Operasional Variabel Dependen Penelitian Sejarah Berdirinya PT. Berlian Laju Tanker

45

2. Operasional Variabel Dependen Penelitian

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2009:59. Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah fee ijarah default sukuk yaitu fee ijarah sukuk yang gagal dibayarkan oleh PT BLTA pada tahun 2012. Data variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah discount rate fee ijarah sukuk ijarah yang dibayarkan PT BLTA selama periode kuartal III tahun 2007 sampai dengan kuartal I tahun 2012 yang pada akhirnya pada kuartal kedua dan kuartal selanjutnya tahun 2012 sukuk PT BLTA dinyatakan default. Kurs Tengah = Kurs Jual + Kurs Beli 2 46

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT. Berlian Laju Tanker

PT. Berlian Laju Tanker Tbk didirikan berdasarkan akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981 dengan nama PT. Bhaita Laju Tanker, yang kemudian dengan akta No. 4 tanggal 5 September 1988 di ubah namanya menjadi PT Berlian Laju Tanker. PT Berlian Laju Tanker adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. Perusahaan ini bahkan disebut-sebut sebagai a leading tanker operator in the world. Saat pertama didirikan BLTA berfungsi sebagai penyalur domestik tanker minyak Pertamina, lalu BLTA berkembang ke tanker untuk bahan-bahan kimia dan gas. BLTA tidak bergantung pada Pertamina, tapi menjadi pilihan perusahaan minyak dan kimia terkemuka dunia, seperti Exxon, Shell, BASF, SABIC dan Dow Chemical. Pada tahun 1990, BLTA menjadi perusahaan pelayaran Indonesia pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. BLTA memiliki jaringan internasional yang kuat, baik dalam wilayah pengoperasian, maupun penjualan dan pemasaran. BLTA memperluas jaringan hampir di seluruh dunia dengan pendirian anak perusahaan, antara lain : GBLT UK Shipmanagement UK di Glasgow, GBLT Shipmanagement Pte Ltd di Singapore, dan Gold Bridge Shipping Ltd di Hongkong. BLTA juga membuka cabang di Bangkok, Shanghai, 47 Beijing, Mumbai, Dubai, Westport, dan Sao Paolo. Kunci sukses BLTA, terletak pada reputasi yang bagus dalam keamanan , keterjangkauan dan ketersediaan armada tanker, serta dalam hal harga. Perusahaan memiliki 100 saham Indigo Pacific International Corporation, Diamond Pacific International Corporation dan Asean Maritime Corporation ketiganya berkedudukan di luar negeri dan bergerak dalam bidang investasi. Perusahaan juga memiliki PT Banyu Laju Shiping, PT Brotojoyo Maritime dan PT Buana Listya Tama yang bergerak dalam bidang agen perkapalan. BLTA berkedudukan di Jakarta, mempunyai dua kantor cabang di Merak dan Dumai. Kantor pusat beralamat di Wisma Bina Surya Group BSG Lt.10 Jl. Abdul Muis No. 40 , Jakarta. Sebelumnya , BLTA telah menerbitkan sukuk mudharabah pada tahun 2003 dengan margin bagi hasil 25 dan berhasil menarik banyak investor. Sehingga pada perkembangan selanjutnya , BLTA membutuhkan dana yang lebih besar untuk pengembangan usaha yang kemudian BLTA menerbitkan sukuk ijarah pada tahun 2007 dengan kapal tanker milik BLTA sebagai underlying asset nya. BLTA menerbitkan sertifikat sukuk ijarah tersebut dan memperoleh dana dari investor dengan mentransfer manfaat kapal tanker kepada investor. Investor memberikan kepercayaan kepada BLTA untuk menyewakan kapal tersebut kepada pihak ketiga. Dari transaksi tersebut, BLTA memperoleh uang sewa secara berkala, dan mendistribusikan kepada investor sebagai fee ijarah . 48 PT BLTA menerbitkan sukuk ijarah selama dua tahap yaitu pada tahun 2007 dan 2009 yang keduanya jatuh tempo pada tahun 2012. Sukuk BLTA I diterbitkan tahun 2007 sebesar Rp 200 milyar dengan tenor 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 5 Juli 2012, dengan objek ijarah berupa kapal tanker. Pembayaran cicilan dan fee ijarah sebesar Rp 5.150.000.000,- per kuartal 3bulan dengan discount rate sebesar 10,3 . Rating PEFINDO PT Pemeringkat Efek Indonesia pada saat sukuk ijarah diterbitkan adalah id AA- sy. Sukuk BLTA II diterbitkan pada tahun 2009 dan dibagi menjadi dua seri yaitu seri A dengan nilai sebesar Rp 45 milyar dan seri B dengan nilai sebesar Rp 55 milyar. Berjangka waktu 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2012 , dengan objek ijarah berupa kapal tanker. Discount rate untuk seri A adalah 15,5 dan discount rate untuk seri B adalah 16,25. Pembayaran cicilan dan fee ijarah dibayarkan per triwulan 3bulan. Pada perkembangan selanjutnya , PT Berlian Laju Tanker menunda pelunasan pokok dan pembayaran fee Ijarah ke-20 Sukuk Ijarah BLTA I tahun 2007 serta Sukuk Ijarah BLTA II tahun 2009 seri A dan seri B pada kuartal kedua tahun 2012 yang seharusnya menjadi tanggal jatuh tempo ketiga sukuk tersebut. Dan pada juli 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo menurunkan peringkat sukuk ijarah milik PT Berlian Laju Tanker dari idCCC menjadi idD atau default yang dikarenakan ketidakmampuan BLTA membayar pokok pinjaman beserta fee ijarah. 49

2. Skema Sukuk Ijarah PT Berlian Laju Tanker