Heksil Asetat Hidrogenasi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Heksil Asetat

Heksil asetat merupakan suatu ester yang secara fisik tidak berwarna, berwujud cair pada suhu kamar, mendidih pada 169°C. Senyawa ini larut dalam alkohol dan eter, larut dalam air, digunakan sebagai pelarut untuk damar dan ester selulosa Aldrich, 2011. Heksil asetat dikenal juga dengan beberapa nama, antara lain acetoxy- hexane, 2-hexanol acetate, acetic acid n-hexyl esteracetate c-6, hexyl ethanoate, hexanyl acetate, fema 2565, caproyl acetate dan capryl acetate. Gambar 1. Struktur dan Bentuk Molekul Heksil Asetat Rumus molekul senyawa ini yaitu C 8 H 16 O 2 memiliki berat molekul 144.21 gmol dan densitas sebesar 0.867gml Aldrich, 2011.

2.2. Hidrogenasi

Hidrogenasi merupakan reaksi antara hidrogen dengan senyawa organik. Reaksi ini terjadi dengan penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul tidak jenuh sehingga dihasilkan senyawa jenuh Welasih, 2007. Hidrogenasi juga dapat diartikan sebagai reaksi adisi, yaitu hidrogen mengadisi senyawa tak jenuh Daintith, 1994. Persamaan reaksi hidrogenasi ester : RCOOC 2 H 5 + 2H 2 RCH 2 OH + C 2 H 5 OH Hidrogenasi merupakan reaksi kimia yang dihasilkan dari penambahan hidrogen ke molekul, contohnya adalah reaksi antara hidrogen dan etilen untuk menghasilkan etana. Hidrogenasi biasanya digunakan untuk menjenuhkan atau mereduksi senyawa organik, dengan penambahan hidrogen pada ikatan rangkap dua alkena atau tiga alkuna dalam hidrokarbon Robinson, 2010. Sebagian besar metode hidrogenasi menggunakan hidrogenasi katalitik karena hidrogenasi non katalitik berlangsung lambat Adkins, 1931. 2.2.1. Jenis Hidrogenasi Proses hidrogenasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hidrogenasi non- katalitik dan hidrogenasi katalitik. Proses hidrogenasi yang umumnya digunakan adalah hidrogenasi katalitik. Hal ini dikarenakan hidrogenasi non-katalitik hanya dapat berlangsung dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi dan proses berlangsung lambat, sedangkan hidrogenasi katalitik dapat berlangsung dalam kondisi temperatur yang tidak terlalu tinggi dan proses berlangsung cepat dengan adanya katalis. Molekul hidrogen tidak bereaksi dengan baik dengan molekul organik, sehingga katalis selalu diperlukan. Katalis merupakan suatu substansi yang mengatur reaksi kimia, tetapi tidak dihasilkan sebagai bagian dari produk akhir. Katalis bekerja dengan menurunkan energi aktivasi energi minimum yang dibutuhkan atom untuk melangsungkan reaksi agar terjadi tumbukan antar molekul untuk mencapai keadaan transisi. Oleh karena itu, katalis dapat ikut bereaksi agar proses suatu reaksi kimia dapat berlangsung lebih cepat Robinson, 2010. 2.2.2. Proses Hidrogenasi Hidrogenasi dicapai pada berbagai suhu dan kondisi tekanan yang didasarkan pada sifat substrat dan katalis yang digunakan. Secara umum, reaksi hidrogenasi dalam hidrogenasi nonkatalitik dilakukan pada suhu yang sangat tinggi untuk mencapai energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung. Metode hidrogenasi memiliki tiga bagian: 1. Substrat Substrat yang digunakan dalam hidrogenasi meliputi aldehida dan keton, alkadiena, alkena, alkenyl benzenes, alkil azida, alkuna, benzena, karbohidrat, karbon monoksida, ester, amina, nitril, nitroarenes dan minyak sayur. 2. Katalisator Tingkat hidrogenasi meningkat secara signifikan di hadapan katalis tertentu. Katalis menciptakan ikatan kimia antara hidrogen dan substrat dan memfasilitasi reaksinya. 3. Gas Hidrogen Sumber hidrogen untuk proses hidrogenasi adalah gas hidrogen. Gas hidrogen secara komersial tersedia dalam tabung gas hidrogen bertekanan. Secara umum, reaksi hidrogenasi melibatkan lebih dari 1 atmosfer hidrogen Robinson, 2010. 2.2.3. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Proses Hidrogenasi Variabel yang mempengaruhi hasil dari proses hidrogenasi adalah temperatur, kecepatan pengadukan, tekanan hidrogen dalam reaktor, jumlah katalis, jenis katalis, kemurnian gas, sumber dan kualitas bahan baku Dijsktra, 1997. Pengaruh dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut Hasibuan, 2009, Kiff et all., 1983 : a. Temperatur hidrogenasi. Reaksi hidrogenasi lebih cepat dengan meningkatnya temperatur. b. Tekanan. Tekanan yang digunakan untuk menghidrogenasi heksil asetat adalah 10-15 Kgcm 2 c. Pengadukan. Pengadukan berfungsi untuk mendukung pelarutan hidrogen dalam permukaan katalis dan digunakan untuk menghomogenkan panas atau dingin dalam reaktor. Pengadukan mempengaruhi isomerisasi dan keselektifan. d. Jumlah katalis. Laju hidrogenasi lebih cepat dengan meningkatnya konsentrasi katalis. Peningkatan laju reaksi hidrogenasi disebabkan oleh meningkatnya aktifitas permukaan katalis. e. Jenis katalis. Katalis dipilih sesuai dengan pengaruhnya pada laju reaksi, isomerisasi geometris dan keaktifannya. Aktifitas katalis bergantung pada bagian yang aktif pada proses hidrogenasi, dimana bagian yang aktif tersebut ditempatkan pada permukaan katalis. f. Pengotor katalis. Pengotor katalis merupakan faktor yang mempengaruhi produk yang akan dihasilkan, pengotor ini mengurangi konsentrasi katalis sehingga keefektifitasan dan laju reaksinya menurun.

2.3. Etanol