ゅヰよ ユヰヨシヱ ヱぺ ∩ユヰジヘルΕ ゅワヱグガゎや ギホ ソゅガセぺ ; Kam annaka lam tatabaina il al- na sakhsa al-sy ‘iri ‘al kas ratin m adafta ilaihi mina al-sif ti, wa l sakhsa haz al-fat al-t riqu ‘al m wasaftu laka min manzirihi al-jam li wa tal‘atihi al-ra`i‘atihi wa wajhuhu al-musyriqi al-wad `i. fahum l yataj wazuna al-ins fa h na yut lib nan bi`an usamm hum bi`asm `ihim. Wa lakin m za asna‘u wa an asyaddu al-n si daiqan bi`ibtik ri al-asm `i, l yat wi‘un aql al-da` li, wa l khay li al-kal li ‘al haz al-nahwi mina al-‘absi. Summa an min jihhatin ukhr akrahu an akht ra al-asm `a, li`ann akhsya an akht ra asm `un lah askh sun qad ittakhaz h li`anfusihim, au usammihim bih ab `uhum; Teks Sasaran: Nama-nama yang belum diketahui hingga sekarang ini adalah si penyair, padahal di halaman terdahulu sudah banyak kuceritakan tentang dirinya. Juga seorang pemuda berwajah tampan yang sedang mencurahkan isi hatinya kepada si penyair. Sayang sekali, aku tak bisa menemukan nama yang cocok untuk Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 keduanya, sesuai tabiat dan perilaku mereka. Apalagi, aku memang tidak berpengalaman atau ahli dalam memberikan nama pada orang lain. Selain itu memang ada ketakutan dalam diriku, bila nama-nama mereka sudah diadopsi oleh orang lain. Atau bisa pula terjadi, keduanya sudah memiliki nama oleh nenekmoyang mereka. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Sebagaimana ketidak mampuanmu dalam membayangkan sosok si penyair dengan sifat-sifatnya yang telah kugambarkan. Begitu juga dengan sosok anak muda yang telah kugambarkan pada kalian dengan parasnya yang tampan, penampilannya yang menarik, dan wajahnya yang berseri-seri. Mereka tidak melampaui batas kewajaran kala memintaku menamai mereka dengan nama-nama mereka. Tapi apa boleh buat aku adalah orang susah membuat nama, akalku yang lemah tidak mampu memenuhinya, begitu pula hayalanku yang buntu untuk mereka-rekanya. Di sisi lain aku tidak suka memilih nama, karena aku takut memilih nama-nama yang sudah digunakan orang untuk diri mereka, atau mereka sudah dinamai oleh ayah mereka dengan nama-nama tersebut. Hal ini merupakan suatu hal yang paling kubenci. Teks Sumber: ユカゅわョ ギヤよ ヴプ Ιヱ ∩ゲダョ ヴプ ゅヰをやギェぺ ノボゎ ユャ るダボャや ログワ ラぺ マゎほらルぺ ギボプ ラぺ ろッゲわプま ゅヨルまヱ ∩ュゅΑΕや ログワ ヴプ サゅレャや メヲボΑ ゅヨミ ゲダヨャ ケヱゅイョ ヱぺ ゅΒルゅらシま ヴプ ろバホヱ ゅヰルΕΙ ∩ゅΒルゅらシま ヴプ ろバホヱ ギホ るダボャや ゐやギェぺ ラヲムゎ ラヱギプ ∩モバヘャゅよ ヶワ ゅΒルゅらシま ラΕ モよ ∩メやヲワぺヱ ゆヲトカ ゅΒルゅらシま ヴプ ゅヰハヲホヱ Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Faqad anba`atuka an hazihi al-qissata lam taqa’ ahd suh f misra, wa l f biladin muttakhimin au muj wirin limisra kam yaq lu al-n su f hazihi al-ayy mi, wa innam iftarattu an tak na ahd su al-qissati qad waqa‘at f isb niya, l li`annah waqa‘at f isb niy b al-fi’li, fad na wuqu‘ih f isb niy khut bun wa ahw lun, bal li`anna isb niy hiya al- ardu al-lat tubn f h qus ru al-khay li wa al-lat wujidat f h tilka al- rab al-lat zakarah al-sy ‘iru al-mausyihu h na talaba il al-sahbi an tuhallila tayaj nih b al-hal . Min ajli haz kulluhu akrahu an usamm ahlu hazihi al-rabwati b asm `ihim, wa akhs binau‘in kh ssin an yasrifa ba’da al-n si hazihi al-asm `i. Teks Sasaran: Di awal cerita, aku telah mengatakan setegas-tegasnya bahwa kejadian ini bukan di Mesir, sekitar mesir atau negara tetangga Mesir. Tapi cerita ini terjadi di Spanyol. Itupun tidak sepenuhnya benar. Kupilh Spanyol hanya karena Spanyol sebuah negara yang mempunyai bukit-bukit indah dan istana-istana megah, agak mirip dengan gambaran bukit dan istana yang ada dalam ceritaku. Oleh karena itu aku sangat bingung memberikan nama pada mereka. Karena mereka bukan penduduk Mesir, agak sulit rasanya jika aku harus memberikan nama berbau Spanyol. Tapi baiklah, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan nama yang pantas untuk mereka. