PENDAHULUAN Plak Gigi Pada Anak Masalah Dan Penanggulangan

BAB 1 PENDAHULUAN

Banyak orang tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Itulah sebabnya perhatian orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak sangat penting terutama anak balita. Kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap anak. Bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, anak akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhannya akan terganggu dan anak akan mudah terserang penyakit. Setiap orang tua sebaiknya menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan memberi mereka awal kehidupan yang baik sehingga mereka mampu bersaing di masa depan. 1 Kesehatan gingiva dan periodontal sangat penting bagi anak yang dapat dicapai melalui kebersihan mulut yang optimal. Kebersihan gigi dan mulut dapat menghalangi terbentuknya penyakit pada gigi, jaringan periodontal dan jaringan lain di mukosa mulut. Kesehatan jaringan tersebut juga berhubungan dengan faktor predisposisi dan mikroba penyebab karies dan gingivitis. 2 Penelitian Essie O. dan Yati R. tahun 2001 pada 67 orang anak di Panti Pungai Binjai menunjukkan prevalensi karies gigi susu anak umur 2-5 tahun adalah 84,21 sedangkan untuk gigi tetap anak umur 6-14 tahun adalah 64,59. 3 Hasil penelitian Eka C., dkk tahun 2004 pada 317 anak di empat Posyandu Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung menunjukkan prevalensi karies botol anak umur 15-60 bulan adalah tinggi yaitu 56,78. 4 Universitas Sumatera Utara Menurut McCall pada awal tahun 1933, gingivitis sering dijumpai pada anak. Loe menjelaskan bahwa gingivitis dan periodontitis masih mempunyai angka prevalensi yang tinggi meskipun sudah terdapat penurunan dibandingkan sebelumnya. Perbaikan pada kesehatan jaringan periodontal dapat dilihat pada anak di negara berkembang, ini terjadi karena perbaikan pada kebersihan mulut. Hampir 80-90 dari populasinya menyikat gigi sekali atau dua kali sehari. 2 Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 1995 menunjukkan bahwa 64,9 anak usia 1-4 tahun tidak menyikat giginya dan hanya sebanyak 1 anak usia tersebut menyikat giginya pada waktu-waktu yang tepat. Kemudian pada anak usia sekolah dasar terdapat 23,4 anak yang tidak menyikat giginya dan 5,6 anak yang menyikat giginya pada waktu-waktu yang tepat. Mengetahui hal tersebut, dapat diperkirakan bahwa pengetahuan anak SD mengenai waktu yang tepat untuk menyikat gigi ternyata masih rendah. Oleh karena itu informasi tersebut harus lebih ditekankan lagi, misalnya melalui Upaya Kesehatan Gigi Sekolah UKGS. Waktu menyikat gigi dianjurkan setiap kali sesudah makan dan sebelum tidur. 5 Lama penyikatan tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan selama 2 menit, 5-7 yang penting penyikatan dilakukan secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlewati. 5 Usaha pengendalian plak dapat dimulai sejak gigi sulung erupsi pertama. Tujuan pengendalian plak pada bayi adalah untuk menjaga flora mulut secara normal. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orang tua perlu mengetahui bagaimana merawat Universitas Sumatera Utara gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi. 5 Menyikat gigi memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit mulut, dan menjaga kualitas kesehatan secara menyeluruh pada anak. Itulah sebabnya, menyikat gigi telah menjadi suatu aktivitas setiap hari yang penting bagi anak. 6 Skripsi ini akan membahas pembentukan plak, dan pengaruhnya terhadap terjadinya gingivitis dan karies serta cara pencegahannya melalui menyikat gigi. Melalui tulisan ini diharapkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dan dokter gigi dapat meningkatkan pengetahuan pencegahan gingivitis dan karies terutama pada pasien anak. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 PENGARUH PLAK TERHADAP GIGI DAN MULUT