Gambaran Kadar Gula Darah Puasa Pasien DM Tipe 2

uji antara aktivitas fisik ringan dan sedang dengan kontrol gula darah puasa GDP menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p 0,495, yang berarti nilai p lebih dari 0,05. Sehingga menurut diagnosis statistik dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik tidak berhubungan terhadap kadar gula darah puasa GDP pasien DM tipe 2 yang berada di RSUD Kota Cilegon. Meskipun bila dilihat lebih teliti lagi pada tabel 4.2.1, berdasarkan diagnosis klinis terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kadar gula darah puasa oleh adanya 2 pasien dengan aktivitas sedang yang GDP nya masuk dalam kategori normal. Dalam penelitian ini, peneliti telah berusaha meminimalisir faktor-faktor yang menjadi perancu dalam penelitian ini dengan cara menghomogenkan terapi farmakologis serta diet seluruh pasien, sehingga hanya aktivitas fisik yang menjadi variabel bebasnya. Namun, hal ini belum menunjukkan hasil yang bermakna. Mungkin disebabkan juga penatalaksanaan DM yang telah dilakukan di RSUD Kota Cilegon yang tergolong kategori sangat kurang. Dikarenakan berdasar tabel 4.1.3, menggambarkan hanya terdapat 2 pasien DM tipe 2 dari 20 pasien yang peneliti dapatkan di RSUD Kota Cilegon yang GDP nya dalam kategori normal. Serta jumlah pasien yang peneliti dapatkan terlalu sedikit sehingga menyebabkan data yang didapatkan kurang variatif. Hasil ini juga tidak sesuai dengan dasar teori yang menyatakan selama aktivitas fisik terjadi peningkatan masukan glukosa ke otot dikarenakan adanya insulin independent yang mempengaruhi terjadinya peningkatan jumlah transporter GLUT-4 pada membran sel. Dan terjadi selama beberapa jam setelah aktivitas atau lebih panjang lagi disertai peningkatan sensitivitas insulin dengan aktivitas yang tetap. 34 penelitian ini bertentangan dengan William yang menerangkan bahwa aktivitas fisik dengan dimediasi oleh AMP-dependent protein kinase AMPK menghasilkan peningkatan penyerapan glukosa serta peningkatan sensitivitas transpor glukosa yang disebabkan oleh translokasi berlebih transporter GLUT-4 ke membran sel untuk setiap dosis tertentu insulin 26 . Penelitian ini tidak bisa menggambarkan pernyataan Konsensus 2011 yang menjadikan aktivitas fisik terutama kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur sebagai salah satu pilar penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2.

4.3 Keterbatasan penelitian

1. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang hanya menggambarkan variabel yang diteliti, baik independen maupun dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab akibat. 2. Penelitian ini menggunakan indikator GDP untuk menilai kadar gula darah pasien DM, yang sebenarnya untuk kontrol Gula Darah yang lebih baik menggunakan kadar HBA1c dikarenakan dapat menggambarkan kadar gula darah pasien dengan rentang waktu lebih lama. 35 3. Peneliti menggunakan cara pengambilan sampel consequtive sampel yang dibatasi oleh waktu penelitian selama bulan Januari sampai Mei 2013. Meskipun telah didapatkan 80 pasien sesuai dengan besar sampel penelitian, namun hanya terdapat 20 pasien yang memenuhi kriteria. Sehingga jumlah sampel hanya 20 orang. 4. Penilaian aktivitas fisik pada penelitian ini menggunakan perhitungan Baecke et al 1982 yang dipresentasikan dalam bentuk nilai. Maka hal ini kurang memperhatikan berapa besar kalori yang dilakukan pada setiap aktivitasnya, oleh sebab itu masih belum memperhitungkan besaran kalori yang dipergunakan setiap aktivitas yang dilakukan.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon

1 10 93

Hubungan Kadar Glukosa Darah Puasa dengan Profil Lipid pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Periode Januari 2012-April 2013

3 34 70

HUBUNGAN KADAR KREATININ SERUM DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD Hubungan Kadar Kreatinin Serum dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pasien Diabetes melitus Tipe 2 di RSUD Dr.Sayidiman Kabupaten Magetan.

0 7 9

HUBUNGAN KADAR KREATININ SERUM DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD Hubungan Kadar Kreatinin Serum dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pasien Diabetes melitus Tipe 2 di RSUD Dr.Sayidiman Kabupaten Magetan.

0 5 13

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 4

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 14

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 2 4

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 18