Diabetes Melitus Klasifikasi Diabetes Melitus
Tabel 2.3 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis DM mgdL
3
Bukan DM Belum pasti
DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
mgdL
Plasma vena 100
100-199 ≥200
Darah kapiler 90
90-199 ≥200
Kadar glukosa darah puasa
mgdL
Plasma vena 100
100-125 ≥126
Darah kapiler 100
90-99 ≥100
Prosedur yang dilakukan untuk melakukan tes gula darah puasa yaitu : mengambil darah vena 5 sampai 10 ml dan memasukkan ke dalam tabung
bertutup. Darah diambil setelah pasien puasa makan dan minum 12 jam sebelum pemeriksaan. Hasil pemeriksaan dari gula darah puasa ini memiliki
makna klinis jika lebih besar dari 125 mgdL dapat digunakan sebagai indikasi diabetes, dan untuk mengkonfirmasi diagnosis bila gula darah puasa rata
–rata atau sedikit lebih tinggi.
9
Hasil pemeriksaan gula darah puasa ini dapat digunakan untuk mengetahui masalah masalah klinis yang terdapat pada pasien. Penurunan
kadar gula darah puasa disebabkan oleh reaksi hipoglikemik syok insulin, kanker abdomen, hepar, dan paru paru, hipofungsi kelenjar adrenal, malnutrisi,
alkoholisme, sirosis hepatis, hiperinsulinemia, dan latihan yang berat. Peningkatan kadar seperti pada orang DM disebabkan oleh diabetik asidosis,
hipofungsi kelenjar adrenal sy ndrom cushing’s, stres, luka bakar, latihan
fisik, infeksi, akut miokard infark AMI, pankreatitis akut, pembedaan yang lama, akromegali, dan gangguan ginjal kronik.
9
Langkah-langkah diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa dapat dilihat pada gambar 1. Untuk hasil pemeriksaan yang tidak termasuk normal
atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT atau GDPT.
3
Gambar 1 Langkah - Langkah Diagnostik DM dan Gangguan Toleransi Glukosa Sumber : Perkeni 2011