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Aku telah mengatakan bahwa cerita ini kejadiannya bukan di Mesir, juga bukan di negara-negara sekitar Mesir atau negara tetangga Mesir sebagaimana dikatakan orang belakangan ini. Hanya saja, aku menduga bahwa kejadian cerita ini terjadi di Spanyol, tetapi bukan karena kejadiannya benar-benar terjadi di Spanyol. Akan tetapi kupilih Spanyol karena di Spanyol terdapat bukit-bukit indah dan istana-istana khayalan seperti yang disebutkan penyair muwasyah, ketika para penyair meminta awan untuk memperindah mahkotanya dengan hiasan-hiasan. Oleh karena itu, aku kurang suka memberikan nama penduduk istana ini, dan aku takut dengan alasan khusus bahwa sebagian orang telah menggunakan nama-nama ini. Teks Sumber: リΒよヱ ユヰレΒよ ゅヨΒプ ラゅヨΑΗや ペをヱぺ やヲレョぽΑ ラぺ ヴヤハ ¬やゲボャや ヴル ギワゅハ やクみプ るヨカゅわヨャや キΚらャや ヴプ Ιヱ ゲダョ ヴプ るヨもゅホ ろジΒャ りヲよゲャや ログワ ラほよ ユヰジヘルぺ ヱぺ ∩リΒΒホゲセ Ιヱ ゅよゲハ Ιヱ リΒΑゲダョ やヲジΒャ ゅヰヤワぺ ラほよヱ ∩ゅヰャ りケヱゅイヨャや Faiz ‘ hadan al-qurra`u ‘al an yu`min ausiqu al- m ni f m bainahum wa baina anfusihim bi`anna hazihi al-rabwata laisat q `imatun f misra wa l f al-bil di al-mut khimati au al-mujawirati lah , wa bi`anna ahlah lais misriyy na wa l ‘araban wa l sarqiyy na, Teks Sasaran: Saat ini, hal yang paling kubenci, memberi nama pada penghuni istana. Karena mereka orang-orang kejam, bengis dan tak berprikemanusian. Lagi pula mereka bukan penduduk Mesir, jadai aku bingung mencari nama yang cocok buat mereka. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan Adaptasi るΒヘΒΒムゎ るヨィゲゎ Tarjamatun Taky fiyatun, yakni penerjemah dengan bebas menerjemahkan teks sumber メヱΕや ゾレャや Al-na şşu Al-`Awwalu. Sehingga Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Maka kubuat perjanjian dengan para pembaca agar benar-benar percaya baik sesama mereka ataupun antara mereka sendiri bahwa istana ini tidak terletak di Mesir, ataupun di sekitar Mesir atau negara tetangga Mesir. Dan penduduknya bukanlah orang Mesir, bukan orang Arab, dan tidak juga orang Timur. Teks Sumber: モミ ヴャま ンギワぺヱ ∩ラヱギΑゲΑ ゅョ ヴャま るダボャや ソゅガセぺ ょΒィぺ ラぺ ノΒトわシぺ ギボプ ウヨトΑヱ ヮΒプ ノヨトΑ ングャや キヲィヲャや リョ ヮヌェ ヮエレヨΑヱ ロゴΒヨΑ ゅヨシや ギェやヱ プ キヲィヲャや ラゅミ ラまヱ ∩ヮΒャま ヱぺ ヮΒプ ノヨトャや ペエわジΑ ゅゃΒセ ザΒャ ヮジヘル ヴ ヮΒャま ゥヲヨトャや . Fa qad astat ‘u an ajiba askh su al-qissati il m yur d na, wa ahd il kulli w hidin isman yumayyizuhu wa yamnahahu hazzahu mina al-wuj di al-laz yatma‘u f hi wayatmahu ilaihi, wa ink na al-wuj du f nafsihi laisa syai`an yastahiqqu al-tama‘a f hi awi al-tum ha ilaihi. Teks Sasaran: Kini saatnya aku mengabulkan permintaan pelaku cerita. Aku akan memberikan nama satu persatu pada mereka agar mereka bisa mengaktualisikan diri mereka pada kehidupan nyata. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan Adaptasi るΒヘΒΒムゎ るヨィゲゎ Tarjamatun Taky fiyatun, yakni penerjemah dengan bebas menerjemahkan teks sumber メヱΕや ゾレャや Al-na şşu Al-`Awwalu. Sehingga makna dan maksud yang ada pada teks sasaran や ゾレャや ゲカΓ Al-na şşu Al- Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Aku bisa saja memenuhi permintaaan tokoh cerita sesuai dengan apa yang mereka inginkan, aku menghadiahi setiap orang dengan sebuah nama untuk membuatnya berbeda dan memberikan eksistensi yang diinginkannya dan yang merupakan ambisinya. Meskipun sebenarnya eksistensi untuk dirinya bukanlah sesuatu yang layak untuk ditamakkan dan diambisikan. Teks Sumber: るヨΒホ リョ ヂビぺ リΒェ ょハやキぺ ヱぺ ゥゴョや ヴルぺ リヌゎ ラぺ マャ ヴピらレΑ ザΒャヱ リョ ゅハギよ ヮΒプ ろジャヱ ∩やゲムわらョ Ιヱ ゅもギわらョ やグワ ヴプ ゅルぺ ろジヤプ ∧キヲィヲャや サゅレャや . キヲィヲャや るヨΒホ ラヱゲムレΑ リΑグャや ¬やゲバゼャやヱ るヘシΚヘャや ゲんミぺ ゅョヱ ∩ゲセ ンぺ やゲセ ヮルヱゲΑヱ Wa laisa yanbag laka an tazunna ann amzahu au ud ‘ibu h na aguddu min q mati al-wuj di; falastu an f haz mubtadi`an wa l mubtakiran, wa lastu f hi bid‘an mina al-n si. Wa m aksaru al-fal sifati wa al- syu‘ar `i al-laz na yunkir na q mata al-wuj di wa yaraunahu syarran ai syarrin. Teks Sasaran: Jangan pembaca mengira aku hanya bercanda saat menyepelekan “nilai keberedaan”. Itu semua karena aku bukanlah pencipta manusia. Memang kebanyakan para filosof dan sastrawan itu tidak menghiraukan “nilai keberadaan”, mereka menganggap “nilai keberadaan” hal yang jahat dan egois. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan idiomatik るΒェΚトタま るヨィゲゎ Tarjamatun I ş il hiyatun, yakni penerjemah berusaha Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Kalian seharusnya tidak mengira bahwa aku sedang bercanda atau main- main tatkala menghiraukan nilai keberadaan. Aku bukanlah orang pertama, inovator, dan tidak pula mengada-ada. Sesungguhnya kebanyakan filosof dan penyair mengingkari nilai keberadaan dan menganggapnya sesuatu yang buruk. Teks Sumber: モらホ ろゎゅョ ¬やヲェ ラぺ ヲャ りゲョ ゲΒビ ヴレヨゎ ¬Κバャや ゅよぺ ラや ノらトャゅよ ゲミグゎ ろルぺヱ ハ ろゎゅョ ゅヰルぺ ヲャ ヱぺ ギャヲャや ゅヰィヱコ ウレヨゎ ラぺ メヱΕや ゅヰレよΙ ゅヰゎキΙヱ ょボ . ンゲΑ ラゅミ ∩ラヱゲΒんミ るヘシΚプ ヮヤらホ リョヱ ∩¬Κバャや ゅよぺ ラぺ マャグミ ゲミグゎ ろルぺヱ ∩ュコゅエャや モホゅバャや モィゲャや ゅヰΒレイΑ ラぺ ヴピらレΑ Ι るΑゅレィ モジレャや ヮジヘレよ リニ ギホヱ るΑゅレイャや ログワ ヴプ ヅケヲわΑ ユャヱ ∩ユをΗや やグワ フゲわボΑ ユヤプ ∩ュゴエャやヱ モボバャや . Wa