Hendra Jusanda : Perlindungan Terhadap Penduduk Sipil Sebagai Korban Dalam Invasi Amerika Serikat Ke Irak Ditinjau Dari Hukum Humaniter Internasional, 2008.
USU Repository © 2009
Artikel akan memutuskan masa depan Irak dalam konteks bentuk pemerintahan dan dasar dari konstitusi permanen. Hukum ini mengecam rejim sebelumnya dan
kebijakan penindasannya di berbagai pasalnya tetapi sama sekali tidak berkomentar atas penindasan dan kejahatan yang lebih besar yang dilakukan oleh pasukan
pendudukan yang tinggal di Irak. Ia juga memberikan kesempatan pada Pemerintahan Interim PI dalam fase pertama dan Pemerintahan Transisi PT pada fase kedua
untuk menentukan pemerintahan masa depan
69
Lebih dari 650 pakar urusan luar negeri dari Amerika Serikat dan negara- negara lain menandatangani surat terbuka yang mengecam kebijakan luar negeri
pemerintahan George W Bush .
D. Reaksi Dunia dan Sejumlah Pakar terhadap Invasi Amerika Serikat Ke
Irak
70
. Dikatakan bahwa kebijakan Bush telah membahayakan perang melawan terorisme
71
69
Kedua rejim PI dan PT dalam kedua fase tersebut hampir tidak dapat dianggap mewakili. Hukum ini juga mengakui pemerintahan regional Kurdi sejak Maret 2003. Ia juga memberikan suku
Kurdi terlalu banyak hak-hak dengan kekuasaan veto atas pembentukan konstitusi permanen. Dengan kata lain, Hukum ini tidak hanya kurang dalam segi keseimbangan yudisial untuk menciptakan
demokrasi, tetapi juga tampak bias terhadap kelompok mayoritas. Sangat sulit bagi faksi-faksi Irak untuk sepakat pada sebuah Konstitusi permanen di bawah ketentuan Hukum ini. Sebagai akibat dari
“situasi tidak sepakat”, Hukum ini akan terus menuntun Irak. Dengan kata lain, Hukum pasukan pendudukan akan menang. Ia akan memecah-belah masyarakat Irak untuk waktu lama.
70
http:www.detiknews.comindex.php.detik.readtahun2004bulan10tgl3time10.55.7idne ws
71
Isi surat dari kelompok non-partisan Security Scholars for a Sensible Foreign Policy yang dirilis hari Selasa 12102004 waktu setempat atau Rabu 13102004 WIB.
. Para pakar menyerukan pemerintah AS untuk mengubah kebijakan tersebut. Surat terbuka tersebut menjabarkan serangkaian
kesalahan di Irak, Afghanistan dan tempat lainnya di dunia. Dalam surat tersebut dinyatakan : …Kami menilai bahwa kebijakan Amerika saat ini
yang berpusat sekitar perang di Irak merupakan yang paling salah arah sejak periode Vietnam, yang membahayakan tujuan perjuangan melawan teroris-teroris
Hendra Jusanda : Perlindungan Terhadap Penduduk Sipil Sebagai Korban Dalam Invasi Amerika Serikat Ke Irak Ditinjau Dari Hukum Humaniter Internasional, 2008.
USU Repository © 2009
ekstrim…,. Diimbuhkan bahwa akibat dari kebijakan ini telah sangat negatif bagi kepentingan AS. Orang yang pertama kali berinisiatif menulis surat tersebut adalah
Dr Stuart J. Kaufman, seorang profesor ilmu politik di Universitas Delaware, AS. Statemen yang dirilis menjelang pemilihan presiden AS ini dimaksudkan untuk
mempengaruhi opini publik, bukan mendukung salah satu kandidat presiden AS
72
Terdapat penyesalan kolektif dari media barat yang telah terperdaya oleh propaganda justifikasi perang Irak, dan dunia semestinya menghargai secara publik
atas sikap ini. Media Amerika khususnya sangat rentan pada paranoia yang tercipta oleh tragedi 11 September 2003 dan propaganda sukses Bush yang mengidentikkan
perang melawan teror dengan Irak. Kendatipun usaha ini kurang berhasil meyakinkan .
Dalam pernyataan bersama itu disebutkan bahwa pemerintah AS tidak mengirimkan cukup pasukan ke Afghanistan untuk memerangi al Qaeda, dan bahwa
fokus di Irak telah mengalihkan banyak sumber daya yang dibutuhkan dari Afghanistan. Dicetuskan pula bahwa tindakan Amerika di Irak telah meningkatkan
popularitas al Qaeda di beberapa negara dan menarik rekrutmen-rekrutmen baru. Pada saat ini, perdebatan di PBB berkisar tentang langkah kedaulatan yang
akan dinikmati pemerintahan Irak dan kekuasaan apa, apabila ada, yang akan dimiliki berkaitan dengan aktivitas pasukan asing pimpinan AS. Amerika biasanya kurang
suka menempatkan pasukannya di bawah komando asing atau internasional dan rekayasa semantik saat ini sedang berjalan yang akan memungkinkan Irak, dan para
pendukungnya, menikmati perangkap kekuasaan dan pada waktu yang sama mempertahankan substansi kekuasaan di tangan AS.
72
Demikian seperti diberitakan Associated Press, Rabu 13102004.
Hendra Jusanda : Perlindungan Terhadap Penduduk Sipil Sebagai Korban Dalam Invasi Amerika Serikat Ke Irak Ditinjau Dari Hukum Humaniter Internasional, 2008.
USU Repository © 2009
negara berpengaruh di Eropa seperti Prancis dan Jerman. Akan tetapi pertanyaan \ kunci dari tragedi di Irak tetap belum terjawab : Bagaimana kekuasaan Amerika dapat
dimanfaatkan untukkebaikan dunia yang lebih riil dan bagaimana Uni Eropa UE dan kekuatan besar lain seperti Cina dan Rusia dapat memberikan tekanan untuk
menghancurkan desain imperialisme AS ? PM Inggris Tony Blair mungkin mempunyai alasannya sendiri untuk selalu mengikuti kebijakan AS, akan tetapi
apabila dia berpura-pura dapat mempengaruhi kebijakan Amerika, jelas dia secara signifikan telah gagal dalam segala bidang di Irak.
Hendra Jusanda : Perlindungan Terhadap Penduduk Sipil Sebagai Korban Dalam Invasi Amerika Serikat Ke Irak Ditinjau Dari Hukum Humaniter Internasional, 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP PENDUDUK SIPIL SEBAGAI KORBAN
DALAM INVASI AMERIKA SERIKAT KE IRAK DITINJAU DARI HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
A. Perlindungan Penduduk Sipil dalam Konvensi den Haag 1899 dan 1907