Sistem Upah Kesejahteraan Karyawan Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan pabrik, setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan satu regu istirahat. Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap bekerja dan libur 1 hari setelah setelah tiga kali shift. Tabel 7.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A I I I II II II - - III III III - BII II II - - III III III - I I I C - - III III III - I I I II II II DIII III - I I I II II II - - III

7.6 Sistem Upah

Sistem upah diberikan sebagai berikut: 1. Gaji Bulanan Sistem gaji ini diberikan kepada karyawan tetap. Besarnya gaji didasarkan atas pertimbangan :  Tingkat pendidikan  Pengalaman kerja  Tingkat keselamatan kerja  Banyaknya lembur 2. Gaji Harian Sistem gaji ini dapat dipakai terhadap karyawan harian, dengan besar gaji didasarkan atas pertimbangan terhadap jenis pekerjaan.

7.7 Kesejahteraan Karyawan

Tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut aset–aset perusahaan harus mendapat perhatian. Salah satu aset besar perusahaan adalah karyawan yang seharusnya didukung dengan fasilitas kehidupan yang memadai. Fasilitas–fasilitas yang disediakan oleh perusahaan antara lain: VII-6  Fasilitas cuti tahunan  Bonus perusahaan  Tunjangan hari raya  Tunjangan kecelakaan kerja  Tunjangan kematian baik dalam waktu bekerja maupun diluar pekerjaan  Penyediaan tempat ibadah  Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma  Fasilitas rekreasi secara periodik Analisa Jabatan Untuk dapat menempatkan karyawan pada posisi yang tepat the right man in the right place maka perusahaan harus malakukan penelitian terhadap calon pegawai atau pegawai tentang jabatan yang akan atau sedang didudukinya. Analisa jabatan merupakan proses yang sistematis dalam menentukan nilai atau perbandingan relatif antara suatu jabatan dengan jabatan lain yang biasanya dapat dijadikan pertimbangan dasar, dalam hal ini berhubungan dengan teknik mutasi sistem penggajian. Parameter yang dapat digunakan dalam analisa jabatan, antara lain:  Kondisi fisik dan mental pekerja  Pendidikan dan pengalaman kerja  Sifat, karakter, dan minat pekerja

7.9 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan di Pabrik Pembuatan Lemak cokelat ini dibutuhkan susunan tenaga kerja seperti pada susunan struktur organisasi. Disamping itu posisi tenaga kerja sedapat mungkin ditempatkan dengan latar belakang pendidikannya. Adapun jumlah tenaga kerja beserta tingkat pendidikan yang disyaratkan dapat dilihat pada Tabel 7.2 berikut ini. VII-7 Tabel 7.2 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya Jabatan Jumlah Pendidikan Direktur 1 SI Manajemen Bendahara 1 SI Akuntansi Sekretaris 1 SI Akuntansi Manajer Umum 1 DIV TMP Manajer Produksi 1 DIV TKI Kabid Personalia 1 S1 Psikolog Kabid Adm 1 S1 Manajemen Kabid pemasaran 1 S1 Manajemen Pemasaran Supervisor 4 DIV TKI Legalisasi 1 S1 Hukum Humas 2 S1 Sosial Perekrutan 2 S1 Psikolog Administrasi 4 SMU sederajad Kesehatan - Dokter - Perawat 1 4 S1 Kedokteran DIII Keperawatan Kebersihan 8 SMU sederajad Transportasi 2 SMK sederajad Perlengkapan 2 SMU sederajad Keamanan 16 SMU sederajad Pemasaran 2 DIII Manajemen Pemasaran Proses 40 SMK sederajad Utilitas 8 SMK sederajad Laboratorium 12 DIII Kimia Analis Bengkel 8 SMK sederajad Total 124 Orang VII-8 STRUKTUR ORGANISASI RUPS Direktur Sekretaris Manajer Produksi Manajer Umum Karyawan Legal Karyawan Humas Karyawan Perekrutan Supervisor Proses Supervisor Utilitas Supervisor Mekanik Supervisor Lab Karyawan Administrasi Karyawan Kesehatan Karyawan Kebersihan Karyawan Transportasi Karyawan Perlengkapan Karyawan Pemasaran Karyawan Keamanan Karyawan Proses Karyawan Utilitas Karyawan Bengkel Karyawan Laboratorium Bendahara Supervisor Pemasran Supervisor Administrasi Supervisor Personalia Gambar 7.1 Struktur Organisasi

BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

8.1 Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik secara umum bisa dikelompokkan berdasarkan dua alasan pemilihan: mendekati tempat bahan baku atau berada mendekati pasar Teuku Beuna, 2007. Selain itu, pada pemilihan lokasi pabrik perlu diperhitungkan pula biaya pengiriman, transportasi, sarana dan prasarana di daerah lokasi pendirian pabrik serta kebijakan yang berlaku di daerah setempat. Pemilihan lokasi pabrik pembuatan lemak cokelat didasarkan atas kedekatan pasar. Berdasarkan pemilihan tersebut, maka Pabrik Pembuatan Lemak Cokelat ini direncanakan berlokasi di Kecamatan Sei Alim Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Faktor-faktor pemilihan daerah pendirian pabrik pembuatan lemak cokelat lebih lengkapnya diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Faktor Utama 2. Faktor Khusus

8.1.1 Faktor Utama

a. Bahan baku Bahan baku direncanakan diperoleh dari perkebnan milik swasta maupun rakyat di Sumatera Utara dan beberapa kabupaten di Aceh. b. Transportasi Pembelian bahan baku dapat dilakukan melalui jalan darat. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik memiliki sarana transportasi darat yang cukup memadai. Lokasi pabrik dekat dengan jalan lintas sumatera, sehingga mempermudah transportasi baik untuk bahan baku maupun bahan pendukung lainnya. Produk dapat langsung dijual ke pasar karena dekat dengan pelabuhan kuala tanjung. c. Pemasaran Indonesia mengekspor cokelat dalam bentuk biji kering, hanya sedikit dalam bentuk cokelat olahan. Sumatera Utara merupakan daerah perkebunan cokelat VIII-1