anta tazkuru b al-tabi‘i an ab al-‘il `i tamann gaira marratin lau anna haw `a m tat qabla an tamnaha zaujah al-wal da au lau annah m tat ‘aqiba wil datih li`ibnih al-auwali. Wa anta tazkuru kazalika anna ab al-‘il `i, wa min qablihi fal sifatu kas r na, k na yar al-nasla jin yatun l yanbaq an yajniyah al-rajulu al-‘ qilu al-h zimu, wa qad zanna binafsihi al-‘aqlu wa al-hajmu, falam yaqtarif haz al-isma, wa lam yatawarrat f hazihi al-jin yati. Teks Sasaran: Pembaca tentu ingat Abu al-Illa. Tidak hanya sekali saja, ia mereka-reka tentang kematian Ibu Hawa. Suatu kali, ia berkata bahwa Ibu Hawa meninggal saat belum memberikan keturunan pada suaminya. Pada kesempatan lain, ia berkata Ibu Hawa meninggal ketika melahirkan anak pertama. Bahkan, Abu al-illa dan sejumlah filosof sebelum dirinya berpendapat seorang ibu yang melahirkan seorang anak jahat bukan berarti ibunya telah melakukan kejahatan. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Kamu tentu ingat Abu al-Illa yang yang sering berangan-angan andaikan saja Hawa meninggal dunia sebelum memberikan anak pada suaminya atau karena melahirkan anak pertamanya. Bahkan, Abu al-Illa dan sejumlah filosof sebelum dirinya berpendapat bahwa keturunan itu merupakan dosa yang tidak layak dilakukan oleh orang yang berakal dan bijak. Demikianlah prasangka Abu al-Illa, sehingga ia tidak pernah melakukan kesalahan di atas. Teks Sumber: ゅヨャ ∩ユヰΒヤハ ヴゎケヲゼョヱ ユヰャ ヴエダル やヲヤらホヱ るダボャや ソゅガセぺ ヴャ ノヨシ ヲャヱ ヴプ ゥゅエャΗや やグヰよ ヴヤハ やヲヤボをぺ ゅヨャヱ ∩ヮΒャま やヲエヨデ ゅヨャヱ キヲィヲャや ヴプ やヲバヨデ ¬ゅヨシぺ サゅレャや リョ ユワゲΒピャ ラぺ ゅヨミ ∩ゅヰよ ラヲプゲバΑ ¬ゅヨシぺ ユヰャ ラヲムゎ ラぺ ゅヰよ ラヲプゲバΑ . ヮルま メゅホ リΒェ ラゅジルΗ ブΑゲバゎ ほトカぺ ギホ ザΒヤデゅトシケぺ リムャヱ ペデゅル ラやヲΒェ . ャヱ ペヨェぺ ラやヲΒェ ヮルま メゅボャ ゆやヲダャや ヴャま ペプヱ ギホ ヲ . ザΒャヱ りゅΒエヤャ ヮらェヱ ヮΒャま ヮェヲヨデヱ キヲィヲャや ヴプ ヮバヨデ リョ ヮボヨェ ヴヤハ メキぺ . Wa lau sami‘a l asykh su al-qissati wa qabal nush lahum wa masywarat ‘alaihim, lam tama‘ f al-wuj di wa lam tamah ilaihi, wa lam asqal ‘alaiya bihaz al-ilh hi f an tak na lahum asm `un ya’rif na bih , kam anna ligairihim mina al-n si asm `un ya’rif na bih . Wa lakinna arist til s qad akhta`a ta‘ar fu li`ins na h na q la innahu hayaw nu n tiqun. Wa lau qad wafaqa il al-saw bi laq la innahu hayaw nu ahmaqun. Wa laisa adla ‘al hamqihi min tam‘ihi f al-wuj di wa al-tum hihi ilaihi wa hubbuhu lilh yati. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Teks Sasaran: Aku mendengarkan keluhan para pelaku cerita dengan seksama. Mereka menerima nasehat dan ideku. Mereka takkan lagi mempermasalahkan tentang “nilai keberadaan”. Justru, mereka mendesakku untuk segera memberi tahu tentang nama-nama yang telah kutetapkan. Aritoteles telah melakukan suatu kesalahan ketika berkata bahwa manusia adalah hewan yang berbicara. Kupikir, paling tepat julukan manusia adalah hewan yang bodoh. Kebodohannya terletak pada ketamakan akan “nilai keberadaan” dan “cinta kehidupan duniawi”. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Jikalau para tokoh ceritaku mendengar dan menerima nasehat yang kusampaikan kepada mereka, mereka pasti tidak akan berambisi untuk eksis dan tidak mendesakku terus-menerus untuk memberi nama bagi mereka, seperti halnya orang lain memiliki nama. Akan tetapi Aristoteles telah salah mendefenisikan manusia sebagai makhluk yang berpikir. Jika saja dia diberi inspirasi yang benar dia akan berkata bahwa manusia adalah hewan yang bodoh. Hal yang paling menunjukkan kebodohannya adalah ambisinya untuk eksis dan cintanya pada kehidupan. Teks Sumber: やヲよほプ ペヨエャや リョ リムヨョ ナェ ユヌハぺ やヲプヲわシや ギホ ソゅガセΕや ¬Ιぽワ ュやキ ゅョヱ ゅョほプ ∩ゅヨΒバル ヴわヘャや ユジレャヱ ∩ゅらビやケ ゲハゅゼャや ユジレヤプ ∩¬ゅヨシぺ ユヰャ ラヲムゎ ラぺ Ιま ゅレイシ ヮジヘレャ ログガゎや ングャや ポやク るらわムョ ヴプ ロゅボヤル ラぺ ヴャま ヮわΒヨジゎ めィゲレヤプ ロヲよぺ モΒヤャや ゲカへ グレョ . Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Wa m d ma ha`ul `i asykh si gad istauf a’zamu hazzin mumkinin mina al-hamqi fa`ab ill an tak na lahum asm `un, falnusammi al-sy ‘iru r giban, walnusammi al-fat na‘ man, fa`amma ab hu falnurji`u tasmiyatahu il an nalq hu f maktabati z ka al-laz ittkhazahu linafsihi sajnan munzu akhiri al-laili. Teks Sasaran: Para pelaku ceritaku sangat bergembira karena mereka telah memiliki nama seperti yang diinginkan. Si penyair, kuberi nama Ragib. Pemuda ganteng itu Naim. Nama ayahnya Rauf. