19
dengan perubahan terhadap nilai tukar mata uang terhadap mata uang negara lain, maka suatu negara dapat memilih beberapa jenis sistem nilai tukar antara lain :
a. Sistem nilai tukar tetap fixed exchange rate Nilai tukar mata uang suatu negara ditetapkan berdasarkan nilai dari suatu
mata uang tertentu atau nilai dari kumpulan mata uang tertentu. Biasanya yang dijadikan patokan adalah mata uang negara yang memiliki ekonomi
kuat. b. Sistem nilai tukar mengambang free floating exchange rate
Nilai tukar mata uang ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar. c. Sistem nilai tukar mengambang terkendali managed floating exchange rate
Nilai tukar mata uang ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar tetapi pemerintah memiliki hak untuk mengaturnya.
4. BI rate
BI rate merupakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan merupakan sinyal stance dari kebijakan moneter Bank Indonesia. BI rate adalah suku bunga Bank
Indonesia yang ditetapkan pada RDG Rapat Dewan Gubernur triwulanan untuk berlaku selama triwulan berjalan satu triwulan, kecuali ditetapkan berbeda oleh
RDG bulanan dalam triwulan yang sama http:www.bi.go.id . Sedangkan menurut Siamat 2005:139 BI rate adalah suku bunga dengan tenor satu bulan
yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu
yang berfungsi sebagai sinyal stance kebijakan moneter.
20
M1 = C + D BI rate ditetapkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam Rapat Dewan
Gubernur RDG triwulanan setiap bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Dalam kondisi tertentu, BI rate dapat disesuaikan dalam RDG pada bulan-bulan yang
lain. Pada dasarnya perubahan BI rate menunjukkan penilaian Bank Indonesia terhadap prakiraan Inflasi ke depan dibandingkan dengan sasaran Inflasi yang
ditetapkan. Pelaku pasar dan masyarakat akan mengamati penilaian Bank Indonesia tersebut melalui penguatan dan transparansi yang akan dilakukan, antara
lain dalam Laporan Kebijakan Moneter yang disampaikan secara triwulanan dan press release bulanan. Operasi Moneter dengan BI rate dilakukan melalui lelang
mingguan dengan mekanisme variabel rate tender dan multiple price allotments. Dengan demikian sinyal respon kebijakan moneter melalui BI Rate yang
ditetapkan oleh Bank indonesia akan diperkuat melalui berbagai transaksi
keuangan di pasar keuangan. Siamat,2005:140 5.
Jumlah Uang Beredar
Pengertian uang beredar telah dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu pengertian yang terbatas dan pengertian yang luas. Dalam pengertian yang terbatas
uang beredar adalah mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh perseorangan-perseorangan, perusahaan-perusahaan, dan badan-
badan usaha pemerintah Sukirno, 2001:236. Pengertian yang terbatas ini selalu disingkat dengan M1
.
Menurut Ocktaviana 2007:27, M1 dirumuskan sebagai berikut :
21
M2 = M1 +TD Keterangan :
M1 = Jumlah uang yang beredar dalam arti sempit
C = Uang kartal uang kertas + uang logam D = Uang giral atau cek
Sedangkan dalam pengertian yang luas, uang beredar meliputi mata uang dalam peredaran, uang giral, dan uang kuasi. Uang kuasi terdiri dari deposito
berjangka, tabungan, dan rekening tabungan valuta asing milik swasta domestik Sukirno, 2001:236. Pengertian yang luas ini uang beredar dinamakan juga
sebagai M2
.
Menurut Ocktaviana 2007:27, M2 dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan: M2 = jumlah uang beredar dalam arti luas
TD = deposito berjangka time deposit
6. Default sukuk