4.3 Keterbatasan penelitian
1. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang hanya menggambarkan variabel yang diteliti, baik independen maupun dependen
pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab akibat.
2. Penelitian ini menggunakan indikator GDP untuk menilai kadar gula darah pasien DM, yang sebenarnya untuk kontrol Gula Darah yang lebih baik
menggunakan kadar HBA1c dikarenakan dapat menggambarkan kadar gula darah pasien dengan rentang waktu lebih lama.
35
3. Peneliti menggunakan cara pengambilan sampel consequtive sampel yang dibatasi oleh waktu penelitian selama bulan Januari sampai Mei 2013.
Meskipun telah didapatkan 80 pasien sesuai dengan besar sampel penelitian, namun hanya terdapat 20 pasien yang memenuhi kriteria.
Sehingga jumlah sampel hanya 20 orang. 4. Penilaian aktivitas fisik pada penelitian ini menggunakan perhitungan
Baecke et al 1982 yang dipresentasikan dalam bentuk nilai. Maka hal ini kurang memperhatikan berapa besar kalori yang dilakukan pada setiap
aktivitasnya, oleh sebab itu masih belum memperhitungkan besaran kalori yang dipergunakan setiap aktivitas yang dilakukan.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : a Dari total 20 pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Cilegon, didapatkan pasien
yang dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 9 pasien 45 dan yang perempuan berjumlah 11 pasien 55 .
b Dari total 20 pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Cilegon, didapatkan pasien yang berusia 20-44 tahun berjumlah 5 pasien 25, usia 45
–64 tahun berjumlah 12 pasien 60, dan usia 65 tahun berjumlah 3 pasien 15.
c Dari total 20 pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Cilegon, didapatkan 18 orang pasien yang pengendalian gula darah puasanya tidak normal
≥ 100 mgdL dan 2 orang pasien yang normal 100 mgdL.
d Dari total 20 pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Cilegon, didapatkan sebanyak 8 orang pasien 40 aktivitas fisiknya tergolong dalam
kategori ringan, dan sebanyak 12 orang pasien 60 tergolong kategori sedang.
e Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Cilegon p=0,495. Namun terlihat adanya pengaruh aktivitas
fisik terhadap GDP yang dinyatakan adanya 2 pasien dengan aktivitas sedang mempunyai GDP dalam kategori normal.
5.2 Saran
a Masyarakat Umum Untuk pengendalian DM tipe 2, disarankan kepada pasien untuk lebih
memperhatikan aspek terapinya baik yang berupa non farmakologis dan farmakologis. Sehingga apabila mendapatkan terapi dari tenaga kesehatan
ataupun rumah sakit setempat dilaksanakan dengan baik.