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan Adaptasi るΒヘΒΒムゎ るヨィゲゎ Tarjamatun Taky fiyatun, yakni penerjemah dengan bebas menerjemahkan teks sumber メヱΕや ゾレャや Al-na şşu Al-`Awwalu. Sehingga makna dan maksud yang ada pada teks sasaran ゲカΓや ゾレャや Al-na şşu Al- à kharu kurang sesuai dengan apa yang ada pada teks sumber メヱΕや ゾレャや Al- na şşu Al-`Awwalu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Selama para tokoh cerita di atas dipenuhi dengan kebodohan, mereka pasti enggan dan menolak jika mereka tidak diberi nama. Itulah sebabnya kita namai penyair dengan Ragib, anak muda dengan Naim, dan nama ayahnya kita tunda sampai kita menjumpainya di perpustakaannya, di mana dia sedang mengurung diri di dalamnya sampai di penghujung malam. Teks Sumber: マエツャや ヮレハ ろムシ リΒェ ゲハゅゼヤャ ヴわヘャや メゅホ : Q la al-fat lilsy ‘iru h na sakata ‘anhu al-dahaku: Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Teks Sasaran: Kini kita kembali ke pokok cerita. Anak muda bernama Naim itu telah mencurahkan semua persoalan dan permasalahan yang dihadapinya kepada penyair Ragib. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan Adaptasi るΒヘΒΒムゎ るヨィゲゎ Tarjamatun Taky fiyatun, yakni penerjemah dengan bebas menerjemahkan teks sumber メヱΕや ゾレャや Al-na şşu Al-`Awwalu. Sehingga makna dan maksud yang ada pada teks sasaran ゲカΓや ゾレャや Al-na şşu Al- à kharu kurang sesuai dengan apa yang ada pada teks sumber メヱΕや ゾレャや Al- na şşu Al-`Awwalu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Pemuda itu berkata pada penyair tatkala tawanya terhenti. Teks Sumber: ∩モΒヤャや モらボΑ ラぺ モらホ ゲヘジャや ろバョコぺ ギボプ ∩マハキヱΕ マレハ ゑエよぺ ろレミ ギホ ノヨシほプ ∩マΒャま ゅヰΒプ ヲヤカぺ ヴわャや りヲヤエャや れゅハゅジャや ログワ ュゲェぺ ラぺ ヴヤハ ゴΑゴハヱ ブもやゲデ リョ ヴヤハ ゾボル ゅョヱ ∩モΒヨイャや ノもやゲャや ポゲバセ リョ ヴルギゼレゎ ゅョ Εや ゅワケキやヲルヱ ケゅらカ . Qqad kuntu abhasu ‘anka li`uwaddi‘uka, faqad azma’tu al-safara qabla an yuqabila al-laila, wa ‘az zun ‘al an ahrama hazihi al-s ‘ ti al-hilwati al-lat akhl f h ilaika, fa`asma‘u m tunsyidun min syi’rika al-r `i‘i al- jam li, wa m naqassu ‘al min tar `ifi al-akhb ri wa naw diruh . Teks Sasaran: “Aku telah mengungkapkan semua permasalahanku padamu. Kuharap engkau mau merahasiakannaya. Aku bertekad akan pergi dari sini sebelum malam tiba. Rasanya aku tak ingin kehilangan saat-saat indah bersamamu, saat aku Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 dengan khusuk mendengarkan syair dendangmu dan berbagai cerita yang kau kisahkan kepadaku,” kata Naim kepada Ragib. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: “Aku telah lama mencarimu, agar aku bisa meninggalkan pesan. Aku telah bertekat untuk pergi sebelum malam tiba. Aku tidak bisa melupakan saat-saat indah seperti ini yang kulewati bersamamu, maka perdengarkanlah kepadaku dendang syair-syairmu yang indah dan mengagumkan, serta cerita-cerita yang belum kau sampaikan padaku. Teks Sumber: ゲハゅゼャや メゅホ : ヮよ ゅレゃらレゎ ユャ ングャやゲヘジャや やグワ ユΒプヱ ∨ュヲΒャや グレョ ゲプ ゅジヨャ マルまヱ ラぺ れキヲバゎ ヴわャや れゅョギボヨャや ログワ ヮΑギΑ リΒよ ゲダボャや ュギボΑ ユャヱ ∩ヮャ ゅレゃΒヰゎ ユャヱ ∨メやヲデ ュゅΑほよ ポゲヘシ ペらジゎ Q la al-sy ‘iru: wa innaka limus firun munzu al-yaumi? Wa f ma haz al-safari al-laz lam tanbi`n bihi wa lam tuhaiyi`n lahu, wa lam tuhaiyi`n lahu, wa lam yuqaddim al-qasra baina yadaihi hazihi al- muqaddim ti al-lat ta‘auwadat an tasbaqa safaruka bi`aiy min tiw lin? Teks Sasaran: Ragib diam. Ia lalu memandang dengan wajah heran kepada naim. “Bukankah engkau telah bepergian hari ini. Mengapa engkau ingin pergi dari sini tanpa ingin diketahui oleh siapapun? Ada masalah apa hinga kau memutuskan pergi dari sini untuk beberapa hari lamanya?” tanya Ragib dengan pandangan masih tetap tertuju kepada Naim. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Penyair berkata: “Bukankah kau sudah pergi seharian ini? Untuk apa lagi perjalannanmu ini hingga kau tidak memberitahu kami dan kami belum mempersiapkan segala sesuatunya untuk kepergianmu? Bahkan istana belum mempersiapkan segala kebutuhanmu sebagaimana biasanya? Padahal engkau akan menjalani hari-hari yang panjang? Teks Sumber: りゲョ るΑゲガシ ヴヘガΑヱ マエツャや ブヤムわΑ ヲワヱ ユΒバル メゅホ : ゅΑ フゅシほヨャや ゅヰルみプ ンギΒシ りゅシほヨャや ゅヰルま ろヨヤニぺヱ ∩¬ゅヨジャや ろらツビヱ チケΙや ろャゴャコ ギボャ ギジプヱ ゅΒルギャや めセ モミ ゲダボャや りゅΒェ ヴプ . Q la na‘ mu wa huwa yatakallifu al-dahaka wa yakhf sakhriyata marratun: fainnah al-ma`s tu y said Laqad zulzilatu al-arda wa gadibat al-sam `u, wa azlamatu al-duny wa fasada f hay ti al-qasri kulla syai`in. Teks Sasaran: “Ini sangat tragis, Tuan Ragib Tragis sekali. Bumi terguncang dahsyat dan langit marah, dunia gelap gulita meruntuhkan dan merusak semua kehidupan di istana,” suara Naim terdengar sedih. