Metode Analisis METODOLOGI PENELITIAN

tidak langsung melalui media perantara diperoleh dam dicatat pihak lain. Indriantoro dan Supomo, 2002 : 147. Untuk memperoleh data dan informasi, beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Pustaka Library Research Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder Indriantoro dan Supomo, 2002:150. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, arsip-arsip KPP Jakarta Kebayoran Lama, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan penghentian prematur atas prosedur audit. 2. Penelitian Lapangan Field Research Data pendukung penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama data primer. Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah wajib pajak yang berada di wilayah KPP jakarta Kebayoran Lama. Pengumpulan data kuisioner dilakukan dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti Indriantoro dan Supomo, 2002:154. 34

D. Metode Analisis

Di dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode statistik deskriptif yaitu untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi Sugiyono,1999:12. Data yang dikumpulkan dari penelitian diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Selanjutnya, data tersebut disusun dalam bentuk tabel kontijensi. Dalam analisis penelitian ini akan digunakan teknik analisis kuadran, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut Singarimbun dan Effendi,1989:122. Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin di ukur. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Husein Umar,2003:113. a Uji Validitas Seperti telah diutarakan sebelumnya, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrument penelitian dikatakan valid apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a Bila r hitung r tabel, maka dinyatakan valid b Bila r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid 35 Untuk menentukan r hitung didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dalam program SPSS versi 16 dan dalam menentukan r table dengan menggunakan tabel Angka Kritik Nilai r lampiran. b. Uji Reliabilitas Setelah melakukan validitas instrument penalitian, tahap selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian yang menunjukkan konsistensi data yang dikumpulkan. Suatu kuisioner dikatakan reliable handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu Ghozali,2005:45. Reliabilitas adalah indeks nilai yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan, dengan kata lain menujukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Data dapat dikatakan reliable bila memiliki nilai alpha di atas 0,6 Nunnally,1967 dalam Ghozali,2005. Nilai reliabilitas penelitian dibedakan atas masing-masing variabel. Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas 36 instrumen sebagai pedoman didasarkan pada ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.1 Kategori Penilaian Tinggi Rendahnya Reliabilitas Instrumen Interval koefisien Tingkat reliabilitas 0.200 Korelasi Sangat Rendah 0.200 – 0.399 Korelasi Rendah 0.400 – 0.599 Korelasi Cukup 0.600 - 0.799 Korelasi Tinggi 0.800 – 1.00 Korelasi Sangat Tinggi Sumber : Eskal 2007:63 2. Analisis data hasil penelitian Teknis pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, karena penelitian ini penelitian deskriptif untuk mengetahui tingkat kesesuaiannya, digunakan metode “Importance Performance Analysis” berdasarkan rumus John A Martilla dan John C James dari Philip Kotler 1997:481 J.Supranto, 1997:239-240 Analisis tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja pelaksanaan adalah hasil perbandingan antara skor kinerja pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas dari faktor-faktor yang mempengaruhi kewajiban kepemilikan NPWP. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian menurut J Supranto 1997:241-243 adalah sebagai berikut: 37 Keterangan: Tki = tingkat kesesuaian Xi = skor penilaian kinerja Yi = skor penilaian kepentingan Dari hasil kuesioner, akan dicari nilai atau skor rata-rata dari masing- masing variable dengan rumus: Keterangan: = Skor rata-rata kinerjatingkat pelaksanaan = Skor rata-rata kepentingan n = Jumlah responden Selain itu juga dibuat diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibadi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik X,Y, dimana merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan dan adalah rata-rata dari skor kepentingan seluruh factor yang mempengaruhi kewajiban kepemilikan NPWP. Seluruh factor atau atribut terdiri dari 38 Item. Selanjutnya seluruh factor ini akan dinyatakan dengan K, dalam hal ini K = 38 yang selanjutnya dirumuskan sebagai berikut: 38 Keterangan: K = banyaknya atribut atau factor yang dapat mempengaruhi efektivitas kewajiban kepemilikan NPWP i = 1, 2, 3,……..N Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan masing- masing faktor tersebut, kemudian ditempatkan pada diagram kartesius secara berurutan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah, dalam 4 empat kategori kuadran seperti tampak pada gambar 3.2 berikut ini : Diagram kartesius kepentingan _ Y Kepentingan pertahankan prestasi = A B Y Prioritas rendah berlebihan C D = _ X X Pe la ksa na a n kine rja Gambar 3.1 Diagram the Performance-Rating Analysis Sumber : John A Martilla dan John C James 1997:481 39 Keterangan : a Kuadran A menunjukkan bahwa kewajiban kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dianggap mempengaruhi proses pelaksanaan program ekstensifikasi pajak. b Kuadran B menunjukkan unsur NPWP telah berhasil secara efektif dilaksanakan untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat efektif karena tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan kebutuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya. c Kuadran C menunjukkan faktor yang kurang efektifpenting dan tidak terlalu mempengaruhi pelaksanaan program ekstensifikasi pajak sehingga pelaksanaannya dianggap biasa saja. d Kuadran D, menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program ekstensifikasi pajak tidak efektif dan tidak terlalu mempengaruhi, akan tetapi pelaksanannya berlebihan sehingga kinerja yang ditunjukkan sangat baik padahal faktor ini dianggap kurang penting, yang dapat menyebabkan inefisiensi dan pemborosan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelayanan Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Melalui Sistem E- Registration di KPP Pratama Medan Barat

38 194 94

Pelaksanaan Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Secara Online dalam Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 59 68

Tatacara Penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Secara Jabatan Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

2 33 57

Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaaan pajak dan Penagihan pajak terhadap Penerimaan Pajak (Pada kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan)

16 156 191

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus pada kpp pratama kebayoran lama

8 28 114

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

STRATEGI EKSTENSIFIKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) DI KARANGANYAR.

0 0 8

Analisis Pelaksanaan Ekstensifikasi Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Orang Pribadi pada KPP Pratama Surakarta IMG 20150928 0001

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewajiban Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2.1.1 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) - Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (

0 0 38

Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Jakarta Cakung Satu - Ubharajaya Repository

0 0 15