Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka

PT. Pertamina Region I Medan sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam penyediaan BBM dijadikan studi kasus atas penelitian ini, karena jika perusahaan tidak menjaga persediaan yang cukup maka masyarakat maupun industri tidak dapat menjalankan proses produksi. Minyak merupakan salah satu energi yang tidak dapat diperbaharui non renewable . Bahan Bakar Minyak BBM adalah sebagian produk hasil proses pengilangan dari bahan baku minyak bumi crude oil , dalam penelitian ini BBM yang di bahas terdiri dari premium gasoline , minyak tanah kerosene , solar automotive diesel oil ADO, avtur dan pertamax.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah menentukan banyak persediaan yang aman bagi tiap-tiap jenis bahan bakar, sesuai dengan kapasitas gudang depot dan besarnya keuntungan yang ingin dicapai perusahaan.

1.3. Tinjauan Pustaka

Charnes dan Cooper 1961 mengubah variabel keputusan yang didalam Progra m Linier disebut slaks variabel diganti menjadi deviasi negatif dan surplus variabel diganti menjadi deviasi positif dalam metode Goal Programming . Sedangkan fungsi tujuan berusaha untuk meminimumkan penyimpangan deviasi diantara berbagai tujuan atau sasaran yang ditetapkan, yaitu meminimumkan jarak batas yang dapat dicapai oleh fungsi tujuan sebagaimana yang dikehendaki oleh berbagai fungsi kendala yang mengikat fungsi tujuan tersebut sebagai syaratnya. Terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pengendalian persediaan, salah satunya adalah faktor biaya. Siagian 1987 menyatakan faktor biaya tersebut antara lain biaya penyimpanan carring cost , biaya pengadaan order atau set up cost , biaya akibat tidak terpenuhinya kebutuhan langganan shortage atau delay cost dan ongkos yang berkenaan dengan perubahan tingkat produksi atau pembelian. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Model matematika atau model simbolik mempunyai ciri utama bahwa keadaan yang nyata harus disusun dalam abstraksi dengan simbol-simbol matematika. Bagaimanpun kompleksnya suatu persoalan, sepanjang bisa diidentifikasikan maka dapat dimodelkan, maka Ignizio 1976 membangkan model Goal Programming untuk dapat diselesaikan melalui program-program komputer. Goal Programming yang diperkenalkan pada tahun 1961 terus berkembang hingga sampai digunakan ke dalam bidang kehutanan dan pengelolaan sumber daya alam dengan cara menganalisis perencanaan kehutanan di bidang produksi kayu, perburuan binatang liar, dan perkemahan bagi para pelancong pada suatu kawasan hutan yang di kemukakan oleh Field 1973. Permasalahan Program Linier dalam dunia nyata begitu kompleks, luas dan besar, sehingga teknik analisis grafis terbatas dan tak dapat diandalkan untuk memecahkan persoalan dunia nyata yang dihadapi. Aminudin 2005 menguraikan langkah-langkah metode simplex , metode ini dikembangkan melalui cara aljabar matriks. Nasendi dan Anwar 1985 mengatakan dalam banyak hal jarang sekali dapat mengumpulkan informasi yang lengkap dan waktu yang cukup untuk memperoleh hasil analisis yang terbaik optimal. Metode program linier tak dapat menjawab persoalan yang informasinya kurang lengkap. Oleh karena itulah, di pilih program tujuan ganda sebagai alat analisis yang cocok untuk itu. Program linier hanya bergerak dalam analisis masalah-masalah yang tujuannya hanyalah unidimensional sedangkan PTG dapat bergerak dalam masalah-masalah yang tujuannya unidimensional tujuan tunggal maupun multidimensional tujuan ganda, dan lebih dari dua. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian