Bahan-bahan Kimia Pemasak dan Keseimbangan Impregnasi Aspek-aspek Umum Delignifikasi

karbohidrat menjadi molekul-molekul yang lebih pendek dan dapat larut, yang akan mengakibatkan rendemen menjadi lebih rendah. Lebih dari 20 kayu akan hilang karena kehilangan sellulosa dan hemiselulosa. Kebanyakan kehilangan ini terjadi pada saat awal pemasakan . Hemiselulosa lebih cepat terputus rantainya dibandingkan dengan selulosa karena ia merupakan molekul yang bercabang dan lebih kecil. iii. Terhadap extractive Extractive bereaksi dengan, dan mengkonsumsi bahan-bahan kimia. Kebanyakan dari extractive ini terlarut dalam larutan selama pemasakan. Beberapa extractive yang terlarut dapat didaur ulang yang akan menghasilkan produk-produk samping. Anonim,2001

2.4 Pembuatan Pulp Kraft

2.4.1 Bahan-bahan Kimia Pemasak dan Keseimbangan

Pembuatan pulp kraft dilakukan dengan larutan yang terdiri atas natrium hidroksida dan natrium sulfide, yang dinamakan lindi putih. Menurut terminologi digunakan defenisi-defenisi berikut, dimana semua bahan kimia dihitung sebagai ekuivalen natrium dan dinyatakan sebagai berat NaOH atau Na 2 O. Alkali total Semua garam natrium Alkali yang dapat dititrasi NaOH + Na 2 S + Na 2 CO 3 Alkali aktif NaOH + Na 2 S Alkali efektif NaOH + 2 1 Na 2 S Universitas Sumatera Utara Efisiensi pengkostikan 100 3 2 CO Na NaOH NaOH + Sulfiditas 100 2 2 S Na NaOH S Na + Derajat reduksi 100 4 2 2 SO Na NaOH S Na + Dalam kimia pembuatan pulp modern unit-unit berat NaOH sering diganti denga unit-unit molar, misalnya mol alkali sefektif per liter larutan atau per kilogram kayu.

2.4.2 Impregnasi

Dalam proses kraft impregnasi yang sempurna dari serpih-serpih dengan bahan-bahan kimia pemasak tidak sekritis seperti dalam pembuatan pulp asam sulfit. Difusi bahan-bahan kimia dalam kayu yang jenuh dengan cairan dikendalikan oleh luas penampang-lintang total dari semua kapiler.

2.4.3 Aspek-aspek Umum Delignifikasi

Kebutuhan alkali efektif dalam pemasakan kraft setara sekitar 150 kilogram Natrium hidroksida per ton kayu. Sebagai hasil degradasi alkali terhadap polisakarida, maka sekitar 1,6 ekuivalen asam dibentuk untuk setiap unit monosakarida yang lepas dari rantai. Dari banyaknya alkali yang dimasukan, 60-70 dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam hidroksi tersebut, sedangkan sisanya dibutuhkan untuk Universitas Sumatera Utara menetralkan asam-asam uronat dan asetat sekitar 10 alkali dan produk-produk degradasi lignin 25-30 alkali. Ion-ion hydrogen sulfide bereaksi dengan lignin, tetapi kebanyakan produk lignin yang mengandung belerang terurai selama tahap-tahap akhir pemasakan dengan pembentukan unsur belerang yang bergabung dengan ion-ion hydrogen sulfide membentuk polisulfida. Namun lignin kraft masih mengandung 2-3 belerang, yaitu setara dengan 20-30 dari pemasukan. Ero Sjostrom,1995

2.5 Kimia Dasar Proses Pemutihan Pulp