dilakukan untuk meminta pendapat atau komentar ahli pendidikan dan praktisi  pendidikan mengenai  kualitas  dari  LKS  yang  dikembangkan
terutama ketepatan  isi  atau  materi kimia yang  dimuat. Review ini dilakukan dengan memberikan lembar validasi sejenis angket dengan
skala Guttman. Saran  dan  masukan  yang  didapat  selama  proses review akan
digunakan  untuk  memperbaiki  dan  merevisi  LKS  kimia.  Hal  ini bertujuan  untuk  memperoleh  penyempurnaan  dan  kesesuaian  LKS
terhadap kelayakan  isi,  urutan  sajian  penyajian,  tata  letak
kegrafisan, bahasa, dan kesesuaian dengan keterampilan proses. b. Penilaian LKS
Selain  validasi,  dilakukan  juga  penilaian  terhadap  LKS  yang dikembangkan.  Penilaian  ini  dilakukan untuk meminta penilaian  ahli
pendidikan  dan  praktisi  pendidikan  mengenai  kualitas  dari  LKS  yang dikembangkan  terutama
kelayakan  isi,  penyajian,  kebahasaan, kegrafisan,  dan  kesesuaian  keterampilan  proses.  Penilaian  ini
dilakukan  dengan  memberikan  lembar  penilaian  sejenis  angket dengan rating  scale. Dalam  penelitian  ini,  peneliti  melakukan
penilaian LKS kimia kepada penilai, yaitu dua orang dosen pendidikan kimia dan seorang guru bidang studi kimia.
c. Uji coba terbatas Tahap uji coba LKS dilakukan dengan uji coba terbatas di kelas
XI  IPA  4  SMA  Negeri  3  Kota  Tangerang  Selatan.  Dalam  proses  uji coba  ini  menggunakan  lembar  observasi  dan  angket  siswa.  Data
lembar observasi diambil selama kegiatan pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan dilakukan. Data angket diambil setelah siswa
selesai  melakukan  semua kegiatan pembelajaran tentang hidrolisis garam.
5. Tahap Analisis Data Data dari  lembar  penilaian  LKS,  lembar  observasi,  dan angket
siswa  yang  telah  didapat,  selanjutnya  diolah  dan dianalisis  untuk  melihat
gambaran  mengenai kualitas LKS kimia berbasis keterampilan  proses yang telah digunakan.
6. Pelaporan Hasil Penelitian Hasil
analisis  data yang  didapat
kemudian  disimpulkan. Kesimpulan yang  diperoleh  akan  digunakan untuk  mengetahui  apakah
LKS kimia yang  telah  dikembangkan memiliki kriteria yang  baik  atau tidak.
Berikut ringkasan dari alur penelitian yang dilakukan.
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Analisis Kurikulum
Menentukan SKKD
Desain LKS Berbasis Keterampilan Proses
Keterlaksanaan LKS
Analisis Data Pengembangan LKS Pelaporan Hasil Penelitian
Persiapan
Materi Hidrolisis Garam Tujuan pembelajaran
Ditentukan
Alat dan bahan Rincian tugas
Ditentukan Dibuat
Pengembangan LKS
LKS Berbasis Keterampilan Proses Hidrolisis Garam
Evaluasi LKS
Validasi LKS oleh ahli dan praktisi
Penyusunan instrumen penelitian
Revisi Validasi instrumen
penelitian Revisi
Uji Coba Terbatas Penilaian LKS oleh
ahli dan praktisi Respon siswa
Instrumen hasil validasi LKS hasil validasi
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket atau kuesioner Angket  atau  kuesioner adalah daftar  pertanyaan  yang  diberikan
kepada  orang  lain yang  bersedia  memberikan  respons  responden  sesuai dengan  permintaan  pengguna.
6
Menurut  Suharsimi  Arikunto,  kuesioner adalah  sejumlah  pertanyaan  tertulis  yang  digunakan  untuk  memperoleh
informasi  dari  responden  atau  hal-hal  yang  diketahuinya.
7
Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden orang-orang yang
menjawab merupakan sampel yang diselidiki. Tujuan penyebaran angket ialah  mencari  informasi  yang  lengkap  mengenai  suatu  masalah  dari
responden  tanpa  merasa  khawatir  bila  responden  memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
8
2. Observasi Pengamatan Observasi  merupakan alat pengumpulan  data  yang  dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Good Akta mengemukakan ciri-ciri observasi dalam penelitian,
yaitu  mempunyai  arah  yang  khusus,  sistematik,  bersifat  kuantitatif,  dan diikuti pencatatan segera pada waktu observasi berlangsung.
9
Observasi  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  berupa  observasi sistematis,  yaitu  observasi  yang  dilakukan  oleh  pengamat  dengan
menggunakan  pedoman  sebagai  instrumen  pengamatan.  Pedoman observasi  berisi  sebuah  daftar  jenis  kegiatan  yang  mungkin  timbul  dan
akan  diamati.  Dalam  proses  observasi,  observator  pengamat  bekerja
6
Riduwan, Skala  Pengukuran Dimensi-dimensi Penelitian, Bandung:  Alfabeta,  2008, Cet. 5, h. 25-26.
7
Suharsimi  Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, h. 151.
8
Riduwan, op.cit., h. 26.
9
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, Cet. 6, h. 70.
dengan cara sistem tanda sign system, yaitu memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul.