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Naim menjawab sambil pura-pura tertawa untuk menyembunyikan raut kesedihannya: “Kejadian ini sangat disesalkan dan tragis Bumi telah terguncang, langit marah, dunia gelap, dan merusak semua kehidupan di dalam istana. Teks Sumber: ゲハゅゼャや メゅホ : ∨ポやク ゅョヱ Q la al-sy ‘iru: wa m z ka? Teks Sasaran: “Masalah apa itu?” Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: “Ada apa sebenarnya?” Teks Sumber: ユΒバル メゅホ : ラヲボらわジΑ ユヰルま モホ ヱぺ ∩ゆゅらゼャや ラヲジレΑ ォヲΒゼャや ラぺ ポやク ウΒらΑ ゅョヱ ∩るタゲプ リョ ヮよゅエタΕ ウΒわΑ ゅヨよ ラヱゲをほわジΑヱ ∩ユヰジヘルΕ ゆゅらゼャや キヱギエャや コヱゅイゎ リョ ユヰャ . ∩ユヰタゅガセほよ モダわΑ リΒェ ゅピゃシ マャク ラヱゲΑ サゅレャや リョ ユワゲΒピよ モダわΑ リΒェ ゅョやゲェ ヮルヱゲΑヱ . Q la na‘ mu: z ka anna al-syuy kha yans na al-syub ba, au qul innahum yastabq na al-syub ba li`anfusihim, wa yasta`sir na bim yat hu li`ash bihi min fursatin, wa m yubaiyihu lahum min taj wazi al-hud di. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Yarauna zalika sa`igan h na yattasilu bi`asykh sihim, wa yaraunahu hir man h na yattasilu bigairihim mina al-n si. Teks Sasaran: “Masalah dimana para orang tua telah menekan anak-anak untuk kesenangan mereka atau katakanlah di mana orang tua telah menekan anak-anak untuk kepentingan pribadi mereka. Mereka seenaknya mengatur seluruh waktu anak. ini benar-benar keterlaluan dan kelewatan batas. Mereka egois, tak pernah memikirkan kepentingan dan kesenangan seorang anak,” kekesalan tampak di wajah Naim ketika mengucapkan kata-kata ini. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Naim berkata: “Orang tua itu cenderung lupa pada anak-anaknya, atau katakan saja orang tua itu suka menjadikan masa muda untuk diri mereka sendiri. Mereka ingin menguasai kesempatan hidup anak-anak mereka dan melampaui batas dalam mengatur anak-anak mereka. Orangtua cenderung mengkuasai sesuatu jika hal itu terkait dengan diri mereka sendiri, dan menganggapnya sebagai kesalahan jika terkuasai dengan selain mereka.” Teks Sumber: ゲハゅゼャや メゅホ : プぺ ユャ ヴルみプ ラΓや ヴャま マレハ ユヰ . Q la al-sy ‘iru: fainn lam afham ‘anka il al- na. Teks Sasaran: “Aku tak pernah bisa memahami dirimu dan keinginanmu sampai detik ini,” Ragib masih digelayuti keheranan. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan idiomatik ま るΒェΚトタ るヨィゲゎ Tarjamatun I ş il hiyatun, yakni penerjemah berusaha mereproduksi pesan dalam teks BSu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak didapati pada versi aslinya Arab. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Penyair berkata: “Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan sampai saat ini.” Teks Sumber: ユΒバル メゅホ : ダボャや ヴプ ゐギェ ギホ ラぺ マセ ゲΒビ リョ れケギホ ギホ マレムャヱ ゲ ゅヨミ ∩¬ゅエΒヘャや ヮわレィヱ ∩¬ゅらヤピャや ログワ ヮわボΑギェ ヴプ ヴよぺ ペヤゎ ユャ ろルほプ ∧ゐギェ ロゲワコ リΒよ Κボレわョ ∩ヴエツャや ノヘゎゲΑ ラぺ モらホ ュヲΑ モミ ヴプ ロゅボヤゎ ラぺ れキヲバゎ ヴわェ ∩¬ゅダボわシΙやヱ メやぽジャやヱ ヴヰレャやヱ ゲョΕゅよ ヮΒルゅわジよ ヴヤハ ゅエヤョ ∩ロゲイセヱ ラぺ ヴプ ヮΒヤハ ろルぺ れキギゼゎヱ ヮルヲムシヱ ヮわミゲェヱ ヮェゅエャまヱ ヮΒバシ ロギヰィぺ やクま ヮジヘル ウΑゲΑ ヴャま ゅバョ ゅヨわヤらホぺ ∩¬ゅレバャや やグワ リョ ろルぺ マエΑゲΑヱ ヮΒルゅわジよ ウΑゲΑヱ ヴエツャや ゲもゅシ ゅヨわボヘルほプ ∩るボΑギエャや ペシやヲィ リョ ロゲΒビ ヴャま ヱぺ ペシヲイャや やグワ ゑΑギエャや リョ ラゅらエゎ ゅヨΒプ . リハ ヴよぺ ブヤガゎ れゲムルぺ ギホ マルぺ ヴプ マセΙヱ ヮΒヤハ ユヰョゲミぺヱ ヮよ サゅレャや ゾカぺ リハ ヮよゅイェやヱ ∩ロギハヲョ . マセ Ιヱ ヴプ マルぺ リョ ろプゲバプ マャク リハ ろャほシ ギホ ゅプやゲデぺ ヮもゅらルぺ . Q la na‘ mu: wa lakinnaka qad qudirat min gairi syakkin an qad hadasa f al-qasri hadasun; fa`anta lam talqi ab f had qatihi hazihi al-galib `i, wa jannatuhu al-faih `i, kam ta‘ dat an talq hu f kulli yaumin qabla an yartafi‘u al-duh , mutanaqqilan baina zahrihi wa syajarihi, mulihhan ‘al bust n hi b al-amri wa al-nahyi wa al-su`ali wa al-istiqs `i, hatt iz ajhadahu sa’yuhu wa ilh hahu wa harakatuhu wa sukunuhu wa tasyaddadta anta ‘alaihi f anna yurr ha nafsahu wa yur hu bust n hi wa Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 yur huka anta min haz al-‘in `i, aqbaltum ma‘an il haz al-jausaqi au il gairihi min jaw siqi al-had qati, fa`anfaqatum s `ira al-duh f m tuhibb ni mina al-had si. Wa l syakka f annaka qad ankarta takhlifu ab ‘an mau‘idihi, wa ahj bihi ‘an akhsa al-n si bihi wa akramahum ‘alaihi. Wa l syakka f annaka qad sa`alta ‘an zalika fa‘arafta min anb `ihi atr fan. Teks Sasaran: “Tapi aku yakin, engakau megetahui telah terjadi sesuatu di istana ini. Bukankah pagi ini engkau tak melihat ayahku berada di kebunnya yang luas dan di tamannya yang asri, seperti biasa terlihat setiap harinya. Hari ini ayahku tak mengawasi tukan kebun dan menyuruhnya untuk memindahkan pot-pot bunga hingga rapi. Biasanya, aku melihat engakau menghampirinya seraya menyuruh dia istirahat dan menghirup udara segar. Sepanjang siang kalian berdua sibuk membicarakan hal-hal menyenangkan. Aku yakin, sebenarnya engkau juga tidak menyukai perilaku ayahku. Sebab ia sering ingkar janji. Pilih-pilih dalam bergaul. Aku juga yakin engakau telah mengetahui permasalahan antara aku dan ayahku,” urai Naim panjang lebar dengan wajah serius. