Bagi peneliti Memberikan data tambahan tentang hubungan antara kebiasaan
aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa agar bisa dilaksanakan penelitian selanjutnya.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus
Menurut American Diabetes Association ADA tahun 2010, DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. WHO sebelumnya telah merumuskan bahwa DM dikatakan
sebagai suatu kumpulan problem anatomi dan kimiawi akibat gangguan berbagai faktor yang mengakibatkan defisiensi insulin absolut atau relatif dan
gangguan fungsi insulin.
7
Perubahan dalam diagnosis dan klasifikasi DM terus-menerus terjadi baik oleh WHO maupun ADA. Para pakar di Indonesia pun bersepakat
melalui Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI pada tahun 1993 untuk membicarakan standar pengelolaan DM, yang kemudian direvisi tahun
1998 dan 2002.
7
Secara epidemiologic, DM seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset DM adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan. Morbiditas dan
mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi ini. Penelitian lain menyatakan bahwa dengan dengan adanya urbanisasi, populasi DM tipe 2
akan meningkat 5-10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rural- tradisional menjadi urban.
Faktor risiko yang berubah secara epidemiologi diperkirakan adalah : bertambahnya usia, lebih banyak dan lebih lamanya
obesitas, kurangnya aktivitas jasmani, dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor genetik yang berhubungan dengan
terjadinya diabetes melitus tipe 2.
7
2.2 Klasifikasi Diabetes Melitus
Beberapa klasifikasi DM telah diperkenalkan, berdasarkan manifestasi klinis, umur awitan, dan riwayat penyakit. ADA mengeluarkan klasifikasi
baru berdasarkan patogenesis sindrom diabetes dan gangguan toleransi