Ruang Lingkup Pembahasan. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan uraian diatas, untuk memudahkan arah sasaran yang ingin dikaji, maka permasalahan yang ingin penulis ajukan dalam bentuk pertnyaan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana elemen struktur dan kontruksi pada desain-desain Kenzo Tange? 2. Apa yang menjadi falsafah dan konsep perancangan pada karya-karya arsitek Kenzo Tange? 3. Bagaimana perancangan arsitektur pada bangunan-bangunan yang di buat oleh Kenzo Tange?

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan.

Dalam penelitian ini, maka penulis membatasi pembahasannya pada analisa arsitektur Kenzo Tange, yang dilihat dari falsafah suatu budaya yang memiliki nilai-nilai Shinto dan Budha. Dimana agama Shinto selelu mangedepankan kedekatan terhadap alam dan suatu kemurnian. Begitu juga sama halnya dengan Budha yang mengacu pada bangunan yang sederhana, selarah, dan seimbang. Agar penulisan ini lebih akurat, maka penulis akan mendeskripsikan tentang Arsitek dan perancangan dalam arsitektur modern, yakni: timbulnya arsitektur modern, perkembangan, teori-teori, serta karakter dan ciri arsitektur. Khususnya penulis akan menguraikan tentang arsitektur jepang, yaitu: arsitektur modern Jepang, arsitektur tradisional Jepang, serta menjelaskan bagaimana perancangan arsitektur Kenjo Tange, kosep falsafah tentang seni.

1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

Kebudayaan menurut Ienage Saburo dalam bukunya yang berjudul “Nihon Bungkashi” adalah segala usaha manusia dalam rangka menyelenggarakan hidupnya yang meliputi bidang- Universitas Sumatera Utara bidang, seperti ilmu pengetahuan, kesenian, agama, pemikiran moral, dan lain-lain, Saburo Ienage, 1988:1. Setiap kebudayaan memiliki ekspresi-ekspresi artistik. Oleh karena itu, melalui karya seni seperti karya seni bangunan, manusia dapat mengespresikan ide-ide, nilai-nilai, cita-cita, serta perasaan-perasaannya. Karya-karya seni merupakan media komunikasi, sehingga seorang seniman dapat mengkomunikasikan suatu permasalahan maupun suatu pengalaman batin kepada orang lain, Maran Rafael Raga, 2000: 46. Oleh karena itu, arsitektur adalah seni yang merupakan bagian dari kebudayaan, yang memiliki kaitan dengan usaha manusia dalam menyelenggarakan hidupnya. Arsitektur sudah ada sejak adanya manusia pertama hidup di bumi ini, untuk melindungi dirinya dari alam, hujan, terik matahari, dan lain-lain, ataupun dari gangguan dari mahluk lainnya, baik binatang maupun manusia dari kelompok lain. Sejak itu hingga sekarang dan masa yang akan datang, arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk yang semakin kompleks sejalan dengan perkembangan peradaban dan budaya, termasuk pada ilmu pengetahuan, tehnologi, dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kuantitatif maupun kualitatif, Sumalyo yulianto, 1997: 1. Begitu juga dengan arsitektur Jepang yang mengalami perubahan, yaitu hingga pada zaman Restorashi Meiji 1868, dimana pada saat itu jepang mengalami kemajuan pada gaya arsitekturnya. Walaupun demikian bukan berarti arsitektur Jepang terlepas dari gaya arsitektur tradisionalnya. Begitu juga dengan arsitek terkenal Kenzo Tange sejak abad ke-20. Ia seorang perancang yang memiliki konsep tersendiri pada karya-karya seninya. Dengan demikian, semua karya-karya seni bangunannya memilki nilai-nilai, keindahan, kenyamanan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

2. Kerangka Teori