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: “Tak kuragukan lagi bahwa kau sudah mengetahui bahwa telah terjadi sesuatu di istana ini. Engkau tidak menemui ayahku di kebunnya yang luas dan tamannya yang asri, seperti biasanya engkau menemuinya setiap hari sebelum waktu duha menyingsing. Di taman itu, ia akan berpidah dari bebungaan ke pepohonan dan sambil memperhatikan tukang-tukang kebunnya dengan memberikan perintah, larangan, pertanyaan, dan ketika dia sudah lelah dengan pertanyaan-pertanyaannya dan pekerjaannya, gerakan-gerakannya, dan diamnya. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Engkau akan menyuruhnya beristirahat dan mengisitirahatkan para tukang kebunnya. Kemudia, kalian berdua akan datang ke salah satu gedung yang terdapat di taman ini. Dan menghabiskan waktu sepanjang duha itu dengan memperbincangkan hal-hal yang kalian senangi. Kamu pasti memungkiri keterlambatan ayahku datang ke sini dan penyendiriannya dari orang-orang khusus atau orang-orang terhormat. Tidak diragukan lagi kamu sudah bertanya- bertanya tentang hal itu dan mengetahui sedikit tentang kabar ini Teks Sumber: ゲハゅゼャや メゅホ : ぺヱ ∩ヮらわムョ ヴプ ょイわエョ ヮルぺ Ιま フゲハぺ ユャ ラぺ ょヤデ ヮル ラやケギイャや リΒよ サゅレャや ょイわエΑ ラぺ ヴレニゅビ ギホヱ ∩ろヤらホぺ ヴわョ ヮΒャま ヮィヱぺ ヴャま メゅヨイャや ゅルヲハギΑヱ ∩ユΒジレャや ゆグバΑヱ ヲイャや ヲヘダΑ リΒェ フヲボジャや ろエゎヱ ゲャや るボΑギエャや ログワ ヴプ ヮよ ノわヨわジル ラぺ や ゅヨルまヱ ヮΒャま ノシぺ ユヤプ ∧りケキゅレャや るバも メヲトゎ ヱぺ ゲダボゎ るハゅシ ギバよ ヮΒャま ヴホケぺ ラぺ ギΑケぺ ろレミヱ ∧ゲヰレャや ヴャま ろΒバシ . Q la al-sy ‘iru: lam a’rif ill annahu muhtajibun f maktabihi, wa annahu talaba an uwajjiha ilaihi mat aqbalta, wa qad g zann an yahtajiba al-n sa baina al-judr ni wa tahta al-suq fi h na yasf al-jauwu wa yu’zibu al-nas mu, wa yad‘ n al-jam lu il an nastamta‘u bihi f hazihi al-had qati al-ra`i‘ati al-n dirati; falam as‘a ilaihi wa inm sa‘ tu il al-nahri; wa kuntu ur du an arq ilaihi ba’da s ‘atin taqsiru au tatwilu. Teks Sasaran: Ragib tercenung sesaat. Ia seperti sedang mencerna rangkaian kata-kata yang baru saja diucapkan Naim itu. “Aku tidak tahu apa-apa kecuali ayahmu mengurung diri di perpustakaan. Dan, ayahmu memintaku untuk menemuinya jika melihatmu. Aku benci melihat orang mengurung diri di antara dinding-dinding dan tembok-tembok tinggi ketika cuaca segar begini. Kesejukan cuaca ini memanggil kita untuk menikmatinya. Makanya aku pergi ke sungai dulu untuk menghirup udara segar dan belum Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 menemui ayahmu. Mungkin sebentar lagi aku akan menemui dan menemanyi mengobrol,” ujar Ragib kemudian. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Penyair berkata: “Aku tidak tahu apa-apa kecuali ayahmu mengurung diri di perpustakaannya, dan memintaku untuk segera menemuinya setibanya aku di sini. Aku benci melihat orang yang mengurung diri di antara tembok-tembok tinggi dan di bawah atap-atap ketika cuaca yang segar dan angin bertiup sepoi- sepoi begini memanggil kita untuk menikmati suasana di kebun dan jarang terjadi. Aku belum pergi menemuinya malah aku pergi ke sungai. Aku akan naik ke sana lebih kurang satu jam lagi.” Teks Sumber: ユΒバル メゅホ : ヴプ ヲヰプ ∧モバプゅプ ラΓや ヮΒャま ヴホゲゎ ラぺ ろバトわシや ラみプ Ιゅボを ゅョヲヨワ ヮレハ キギらΑヱ ヮわャゴハ ヴヤジΑヱ ヮゎギェヱ ザルぽΑ リョ ヴャま るィゅェ . ゅョヱ モΒタΕや モらボΑ リΒェ ゲプゅシほジプ ∩モダわゎヱ モダわわシ ログワ ヮわャゅェ ラぺ Ιま リニぺ . ヲホ ュゅΑぺ ギバよ ヴレバらわΒジプ ュヲΒャや ンギェヱ ゲプゅシぺ リャ ヴレムャヱ ユャヱ ケやギャや ユヰよ ろらル ュ ゆケぺ ゅヰΒプ ユヰャ ペらΑ . りゅシほヨャや ゅヰルま ∩ンギΒシゅΑ りゅシほヨャや ゅヰルま モボプ ろゃセ ラまヱ モボバャや ヅΚわカやヱ ラヲレイャや ヮルま . Q la na‘ mu: fa`in istata’ta an tarq ilaihi al- na fa`af‘alu; fahuwa f h jjatin il min yu`annasu wahdatahu wa yusl ‘uzlatahu wa yubaddidu ‘anhu hum man siq lan. Wa m azunnu ill an h latahu hazihi satattasilu wa tattasilu, fasa`us firu h na yaqbalu al-as la. Wa lakinn lan us fira wahd al-yauma fasayattabi‘un ba’da aiy min qaumun nabata bihim al- Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 d ra wa lam yabqa lahum f h arba. Innah al-ma`s tu