Teori Pemutihan Bahan Kimia Proses Pemutihan Solodium Hidroksida NaOH

2.5.1 Teori Pemutihan

Warna pada pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan oleh lignin yang tersisa. Penghilangan lignin dapat lebih banyak pada proses pemasakan, tetapi akan mengurangi hasil yang banyak sekali dan merusak serat, juga menghasilkan kualitas pulp yang rendah. Oleh karena itu, proses pemasakan agar benar-benar cukup dimana proses penghilangan lignin dengan bahan kimia, umumnya memiliki suatu dampak terhadap dekomposisi dari lignin. Pada normalnya proses penghilangan lignin adalah melarutkan pulp kebentuk yang larut dengan air. Penghilangan bentuk-bentuk lignin merupakan kehilangan sebagian dari hasil pada proses pemutihan, yang mana ini adalah antara 5 - 10 . Lignin pada pulp kelihatan dalam berbagai macam bentuk tergantuk pada kondisi-kondisi proses pulp yang berlangsung. Lignin ini sangat reaktif yang berarti bahwa ini mudah dipengaruhi oleh bahan kimia seperti Khlorin, HypoKhlorit, Hidrogen Peroksida.

2.5.2 Bahan Kimia Proses Pemutihan Solodium Hidroksida NaOH

Pada saat Khlorin bereaksi dengan lignin dan resin, sebagian besar saja yang dihasilkan tersebut larut dengan air. Karena Khlorinat lignin dan resin sangat mudah larut dalam larutan alkali menyusul setelah proses Khlorinasi. Sodium Hidroksida Caustik Soda merupakan salah satu alkali kuat yang ada. Ini merupakan bahan kimia yang menyebabkan luka bakar pada kulit. Penanganan Caustik soda harus Universitas Sumatera Utara memperhatikan keseluruhan tindakan pencegahan. Pada proses pemutihan normalnya digunakan alkali encer dengan konsentrasi kira-kira 120 gramliter. Oksigen O 2 Gas Oksigen digunakan sebagai suatu zat pemutih bersama-sama dengan alkali pada tahap ekstrasi. Gas Oksigen memperkuat sifat-sifat pulp yang diputihkan. Hal ini mungkin membuat berkurangnya emisi yang dapat menggangu terhadap lingkungan. Sodium Hypoklorit NaOCI Hypoklorit adalah persenyawaan Khlorin yang pertama digunakan untuk proses pemutihan biasanya disebut “Hypo”. Rumus kimia Sodium hypokhlorit adalah NaCI. Sodium Hypokhlorit dibuat dari Khorin dan Caustic Soda. Senyawa ini merupakan larutan yang sangat tidak stabil dan cenderung terurai yang meningkat dengan kenaikan konsentrasi dan temperatur serta berkurangnya sifat alkali. Hypokhlorit biasanya dibuat dengan konsentrasi alkali yang berlebihan kira-kira 4 gram per liter untuk menjaga kestabilan larutan. Kandungan Khlorin pada larutan Hypokhlorit diperkirakan sebesar 40 – 44 gram per liter. Tujuan utama perlakuan dengan menggunakan Hypokhlorit adalah untuk meningkatkan brightness pada pulp. Ini dicapai dengan tindakan oksidasi dari Hypokhlorit pada lignin dan bahan-bahan berwarana yang lain yang terdapat pada pulp dengan cara mengubahnya menjadi tak berwarna. Bagaimanapun reaksi ini, sangat sering merusak serat selulosa kecuali bila kondisi-kondisi operasi seperti pH, temperatur, waktu tinggal, dan jumlah Hypokhlorit Universitas Sumatera Utara yang digunakan secara hati-hati. Degredasi ini dikendalikan bertujuan untuk mencapai kekuatan pulp yang dikehendaki kendali viskositas. Khlorin Dioksida CIO 2 Khlorin dioksida adalah salah satu bahan kimia pengoksidasi kuat, kerja dari proses pemutihan ini umunya dengan cara oksidasi terhadap lignin dan bahan-bahan berwarna yang lainnya. Ini digunakan untuk memutihkan pulp yang berkualitas sebab ini memiliki keunikan yang sanggup mengoksidasi bahan yang bukan Selulosa dengan kerusakan pada Selulosa yang minimum. Brightness tinggi dihasilkan dengan Khlorin Dioksida adalah stabil. Pada Bleaching plant, Khlorin Dioksida digunakan sebagai suatu larutan gas dalam air. Anonim,washing and screening PT.TPL. 2001

2.6 Tahapan Proses Pemutihan