10
Angket  siswa  dan  lembar  observasi  yang  digunakan  dalam  penelitian ini  merupakan  angket  skala  sikap  menggunakan rating  scale. Rating  scale
adalah  alat pengukuran  yang  menggunakan  prosedur  terstruktur  untuk memperoleh  informasi  tentang  sesuatu  yang  diobservasi,  yang  menyatakan
posisi  sesuatu  dalam  hubungannya  dengan  yang  lain.
11
Rating  scale terdiri dari  dua  bagian  utama,  yaitu  1  adanya  pernyataan  tentang  keberadaan  atau
kualitas keberadaan dari suatu unsur atau karakteristik tertentu, dan 2 adanya semacam petunjuk penilaian tentang pernyataan tersebut.
12
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian  merupakan  alat  bantu  bagi  peneliti  dalam mengumpulkan data. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul
dirancang  dan  dibuat  sedemikian  rupa  sehingga  menghasilkan  data  empiris sebagaimana  adanya”.
13
Instrumen yang  digunakan  dalam  penelitian  ini berupa lembar  analisis  kebutuhan, LKS  kimia  yang  dikembangkan,  angket
siswa, lembar penilaian untuk ahli dan praktisi, dan lembar observasi. 1. Lembar analisis kebutuhan
Lembar  analisis  kebutuhan  digunakan  untuk  mengidentifikasi struktur  LKS  hidrolisis  garam  yang  umum  digunakan  dan  keterampilan
proses  yang  terkandung  dalam  LKS  tersebut. Kisi-kisi  lembar  analisis kebutuhan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Dimensi Indikator
No. Pernyataan Jumlah
+ −
Struktur LKS secara umum
Judul LKS 1
- 6
Petunjuk belajar bagi siswa 2
-
10
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 157.
11
Asmawi  Zainul  dan  Noehi  Nasoetion, Penilaian  Hasil  Belajar,  Jakarta:  Universitas Terbuka, 1993, Cet. 2, h. 94.
12
Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion, op.cit, h. 95.
13
Nurul  Zuriah, Metodologi  Penelitian  Sosial  dan  Pendidikan:  Teori-Aplikasi Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, Cet. 2, h. 168.
Kompetensi yang akan dicapai 3
- Informasi pendukung
4 -
Tugas-tugas dan langkah kerja yang harus dikerjakan siswa
5 -
Penilaian 6
-
Komponen LKS percobaan
Tujuan percobaan 7
-
7 Landasan teori
12 Alat dan bahan percobaan
8 -
Prosedur percobaan 10
- Tabel hasil pengamatan
9 -
Pertanyaan pengarah 17
- Kesimpulan
11 -
Kreativitas siswa dalam
belajar Menentukan tujuan percobaan
13 -
4 Menentukan alat dan bahan
percobaan 14
- Menentukan prosedur
percobaan 15
- Membuat tabel pengamatan
16 -
Keterampilan proses
Mengobservasi 1821
-
21 Memunculkan pertanyaan
22 -
Berhipotesis 2325
- Meramalkan
26 -
Menemukan pola dan hubungan 2729
- Berkomunikasi secara efektif
3033 -
Merancang dan membuat 34
- Memikirkan dan merencanakan
penyelidikan 35
- Memilih dan menggunakan
bahan dan peralatan secara efektif
36 -
Mengukur dan menghitung 3738
-
Jumlah 38
38 2. LKS kimia yang dikembangkan
LKS kimia yang  digunakan  telah  dikembangkan  dengan berbasis kepada  keterampilan  proses  menurut  Wynne  Harlen  dan  Jost  Elstgeest
1992.  LKS  kimia  berbasis  keterampilan  proses  ini  terdiri  dari pertanyaan-pertanyaan  yang  harus dijawab  oleh  siswa  dan  langkah-
langkah  kegiatan  yang  memuat  indikator-indikator  dari sepuluh
keterampilan proses menurut Wynne Harlen dan Jost Elstgeest 1992. 3. Lembar penilaian LKS
Lembar  penilaian  yang  digunakan diberikan  kepada  ahli
pendidikan,  yaitu dua orang dosen  pendidikan  kimia  dan  praktisi pendidikan, yakni seorang guru bidang studi kimia di SMA Negeri 3 Kota
Tangerang  Selatan.  Hal  ini  dilakukan  untuk  memperoleh  penilaian terhadap  kualitas  LKS  kimia  berbasis  keterampilan  proses  yang  telah
dikembangkan. Lembar  penilaian  yang  digunakan  terdiri  dari  lima  dimensi  yang
kemudian  terbagi  lagi  menjadi  beberapa  indikator  penilaian  dari  setiap dimensi. Pernyataan untuk setiap indikator dapat berupa pernyataan positif
dan pernyataan negatif atau keduanya. Penyusunan lembar penilaian LKS kimia didasarkan pada kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS Kimia
Dimensi Indikator
No. Pernyataan Jumlah
+ −
Kelayakan isi Kesesuaian dengan SK dan KD
1, 2 -
7 Kesesuaian dengan komponen
keterampilan proses 3, 4
- Kesesuaian dengan kebutuhan
belajar 5
- Kebenaran subtansi materi
6 -
Manfaat bagi siswa 7
-
Kebahasaan Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa 8
- 6
Penggunaan bahasa efektif 9, 10
- Kejelasan informasi
11 -
Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
12 -
Keterbacaan 13
-
Penyajian Ukuran LKS
14 -
9 Kepadatan halaman
- 15, 16
Penomoran 17
- Kejelasan penyampaian materi
18 -
Urutan sajian 19
-