3. Pemutihan Shive
Untuk memaksimumkan proses pemutihan shive yang lolos dari proses penyaringan dan pencucian pada sistem pembersihan pulp coklat, suatu sisa bahan
kimia dijaga delama reaksi pada semua tahap. Jika dikehendaki brightness yang rendah, temperatur harus lebih rendah untuk mengurangi kecepatan pemakaian bahan
kimia dan menjaga sisa bahan kimia.
4. Pengaruh Konsistensi
Pengaruh konsistensi terhadap efisiensi proses pemutihan dengan khlorin dioksida adalah kecil. Akan tetapi biaya bahan pemanasan air dari pulp menjadi 70
C membuatkan setingggi mungkin. Konsistensi yang optimum proses pemutihan untuk
pencampuran khlorin dioksida adalah 10-12.
5. Waktu Tinggal
Reaksi berlangsung cepat pada mulanya dan kemudian menurun perlahan akan tetapi penambahan brightness adalah kira-kira 4 jam. Suatu waktu tinggal yang lebih
singkat membutuhkan khlorin dioksida yang banyak yang mana ini tidak baik untuk shive.
Dasar Operasi Bleaching Plant
Bleaching Plant dirancang untuk menghasilkan pulp untuk kertas BKP sebanyak 750.0 Ton Kering setiap hari atau Dissolving Pulp DKP sebanyak 550.0
ADt day. Pulp tersebut diputihkan pada empat tahap berurutan. Pulp mengalir mulai
Universitas Sumatera Utara
dari menara penyimpanan pulp coklat HD dan setelah melewatu tahap akhir proses pemutihan, pulp disimpan di dalam menara Bleached High Density.
Tahapan proses pemutihan digambarkan dengan kombinasi huruf DC-EOP- D
1
-D
2
C = Khlorin CL
2
D = Khlorin Dioksida CIO
2
E = Caustic Ekstrasi dengan larutan Sodium Hidroksida NaOH O = Oksigen O
2
P = Hidrogen Peoksida H
2
O
2
Kondisi – kondisi Proses yang normal diberikan dibawah ini: DC
EOP D
1
D
2
Konsisten pulp [] 3.5
12 12
12 Temperatur Stock [
C] 45 to 60
70 5080
80 pH
1.6-2.2 10.8-11.0
10.53.5 3.5-5.0
Watu tinggal di menara[menit]
27 60
210 147
3.1 Pengendalian Proses
Agar supaya tujuan proses pemutihan dapat tercapai dengan mempertemukan kepentingan terhadap produksi dan kualitas yang bersifat ekonomi, sangat penting
untuk mengendalikan proses pada setiap tahap secara akurat. Pengendalian tahap yang bervariasi secara otomatis pada pengoperasiannya adalah melalui sebuah
mikroprosesor berdasarkan sistem kendali yang terdistribusi DCS. Semua proses dipantau dan dikendalikan dari ruang kendali. Pentingnya pengendalian pengoperasian
Universitas Sumatera Utara