BAB V INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
5.1 Instrumentasi
Instrumentasi merupakan sistem dan susunan yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesai dengan
yang diharapkan. Di dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka
operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien. Dengan demikian, kondisi operasi selalu berada
dalam kondisi yang diharapkan Ulrich, 1984. Secara garis besar, alat –alat kontrol dapat diklasifikasikan atas :
1. Penunjuk Indicator 2. Pengirim Transmitter
3. Pencatat Recorder 4. Pengatur Controller
5. Katup pengatur Control valves
Indicator adalah suatu alat yang biasanya terletak pada tempat dimana pengukuran untuk proses tersebut dilakukan memberikan harga dari besaran variabel yang
diukur. Besaran ini merupakan besaran sesaat. Transmitter adalah alat yang mengukur harga dari suatu besaran seperti suhu, tinggi
permukaan dan mengirimkan sinyal yang diperolehnya keperalatan lain misal recorder, indicator atau alarm.
Recorder biasanya terletak jauh dari tempat dimana besaran proses diukur, bekerja untuk mencatat harga – harga yang diproleh dari pengukuran secara kontinu atau
secara periodik. Biasanya hasil pencatatan recorder ini terlukis dalam bentuk kurva diatas kertas.
Controller adalah suatu alat yang membandingkan harga besaran yang diukur dengan harga sebenarnya yang diinginkan bagi besaran itu dan memberikan sinyal untuk
pengkoreksian kesalahan, jika terjadi perbedaan antara harga besaran yang diukur dengan harga besaran yang sebenarnya.
V-1
Sinyal koreksi yang dihasilkan oleh controller berfungsi untuk mengoperasikan Control valve untuk memperbaiki atau meniadakan kesalahan tersebut. Biasanya
controller ditempatkan jauh dari tempat pengukuran. Controller juga dapat berfungsi dilengkapi untuk dapat mencatat atau mengukur.
Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanis atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis
menggunakan komputer. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan sendiri. Pada
pemakaian alat-alat instrumen dekat peralatan proses kontrol manual atau disatukan di dalam suatu ruang kontrol pusat control room yang dihubungkan dengan bangsal
peralatan kontrol otomatis. Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol diukur oleh instrumen
adalah Stephoulus, 1984 : 1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, konduktivitas, pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan
variabel lainnya. Faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen–instrumen adalah
Peters et.al., 2004 : 1. Range yang diperlukan untuk pengukuran.
2. Level instrumentasi. 3. Ketelitian yang dibutuhkan.
4. Bahan konstruksinya. 5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses.
Instrumentasi yang umum digunakan dalam pabrik adalah Considine, 1985 : 1. Untuk variabel temperatur.
• Temperature Controller TC adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati temperatur dari suatu alat. Dengan menggunakan Temperature Controller, para engineer juga dapat melakukan pengendalian terhadap
peralatan sehingga temperatur peralatan tetap berada dalam range yang
V-2
diinginkan. Temperature Controller kadang–kadang juga dapat mencatat temperatur dari suatu peralatan secara berkala Temperature Recorder TR.
• Temperature Indicator TI adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati temperatur suatu alat. 2. Untuk variabel ketinggian permukaan cairan.
• Level Controller LC adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati ketinggian cairan di dalam suatu alat. Dengan menggunakan Level Controller, para engineer juga dapat melakukan pengendalian
ketinggian cairan di dalam peralatan tersebut. •
Level Indicator LI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati ketinggian cairan di dalam suatu alat.
3. Untuk variabel tekanan. •
Pressure Controller PC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan operasi dari suatu alat. Para engineer juga dapat
melakukan perubahan tekanan dari peralatan operasi. Pressure Controller dapat juga dilengkapi pencatat tekanan dari suatu peralatan secara berkala
Pressure Recorder PR. •
Pressure Indicator PI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan operasi dari suatu alat.
4. Untuk variabel aliran cairan. •
Flow Controller FC adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati laju alir larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila
terjadi perubahan dapat melakukan pengendalian. •
Flow Indicator FI adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat.
V-3
Pada pra rancangan pabrik pembuatan lemak cokelat dari biji cokelat hasil fermentasi ini, jenis-jenis instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tangki T-101, T-102, T-103 Instrumen yang digunakan pada tangki adalah Level Indicator LI yang
berfungsi untuk mengamati ketinggian fluida di dalam tangki. Apabila ketinggian fluida di dalam tangki menurun, maka supply bahan harus segara
ditambahkan.
Gambar 5.1 Tangki penyimpanan beserta instrumen
2. Mixer MT-102 Instrumen yang digunakan pada tangki berpengaduk adalah kaca intip. Dengan
memasang kaca pada dinding bejana berdasarkan alasan keselamatan kaca dibuat ganda, tinggi permukaan dapat dilihat langsung secara visual.
Bahan masuk
Bahan keluar
Gambar 5.2 Tangki berpengaduk beserta instrumen
3. Mixer Berkoil MT-101. Instrumen yang digunakan pada reaktor adalah Temperature Controller TC
yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalam mixer. Pengeluaran bahan dari dalam mixer dikontrol sesuai dengan
pemasukan bahan ke dalam mixer melalui Flow Controller FC.
V-4 LI
Bahan Masuk
Bahan Keluar
Gambar 5.3 Tangki berpengaduk denagn koil beserta instrumen.
4. Evaporator EV-101 Instrumen yang digunakan pada evaporator adalah Temperature Control TC
yang berfungsi untuk mengatur temperatur steam yang masuk ke dalam evaporator.
Gambar 5.4 Evaporator beserta instrumen
5. Pompa P-101, P-102, P-103. Instrumen yang digunakan pada pompa adalah Flow Controller FC yang
berfungsi untuk memperkecil laju alir fluida yang masuk apabila laju alir fluida di dalam pompa berada di atas batas yang ditentukan.
Gambar 5.5 Pompa beserta instrumen
V-5 Fluida Keluar
Fluida Keluar TC
Umpan Fluida
Fluida Fluida
FC FC
Bahan Masuk Bahan Keluar
TC
6. Kondensor CD-101, CD-102. Instrumen yang digunakan pada kondensor adalah Temperature Controller
TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalam kondensor. Apabila fluida yang keluar berada di atas temperatur yang
diinginkan dalam kondensor, maka Temperature Controller TC akan menggerakkan Flow Controller FC untuk membuka valve sehingga laju alir
air pendingin yang masuk menjadi lebih besar.
Gambar 5.6 Kondensor beserta instrumen.
7. Heat Exchanger HE-101. Instrumen yang digunakan pada heat exchanger adalah Temperature
Controller TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur fluida di dalamnya. Apabila fluida yang keluar berada di bawah temperatur
yang diinginkan, maka Temperature Controller TC akan menggerakkan Flow Controller FC untuk membuka valve sehingga laju alir steam yang masuk
menjadi lebih besar.
Gambar 5.7 Heat exchanger beserta instrumen.
V-6 LI
FI FI
TI
Fluida Masuk Fluida Keluar
FC TC
Uap
Kondensat
8. Spray Dryer Instrumen yang digunakan pada Spray Dryer adalah Temperature Controller
TC yang berfungsi untuk mengamati dan mengontrol temperatur gas di dalamnya. Apabila gas yang masuk berada di bawah temperatur yang
diinginkan, maka Temperature Controller TC akan menggerakkan Flow Controller FC untuk membuka valve sehingga laju alir udara panas yang
masuk menjadi lebih besar.
TC FC
Udara panas
Bahan keluar Bahan masuk
Gambar 5.8 Spray Dryer beserta instrumen
5.2. Keselamatan Kerja