- Lapisan I : terdiri dari pasir hijau setinggi 24 in
= 60 cm -
Lapisan II: terdiri dari antrakit setinggi 12,5 in = 31,25 cm
- Lapisan III
: terdiri dari batu grafel setinggi 7 in = 17,5 cm
Pada bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring penyaring sand filter akan menurun
sehingga diperlukan regenerasi secara berkala dengan pencucian balik back wash. Dari penyaring sand filter ini, air dipompakan ke menara air sebelum
didistribusikan untuk berbagai pemakaian. Untuk air umpan ketel masih diperlukan pengolahan air lebih lanjut, yaitu
demineralisasi dan deaerasi. Untuk memenuhi standar air domestik diperlukan klor sebagai desinfektant untuk membunuh kuman di dalam air. Klor yang
digunakan biasanya dalam bentuk kaporit, CaClO
2
. 3. Pengolahan air domestik
Kebutuhan air domestik = 744 kgjam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 30 Kebutuhan klorin
= 2 ppm dari berat air Nalco, 1988 Kebutuhan kaporit
= 2 x 744 0,3 x1000.000 = 0,005 kgjam = 0,12 kghari
4. Demineralisasi air umpan ketel Air untuk umpan ketel harus murni dan bebas dari garam-garam terlarut.
Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Alat demineralisasi dibagi atas:
a. Penukar Kation Cation Exchanger
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran
antara kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20.
Reaksi yang terjadi: 2H
+
R + Ca
2+
→ Ca
2+
R
2
+ 2H
+
2H
+
R + Mg
2+
→ Mg
2+
R
2
+ 2H
+
Untuk regenerasi dipakai H
2
SO
4
berlebih dengan reaksi: Ca
2+
R
2
+ 2 H
2
SO
4
→ CaSO
4
+ 2H
+
R Mg
2+
R
2
+ 2 H
2
SO
4
→ MgSO
4
+ 2H
+
R
VI-5
Perhitungan Kesadahan Kation
Dari Tabel 6.1 di atas diketahui bahwa air sumur bor Asahan mengandung Ca
2+
, Mg
2+ ,
Na
+
, K
+
dan Fe
3+
masing-masing dengan kadar 2,81 mgl; 0,65 mgl; 1,59 mgl; 6,17 mgl dan 0,31 mgl.
• Kebutuhan air yang akan diolah
= 175,159 kgjam •
Total kesadahan kation = 2,81 + 0,65 + 0,31 + 1,59 + 6,17 = 11,53 mgl
• Densitas air
= 1000 kgm
3
Volume =
menit galon
775 ,
jam m
175 ,
1000 175,159
ρ m
3
= =
=
1 mgl =
galon grain
17,1 1
Total muatan = kgrain
1000 1
x menit
galon 775
, x
galon 17,1
grain 11,53
= 5,226 x 10
-4
kgrainmenit = 0,753 kgrainhari
Digunakan ion exchanger 1 unit dengan service flow maksimum 19 galonmenit. Dari Tabel 12.4 Nalco 1988, diperoleh data sebagai berikut:
Diameter tangki : 1 ft
Luas permukaan, A : 0,7854 ft
2
Resin yang digunakan adalah Daulite C – 20, dengan nilai EC Exchanger Capacity, yaitu kemampuan penukar ion untuk menukar ion yang ada pada air
yang melaluinya = 17 kgrainft
3
Nalco, 1988. Kebutuhan resin =
hari ft
0,044 kgrainft
17 i
kgrainhar 753
,
3 3
= Tinggi yang dapat ditempati oleh resin
ft 0,056
7854 ,
0,044 permukaan
luas resin
kebutuhan h
= =
= Faktor kelonggaran diambil 80 , maka tinggi resin
h = 1,8 x 0,056 = 0,101 ft Tinggi minimum resin = 2,5 ft
Nalco, 1988
VI-6
Regenerasi
Volume resin, V = h x A = 2,5 x 0,7854 = 1,9635 ft
3
Siklus regenerasi, t 0,753
17 x
1,9635 muatan
total resin
kapasitas x
resin volume
= =
= 44,329 hari Sebagai regeneran digunakan H
2
SO
4
, dimana pemakaiannya sebanyak 8 lb H
2
SO
4
ft
3
untuk setiap regenerasi Nalco, 1988 Kebutuhan H
2
SO
4
= resin
kapasitas regenerasi
kapasitas x
muatan Total
=
3 3
4 2
ft kgrain
17 ft
SO H
lb 8
x hari
kgrain 0,753
= 0,354 hari
regenerasi 44,329
1 x
regenerasi lb
= 0,008 lbhari = 0,004 kghari
b. Penukar Anion Anion Exchanger