Pengaruh Temperatur Pengembalian Warna

4. Brightness

Ketika lignin sudah dikeluarkan dari pulp pada proses pemutihan dengan oksigen, brightness meningkat. Hal ini umumnya disebabkan oleh delignifikasi dan bukan proses penghilangan.

2.6.3 Tahap Khlorin Dioksida

Pada saat pulp diberikan perlakuan dengan khlorin dioksida, ini bereaksi dengan air dan komponen-komponen pulp, umumnya lignin dan resin melengkapi reaksi. Khlorin dioksida bereaksi dengan air sesuai dengan persamaan reaksi berikut : 2ClO 2 + H 2 O → HClO 3 + HClO 2 Reaksi ini lambat pada kondisi asam, agak baik pada temperatur tinggi, akan tetapi kecepatan reaksi meningkat dengan suatu kenaikkan terhadap pH. Asam khlorida yang dihasilkan tidak reaktif diatas pH 1. Asam khlorus tidak reaktif diatas pH 6, akan tetapi ini menjadi suatu zat pemutih yang efektif seperti berkurangnya pH dan sangat reaktif dibawah pH 3. Variabel-Variabel Proses Pada Tahap Khlorin Dioksida

1. Pengaruh Temperatur

Khlorin dioksida bereaksi sangat cepat pada temperatur rendah terhadap pulp yang mengandung sejumlah lignin. Bagaimanapun pada saat sebagian besar lignin telah dioksidasi, lignin yang tersisa adalah lebih sulit dihilangkan. Untuk mengoksidasi sebagian kecil lignin tersebut dicapai pada tahap berikutnya, suatu temperatur yang tinggi harus dipergunakan untuk memperoleh tingkat brightness yang maksimum dengan jumlah khlorin dioksida yang sedikit. Temperatur yang lebih Universitas Sumatera Utara tinggi, brightnessnya lebih tinggi. Selama penambahan khlorin dioksida yang ditambahkan tidak semuanya dikonsumsi. Pada batas pertengahan tingkat brightbness 60-75, kenaikan brightness setiap satuan konsumsi khlorin adalah hampir tetap, akan tetapi jumlah khlorin dioksida yang dikonsumsi lebih besar dalam memproduksi suatu penambahan satuan brightness seperti pencapaian brightness pada tingkat yang lebih tinggi. Dengan dua tahap khlorin dioksida, 89-90 brightness ISO yang dicapai adalah lebih ekonomis. Jika suatu kenaikan terhadap brightness dikehendaki lebih lanjut lagi, bukan hanya jumlah khlorin dioksida yang dibutuhkan lebih tinggi, akan tetapi temperatur juga harus dinaikan menjadi 80-90 C supaya jumlah khlorin dioksida yang dipakai lebih besar.

2. Pengembalian Warna

Salah satu kondisi ysng penting selama proses pemutihan dengan khlorin dioksida adalah sisa khlorin dioksida positif pada saat reaksi telah berakhir. Hal ini dibutuhkan bukan hanya menghilangkan shive akan tetapi juga untuk menghindari pengembalian warna. Jika kondisi ini tidak dijaga, pulp berwarna kuning akan terjadi. Temperatur yang optimum untuk tahap khlorin dioksida adalah 70 C. Jika temperaturnya lebih rendah dari pada ini, khlorin yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk mencapai brightness 89-90 ISO. Jika temperatur dinaikan lebih tinggi secara substansial, reaksi yang sangat cepat dapat terjadi bahwa ada suatu resiko terhadap pemakaian semua khlorin dioksida sebelum rekasi berakhir, yang disertai dengan pengembalian warna. Universitas Sumatera Utara

3. Pemutihan Shive