Distilasi penyulingan TINJAUAN PUSTAKA

Cu yang terdispersi di permukaan penyangga. Oksida Zn akan mencegah terjadinya pergerakan dan tumbukan antar partikel Cu Setiadi, et al., 2008. Sebagai ilustrasi pencegahan terjadinya surface migration kristal-kristal Cu oleh ZnO dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Pencegahan Migrasi Kristal-kristal Cu oleh ZnO Sumber : Setiadi, et al., 2008

2.7. Distilasi penyulingan

Distilasi penyulingan adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut adalah membentuk larutan homogen dan mudah menguap, selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan tekanan uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-komponennya atau kelompok-kelompok komponen. Karena adanya perbedaan tekanan uap, maka dapat dikatakan pula proses penyulingan merupakan proses pemisahan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam penelitian ini, metode distilasi yang digunakan adalah metode distilasi biasa. Distilasi biasa adalah metode pemisahan cair ke fase gas untuk dua atau lebih senyawa berdasarkan beda titik didih dan tekanan uapnya. Proses distilasi meliputi pendidihan senyawa dan pengembunan uapnya Arsyad, 2001. Gambar 10. Proses Distilasi Sumber : wikipedia.com Pada proses distilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran cair berada dalam keadaan setimbang dengan uapnya, komposisi uap dan cairan berbeda. Uap akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan cairan akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap. Uap tersebut dipisahkan dari cairan, kemudian dikondensasikan, maka akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang pertama, dengan lebih banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan. Apabila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi sebagian, maka akan didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap lebih tinggi Arsyad, 2001.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama lima bulan, dari bulan Mei - Oktober 2010 di pusat penelitian kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, kawasan Puspitek Serpong – Tangerang.

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan untuk reaksi hidrogenasi dan proses distilasi adalah seperangkat alat distilasi labu leher 2, kondensor, hotplate, reaktor hidrogenasi vinci - Technologies – ruel 92, heater, stirrer, termometer, viscometer, peralatan gelas pirex lainnya. Peralatan yang diperlukan dalan identifikasi alkohol adalah peralatan gelas untuk pengujian skala laboratorium, FTIR Shimadzu IR Prestige 21 dan GC-MS Shimadzu QP-5050. Bahan-bahan yang digunakan untuk reaksi hidrogenasi antara lain gas hidrogen, heksil asetat Sigma-Aldrich, katalis ZSM-5 Zeolyst, nikel, dan CuOZnO masing-masing 1 bb. Bahan yang digunakan untuk kalibrasi proses distilasi yaitu heksanol dan etanol Sigma-Aldrich. Bahan-bahan yang digunakan dalam mengidentifikasi alkohol antara lain aquadest, NaOH 5, HCl 5, dan H 2 SO 4 Merck.