y said , innah al-ma`s ta Wa in syi`ta faqul innah al-jun na wa ikhtil ta al-‘aqli. Teks Sasaran: “Jika engakau ada waktu menemuinya sekarang maka lakukanlah. Ayah sedang membutuhkan orang yang mau menemani kesendiriannya dan bisa menghibur kesedihannya. Ia juga memerlukan orang yang bisa menghilangkan kemarahan dan kejengkelannya. Keadaan seperti ini akan berlangsung lama karena nanti sore aku akan pergi jauh meninggalkan istana. Kepergianku hari ini tidak sendirian, tapi bersama para petani yang tak memiliki rumah untuk berteduh dan tak memiliki tujuan hidup. Ini sangat tragis Amat tragis Jika engkau bisa, katakan pada ayah bahwa ia telah gila” suara Naim seperti bergetar. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif や るΒャゅダゎ るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Naim berkata: “Jika engkau bisa menemuinya sekarang, lakukanlah Ayah sedang membutuhkan orang yang bisa menemani kesendiriannya, menghiburnya, dan mengurangi beban kesedihannya. Aku memperkirakan bahwa keadaan seperti ini akan terus berlangsung. Aku akan pergi nanti sore. Akan tetapi kepergianku hari ini tidak sendirian, tapi bersama para petani yang tak memiliki tujuan hidup. Ini sangat tragis Tuan Ragib Amat tragis Jika engkau mau, engkau bisa katakan pada ayah bahwa ini benar-benar gila dan pikiran yang kacau” Teks Sumber: るハゅヨィ ゅヰよ ペヤハ ギホ るΒらワク るヤジヤジよ ゅヰもゅレをぺ ヴプ ゑらバΑ ラゅミ るヌエャ ろムシ ユを ∩ンゲカぺ りケゅイΒシ ヮジヘレャ モバセぺヱ りケゅイΒシ ゲハゅゼャや ヴャま ュギホ ユを ∩ウΒゎゅヘヨャや リョ Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Summa sakata lahzatan k na ya’basu f asn `ih bisilsilatin zahabiyatin qad ‘alaqa biha jam ‘atu mina al-maf t hi, summa qaddama il al-sy ‘iri s j ratan wa asy‘ala linafshi s j ratan ukhr , wa ram al-nahra binazaratin f h kas run mina al-sukhti wa al-gadabi, wa arsala f al- jauwi tanaffusan k na yur du an yak na ‘am qan ba‘idan. Teks Sasaran: Naim terdiam sejenak, seakan-akan rantai emas telah membelenggu pikirannya. Tak lama kemudian pemuda ini menyodorkan rokok pada pada Ragib, lalu menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Pemuda ini memendang jauh ke sungai dengan kemarahan dan kejengkelan luar biasa. Menghembuskan nafas berat seakan ingin mengeluarkan semua beban yang menghimpit dadanya. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Naim diam sesaat sambil memain-mainkan rantai emas yang dihiasi kunci- kunci. Kemudian dia menawarkan rokok kepada penyair sambil menyalakan rokoknya sendiri. Dia melepaskan pandangannya ke sungai dengan penuh kejengkelan dan kemarahan serta menghembuskan nafasnya dalam-dalam ke udara. Teks Sumber: るΑゲガシヱ ペレェ リョヲヤガΑ Ι むキゅワ れヲタ ヴプ メゅホ ユを : ろレミ ギボプ マャク ノョヱ ゅヨΒヤェ ゅΒルほわジョ ラΓや ヴャま ヴよぺ ンケぺ . Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Summa q la f sautin h di`in l yakhl min hunqin wa sukhriyyatin: wa ma‘a zalika faqad kanat ar ab il al- na musta`niyan hal man. Teks Sasaran: “Dengan kepergianku, aku ingin melihat ayah apakah ia bisa bersabar dan bermurah hati untuk anaknya,” kata Naim sambil memandang asap rokok yang melingkar dan berkelok-kelok di udara. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan bebas るヨィゲゎ りゲェ Tarjamatun Hurratun, yakni penerjemah mengutamakan isi dan mengabarkan bentuk teks BSu. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Naim berkata dengan suara yang pelan tapi menyiratkan kemarahan dan ejekan: “Meskipun begitu, aku telah lama melihat ayah sebagai orang yang pemurah dan penyabar, sampai sekarang.” Teks Sumber: ゲハゅゼャや メゅホ : チゲバョヱ ∩ギΑゲゎ ゅヨハ ゲョΕや ゲカや ヴャ ろルぺ ウダヘョぺ ∨コゅピャΕや ログワ リハ ろルぺ Q la al-sy ‘iru: Amufasihhu anta l akhiru al-amri ‘amm tur du, wa mu’radu anta ‘an hazihi al-g zi? Teks Sasaran: Ragib berpikir sesaat, lalu berkata, “Apakah engkau bersedia menjelaskan maksud kata-katamu dan menjawab teka-teki yang mengusik pikiranku saat ini?” Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan idiomatik るΒェΚトタま るヨィゲゎ Tarjamatun I ş il hiyatun, yakni penerjemah berusaha mereproduksi pesan dalam teks BSu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak didapati pada versi aslinya Arab. