pemutihan Bleaching , dimana pada proses bleaching adalah tahap yang keempat dalam pengelohan pulp, pada tahap tersebut mengunakan bakan kimia antara lain klor
dioksida ClO
2
, natrium hidroksida NaOH, dan proses pemutihan dengan hidrogen peroksida H
2
O
2
dengan mengunakan ini dapat menaikkan brightness, selain itu ramah akan lingkungan, sehingga tidak mencemari lingkungan dan tidak merugikan
penduduk sekitar dan perusahan. yang dulunya menggunakan Hipoklorin HOCl tetapi sekarang sudah menggunakan H
2
O
2
yang ramah terhadap lingkungan. Salah satu tempat proses bleaching di PT Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea adalah di EP
2
, dimana disini akan terjadi proses pemutihan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis
menganalisis bagaimana Pengaruh Waktu Tinggal Pulp Di Menara EP
2
Terhadap Tingkat Brightness Pada Proses Bleaching Di PT.Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea.
1.2 Permasalahan
Salah satu standart ISO untuk menentukan kualitas bubur pulp adalah tingkat brightness dimana ada beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat brigthness,
salah satunya adalah waktu tinggal. Dengan demikian yang menjadi permasalahan adalah bagaimanakah pengaruh waktu tinggal pulp di menara EP
2
terhadap tingkat brightness pada proses bleaching di PT. Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh waktu tinggal pulp di EP
2
terhadap tingkat brightness pada proses bleaching di PT. Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea.
1.4 Manfaat
Memberikan informasi tentang industri pulp terutama mengenai proses bleaching pengelentangan, dan pengaruh waktu tinggal pulp di menara EP
2
terhadap tingkat brightness. di PT. Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat - sifat umum kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon itu tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda. Bahkan kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda,jika dibandingkan
bagian ujung dan pangkalnya. Dalam hubungan itu maka ada baiknya jika sifat-sifat kayu tersebut diketahui lebih dahulu, sebelum kayu di gunakan sebagai bahan
bangunan, industri kayu dan pembuatan perabotan . Sifat yang dimaksud antara lain adalah sifat-sifat anatomi kayu, sifat-sifat fisik, sifat-sifat mekanik dan sifat-sifat
kimianya.
Distribusi komponen kimia tersebut dalam dinding sel kayu tidak merata. Kadar selulosa dan hemiselulosa banyak terdapat dalam dinding sekunder. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
lignin banyak terdapat dalam dinding primer dan lamela tengah. Zat ekstraktif terdapat diluar dinding sel kayu. Dumanauw,J.F.1990
2.1 Komposisi dan Struktur Sel-Sel kayu