Latar belakang Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kebutuhan Bahan Bakar Minyak BBM dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan terutama disebabkan oleh permintaan yang besar dari masyarakat, industri dan Perusahaan Listrik Negara PLN. Permintaan yang terus meningkat dari konsumen tersebut menyebabkan perusahaan seperti Pertamina harus memerlukan persediaan BBM yang optimal. Dalam hal ini selalu dapat dipenuhi dengan biaya operasi yang optimal pula. Persediaan mempunyai banyak tujuan yang harus dipenuhi, antara lain meminimumkan biaya, mengoptimalkan tempat penyimpanan depot , serta menjaga agar tidak terjadi kekurangan barang. Untuk mencapai tujuan yang beragam, dibutuhkan suatu metode analisis yang mengoptimalkan tujuan-tujuan tersebut. Satu diantara metode tersebut ialah metode Goal Programming . Goal Progra mming pertama sekali diperkenalkan oleh Charnes dan Cooper 1961. Program ini merupakan modifikasi atau variasi khusus program linier. Analisis Goal Programming bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau deviasi terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha yang dapat ditempuh. Untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan harus sesuai dengan syarat-ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Adapun bentuk umum Goal Programming adalah: Minimumkan 1 i i m i i d d W Z = i i m i i i d W d W 1 Syarat ikatan i i i j m i ij b d d X a 1 Kendala tujuan Unt uk i = 1, 2, …, m k j n i kj C a ta u X g 1 Kendala fungsional Untuk k = 1, 2, …, p j = 1, 2, …, n dan , , i i j d d X , i i d d Dalam hal ini: j X = variabel keputusan i b = target atau tujuan ij a = koefisien fungsi kendala tujuan i d = variabel deviasi yang mempresentasikan tingkat pencapaian dibawah target under achievement i d = variabel deviasi yang mempresentasikan tingkat pencapaian diatas target over achievement i W dan i W = bobot untuk masing-masing penyimpangan i d dan i d kj g = koefisien fungsi kendala biasa k c = jumlah sumber daya k yang tersedia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara PT. Pertamina Region I Medan sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam penyediaan BBM dijadikan studi kasus atas penelitian ini, karena jika perusahaan tidak menjaga persediaan yang cukup maka masyarakat maupun industri tidak dapat menjalankan proses produksi. Minyak merupakan salah satu energi yang tidak dapat diperbaharui non renewable . Bahan Bakar Minyak BBM adalah sebagian produk hasil proses pengilangan dari bahan baku minyak bumi crude oil , dalam penelitian ini BBM yang di bahas terdiri dari premium gasoline , minyak tanah kerosene , solar automotive diesel oil ADO, avtur dan pertamax.

1.2. Perumusan Masalah