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Ragib berkata: “Apakah kau bersedia menjelaskan kepadaku maksud kata- kata yang kau utarakan dan menjawab teka-teki ini?” Teks Sumber: ょカゅタ れヲタ ヴプ ヴわヘャや メゅホ : ギホ ヶよぺ ラぺ ユヤハみプ ∨ マャ ウダプぺ ラぺ ギΑゲゎ ゲダボャや リョ ヶルキゲデ . ユャ ラまヱ ンギェヱ ヶルキゲトΑ ユャ ヮルぺ ユヤハみプ やグワ マヘムΑ リΑゲカへ ゅョヲホ ヴバョ キゲデ ゅヨルまヱ , ∨ろΒッケぺ ∨ ろヨヰプぺ Q la al-fat f sautin s khibin: tur du afsaha laka? Fa`i’lam anna ab qad taradan mina al-qasri. Wa in lam yakfika haz fa`i’lam annahu lam yatrudn wahd wa innam tarada ma‘ qauman akhar na, afahimta? Aradaita? Teks Sasaran: “Engaku ingin aku menjelaskan semuanya? Ketahuilah, ayah telah mengusirku dari istananya yang megah ini. Bukan hanya aku yang ia usir, tapi juga penduduk miskin itu. Apakah sekarang, engkau sudah cukup jelas dan mengerti?” Naim seperti berteriak kesal. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan idiomatik るΒェΚトタま るヨィゲゎ Tarjamatun I ş il hiyatun, yakni penerjemah berusaha mereproduksi pesan dalam teks BSu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak didapati pada versi aslinya Arab. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Pemuda itu berkata dengan suara keras: “Engaku ingin aku menjelaskannya? Ketahuilah bahwa ayahku telah mengusirku dari istana ini. Belum jelas juga bagimu? Ketahuilah ia tidak hanya mengusirku sendirian, tapi juga penduduk yang lain. Apakah engkau sudah mengerti? Apakah kau menyetujui perbuatannya?” Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Teks Sumber: ゲハゅゼャや メゅホ : ヴャま Κヰィ れキキコぺ ゅヨルまヱ ∩めセ リハ チケぺ ユャヱ ゅゃΒセ ユヰプぺ ユャ りゲΒェ ヴャま りゲΒェヱ ∩モヰィ . ラゅミ ユΒプヱ ∨ゲダボャや リハ ポヲよぺ ポゅダホぺ ブΒムプ ギイΑ ヮルぺ ユヤバゎ マルぺ ノョ ∩ギィ ヮルぺ ヴヤハ やグワ ロゲョぺ ろΒボヤゎ ブΒミヱ ∨¬ゅダホΗや やグワ リョ ラぺヱ ∩ヴッゲΒャ Ιま テガジΑ Ι ヮルぺヱ ∩るハゅシ ギバよ メゴヰΒャ ラΓや ゲΒジバャや ∨キゅィ ュぺ ヲワ メコゅワぺ やヲレΒらわΑ ラぺ ロぼゅトヤカ ヮΒャま ノヨわジΑ リΒェ Q la al-sy ‘iru: lam afham syai`an wa lam arda ‘an syai`in, wa innam azdadtu jahlan il jahlin, wa h ratan il h ratin. Fakaifa aqs ka ab ka ‘ani al-qasri? Wa f ma k na haz al-iqs `i? wa kaifa talaqqaita amruhu haz ‘al annahu jiddin, ma‘a annka ta’lamu annahu yajidu al- na liyazhalu ba’da s ‘atin, wa annahu l yaskhatu ill liyard , wa anna mina al-‘as ri h na yastami‘u ilaihi kh t `ahu an yatabaiyan ah zala huwa am j dda? Teks Sasaran: Dahi Ragib berkenyit mendengar kata-kata itu. Ia seperti tak yakin dengan kata-kata Naimyang baru saj didengarnya. “Aku tak mengerti maksudmu, bahkan tambah bingung. Bagaimana bisa ayahmu mengusirmu dari sini? Mungkin dia hanya bercanda saja. Bagaimana engkau bisa yakin ayahmu bersungguh-sungguh mengusirmu? Padahal engkau lihat sendiri, ayahmu saat ini menyendiri berjam-jam hanya karena memikirkanmu. Menurutku, ia tidak benar-benar marah padamu. Kemarahan itu hanya ungkapan kasih sayang orangtua pada anaknya. Harusnya engakau bisa membedakan antara bercanda dan sungguh-sungguh,” kata Ragib dengan mimik serius. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan idiomatik るΒェΚトタま るヨィゲゎ Tarjamatun I ş il hiyatun, yakni penerjemah berusaha mereproduksi pesan dalam teks BSu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik yang tidak didapati pada versi aslinya Arab. Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009 Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: “Aku tak mengerti apa-apa dan tidak tahu apa yang kusetujui. Bahkan, aku semakin tidak tahu dan semakin binging dan sangat bingung. Bagaimana mungkin ayahmu mengusirmu dari istana? Atas dasar apa dia mengusirmu? Dan bagaimana kamu bisa memahami bahwa ayahmu serius dengan kata-katanya? Padahal kamu tahu dia itu orang yang saat ini bercanda-bercanda sebentar lagi akan bercanda lagi? Dia marah dan tak setuju sekarang maka sebentar lagi juga akan ridho. Orang-orang yang mendengarkan kata-katanya sulit membedakan apakah dia serius atau bercanda. Teks Sumber: ヴわヘャや メゅホ : ベΚトャゅよ ラヲェコゅヨわΑ サゅレャや ラぺ ユヤハぺ Ι ヶルみプ . Q la al-fat : fain l a’lamu anna al-n sa yatam zah na b al-tal qi. Teks Sasaran: “Aku tak pernah tahu bahwa seseorang bisa bercanda untuk sebuah perpisahan,” ujar Naim dengan nada masih meninggi. Penerjemahan di atas menggunakan metode penerjemahan komunikatif るΒャゅダゎや るヨィゲゎ Tarjamatu Itti ş liyatin, yakni penerjemah berusaha mereproduksi makna kontekstual untuk mempermudah pembaca teks sasaran memahami isi teks tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut penulis cantumkan penerjemahan yang menekankan pada bahasa sumber BSu ケギダヨャや るピヤャや Al-Lugatu Al-Masdaru: Pemuda itu berkata: “Aku tak pernah tahu bahwa seseorang bisa bercanda untuk sebuah perceraian.” Aswin Effendi Lubis : Analisis Metode Terjemahan Novel Kesaksian Sang Penyair, 2007 USU e-Repository © 2009

3.3.3 BAB VI